HIDUP ADALAH UJIAN

SELAMAT DATANG DI BLOG " KHAIRUL IKSAN "- Phone : +6281359198799- e-mail : khairul.iksan123@gmail.com

Selasa, 21 Mei 2024

Teori Konflik Karl Marx dan Contoh Kajiannya

 

Teori Konflik Karl Marx dan Contoh Kajiannya

Teori konflik, seperti yang dikaitkan dengan  Karl Marx , adalah teori sosial yang menyatakan bahwa masyarakat berada dalam konflik terus-menerus karena persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas.

Teori konflik berpendapat bahwa tatanan sosial dipertahankan melalui dominasi dan kekuasaan, bukan melalui konsensus dan konformitas. Menurut teori konflik, mereka yang kaya dan berkuasa berusaha mempertahankannya dengan segala cara, terutama dengan menekan kelompok miskin dan tidak berdaya. Premis dasar teori konflik adalah bahwa individu dan kelompok dalam masyarakat akan bekerja untuk memaksimalkan kekayaan dan kekuasaan mereka sendiri[1].

Karl Marx adalah salah satu tokoh teori sosiologi modern yang dikenal sebagai salah satu pemikir terpenting dalam sejarah sosiologi khususnya hal kritik terhadap arti kapitalisme dan analisis struktur sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Teori konflik Marx tentu saja mengutamakan konflik antara kelas dalam masyarakat sebagai kendali utama perubahan sosial.

Adapun contoh kajian yang relevan dengan teori konflik Marx ini dapat mencakup analisis tentang ketidaksetaraan pendapatan dan kekayaan, evaluasi tentang dampak kapitalisme atau bahkan penerapan teori Marx dalam konteks globalisasi ekonomi.

Biografi dan Teori Karl Marx

Karl Marx lahir pada tahun 1818 di kota Trier, di perbatasan Jerman Barat, yang saat itu termasuk Prusia. Ayahnya, seorang pengacara Yahudi, berpindah agama beberapa tahun kemudian dan masuk Kristen Protestan sementara kota Trier menjadi sepenuhnya Katolik.

Kemungkinan besar ia melakukan hal tersebut agar bisa menjadi pegawai negeri, lebih tepatnya notaris, di Prusia yang berhaluan Protestan. Ibu Marx baru mengikutinya delapan tahun kemudian, yang mungkin menunjukkan bahwa dia benar-benar tidak ingin pindah.

Mungkin kemudahan ayah Karl berpindah agama menjadi alasan Karl tidak pernah tertarik pada agama. Setelah lulus dari Trier Gymnasium, ayahnya menyekolahkan Karl untuk belajar hukum, dengan harapan putranya dapat mengikuti jejak ayahnya sebagai notaris.

Namun Karl sendiri tidak peduli. Dia ingin menjadi seorang penyair. Selama satu semester di Bonn, ia hanya menghabiskan uang yang dikirimkan ayahnya. Kemudian, tanpa menunggu izin ayahnya, Karl pindah ke Berlin dan mulai belajar filsafat.

Bentuk kelas sosial sendiri pada hakikatnya adalah sekelompok orang. Lenin, pemimpin Revolusi Rusia tahun 1714, mendefinisikan kelas sosial sebagai kelompok sosial dalam tatanan sosial yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam proses produksi.

Namun Karl Marx berpendapat bahwa kelas sosial dan kelompok sosial adalah dua hal yang berbeda. Kelas sosial merupakan gejala khusus masyarakat pasca feodal, sedangkan kelas sosial sering disebut dengan kasta. Kelas sosial baru disebut kelas sosial dalam arti sebenarnya, apabila secara obyektif merupakan bentuk kelompok sosial yang mempunyai kepentingannya sendiri dan secara subyektif merupakan kelompok khusus dalam masyarakat yang mempunyai kepentingan tertentu dan bersedia memperjuangkannya.

Karl Marx mengembangkan teori kelas sosial karena ia percaya bahwa struktur kelas dalam masyarakat kapitalis merupakan hasil konflik antara pemilik modal (kaum borjuis) yang menguasai sumber daya produktif dan pihak
pekerja (
proletariat) yang tidak menguasainya. tenaga kerja untuk dijual. Menurutnya kajian teorinya kontradiksi inilah yang menjadi sumber perubahan sosial dan sejarah.

Contoh Kajian Konflik Karl Marx

Contoh kasus yang bisa dikatakan sesuai dengan teori kelas sosial adalah pemogokan atau pemberontakan yang dilakukan pekerja terhadap kondisi kerja yang buruk dan ketidakadilan dalam pembagian keuntungan di pabrik atau pendirian usaha.

Dalam kasus seperti ini, pekerja yang tergabung dalam proletariat berkonflik dengan pemilik atau bos kapitalis yang mewakili kaum borjuis. Kontradiksi ini mencerminkan kontradiksi antara kepentingan ekonomi dan sosial kedua kelas.

Contoh kasus konflik yang sesuai dengan teori kelas sosial adalah pemogokan atau pemberontakan yang dilakukan pekerja terhadap kondisi kerja yang buruk dan ketidakadilan dalam pembagian keuntungan di pabrik atau pendirian usaha.

Nah kasus ini bermula dari seorang pekerja yang ingin meminta kenaikan gaji. Namun, sang atasan tidak bisa memberikan kenaikan gaji, sehingga pekerja tersebut mengajak pekerja lain untuk mogok. Setelah beberapa hari mogok, pekerja lainnya memutuskan untuk kembali bekerja. Ketika pekerja yang mengajak pekerja lainnya mogok mengetahui bahwa pekerja lainnya akan kembali bekerja, ia menjadi emosional dan terjadilah konflik yang berujung pada perkelahian antar pekerja lainnya.

Oleh karena itu, kesimpulannya teori kelas sosial Karl Marx dapat digunakan untuk mengkaji dan dikaitkan dengan terjadinya konflik sosial. Sebab dengan adanya pembagian kelas sosial maka akan terjadi kesenjangan sosial.

Nah itulah saja artikel yang bisa dibagikan kepada para pembaca berkenaan dengan biografi dan teori Konflik Karl Marx dan contoh kajiannya. Semoga saja memberikan wawasan bagi segenap pembaca yang membutuhkan referensinya.

Sumber  :  Teori Konflik Karl Marx dan Contoh Kajiannya (dosensosiologi.com)


[1] Perspektif Al-Quran tentang individu dan kelompok dari segi penghidupan ada dua. Sedangkan solusi agar tidak terjadi konflik adalah 1) kesadaran bahwa penghidupan itu berasal dari Allah SWT, 2) setiap individu memiliki karakter dan prilaku yang berbeda serta hanya Allah SWT yang mengetahui diantara mereka mana yang lebih baik dan mendapatkan hidayah dariNya, 3) iman dan amal sholeh dijadikan sebagai landasan berfikir dan bertindak dalam setiap perilaku kehidupannya, bukan didasarkan pada kepentingan pribadi atau golongan yang hanya berdasar pada prasangka atau merasa benar sendiri. Silakan renungkan ketiga ayat Al-Quran di bawah ini..

ü   قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلًا (الْإِسْرَاءِ : 84)

Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (keadaan tafsirnya : tabiat, watak, perangai, pembawaan, karakter, niat, jalan yang dipilih, dll). Tafsir NUTafsir Web

ü   أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (الزخرف : 32)

Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (kaya x miskin, pemilik modal x pekerja, pejabat x bawahan, pengurus organisasi x anggota, kuat x lemah, dll). Tafsir NUTafsir Web

ü   وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَا هُمْ (ص : 24)

Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat (organisasi, kelompok, komunitas, partai, forum, dll) itu sebahagian mereka berbuat lalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". (arti lalim : dholim, kepentingan pribadi/ golongan). Tafsir NUTafsir Web 

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: