HIDUP ADALAH UJIAN

SELAMAT DATANG DI BLOG " KHAIRUL IKSAN "- Phone : +6281359198799- e-mail : khairul.iksan123@gmail.com

Senin, 13 Mei 2024

Mengapa Jargon “Kembali Kepada al-Qur’an dan Hadis” Bermasalah?

 






Mengapa Jargon “Kembali Kepada al-Qur’an dan Hadis” Bermasalah?

Seluruh ulama dan umat Islam pada umumnya mengetahui sumber utama hukum Islam adalah al-Qur’an dan hadis. Setiap ibadah yang dilakukan mesti merujuk dan tidak boleh bertentangan dengan kedua sumber tersebut. Lalu di mana kerancuan salaf-wahabi yang seringkali menyeru umat Islam agar kembali kepada al-Qur’an dan hadis? Sekilas memang tidak ada yang salah dengan jargon tersebut. Yang masalah adalah pemahaman salaf-wahabi terhadap konsep kembali kepada al-Qur’an dan hadis.

Ucapan dan slogan ini memang benar, tapi sangat berbahaya, jika dipahami secara tekstual dan di permukaan semata. Dampaknya adalah nantinya dengan sangat mudah menuduh kafir orang lain jika dianggap tidak kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah. Minimal Islamnya dipertanyakan.

Mari coba kita simak mengapa jargon tersebut berbahaya dan cenderung beracun.

1. Jika jargon itu bermaksud tidak bermadzhab dan langsung memahami Islam dari Al-Qur’an dan Sunnah, apakah memang para imam madzhab seperti Imam Syafi’i, Imam Hanbali, Imam Malik, dan Imam Hanafi tidak kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah ketika mengkaji fiqih-fiqihnya?

2.  Jika orang yang berbeda pendapat dengan pengusung jargon itu dianggap kafir, apakah memang mayoritas umat Islam yang belajar kitab-kitab fiqih, tidak kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah ?

3. Lalu bagaimana dengan kitab-kitab fiqih para ulama? Apakah tidak merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah ?

Kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah memanglah kewajiban umat Islam dalam setiap perkara apapun. Ini jelas perintah Allah SWT dan Rasul-Nya di banyak ayat-ayat Al-Qur’an, bahkan tidak bisa dibantah. Akan tetapi perlu dipahami bahwa proses penggalian hukum dari Al-Qur’an dan Sunnah, bukan dibebankan kepada setiap orang muslim karena kapasitas seseorang dalam memahami Kalamullah dan Sunnah Nabi itu bukanlah kemampuan yang sembarangan. Perlu pemahaman kepada asbabun nuzul, asbabul wurud, pemahaman kepada mana yang muhkamat dan mutasyabihat, ‘am-khas, nasikh-mansukh, dan lain-lain.

Salaf-wahabi mengajak umat Islam kembali kepada al-Qur’an dan hadis dengan cara meninggalkan metode dan pendapat ulama terdahulu. Khazanah keislaman yang begitu kaya dan komplek tidak ada harga dan nilainya di mata salaf-wahabi, karena bagi salaf-wahabi tidak perlu mengikuti pendapat dan metode pemahaman al-Qur’an dan hadis yang dirumuskan ulama terdahulu.

Dengan bermodalkan terjemahan al-Qur’an dan hadis sebagian kelompok salafi-wahabi merasa mampu berijthad dan berfatwa, tanpa harus merujuk pendapat ulama. Ada juga yang mengajak kepada ulama, tetapi ulama yang telah menafsirkan al-quran dan hadits versi mereka. Di sinilah kerancuan jargon kembali kepada al-Qur’an dan hadis yang diusung salaf-wahabi. Kalau anda sakit kritis misalnya dan harus dioperasi, tidak mungkin mau dioperasi kalau dokternya tidak ahli. Apakah anda mau dioperasi kalau dokternya tidak pernah belajar ilmu bedah, tidak punya pengalaman, dan hanya bermodal membaca buku tentang operasi? Bisa dipastikan tidak ada yang mau berobat dengan dokter sepert itu.

Kalau dalam masalah berobat saja kita tidak selektif dalam memilih dokter, apalagi dalam masalah agama. Bila kita tidak mau berobat dengan dokter yang hanya baca buku kedokteran saja, tanpa pernah sekolah dokter dan tidak berpengalaman, tentu dalam masalah agama kita mestinya tidak mencukupkan diri dengan terjemahan al-Qur’an dan hadis yang kita baca.

Kita perlu belajar kepada ulama yang menguasai ilmu untuk memahami al-Qur’an dan hadis secara benar. Untuk mampu memahami kedua sumber tersebut dibutuhkan ilmu ushul fkih, ilmu tafsir, ilmu gramatikal Arab, ilmu hadis, dan ilmu pendukung lainnya agar ijthadnya tepat dan benar.

Sebab itu, Ibnu ‘Uyainah mengatakan, “Hadis menyesatkan kecuali bagi fuqaha[1]. Pernyataan ini tentu bukan menafikan hadis sebagai petunjuk umat manusia. Tetapi dalam memahami hadis, terutama yang berkaitan dengan hukum, dibutuhkan ilmu ushul fikih dan fikih agar tidak keliru.

Sumber dengan beberapa tambahan :

Mengapa Jargon “Kembali Kepada al-Qur’an dan Hadis” Bermasalah? – NU BLITAR

Sumber Lain :

ü  Jangan Mudah Terkecoh Jargon Kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah | NU Online Jabar

ü  Kiai Marzuki Ingatkan Bahaya Jargon Kembali ke Al-Qur’an dan Hadits (nu.or.id)

ü  Bahayanya Slogan Kembali Kepada Al-Qur’an dan Sunnah – ibihtafsir.ID

ü  Memaknai Kembali Slogan Kembali Kepada Al-Qur’an dan Sunnah di Era Modern-Kontemporer – Pusat Kajian Al-Qur'an (uinjambi.ac.id)

ü  Mengkritisi Slogan Kembali ke Al-Quran dan Sunnah (rumahfiqih.com)

ü  Kembali Kepada Al-quran dan Hadist, Seperti Apa? (rumahfiqih.com)

ü  Jargon Kembali Kepada Al-Qur'an dan Sunnah - Ma'had Aly Zawiyah Jakarta

ü  Makna Sesungguhnya 'Kembali pada Alquran dan Hadis' (detik.com)

ü  Bahaya di Balik slogan “Kembali ke al-Qur’an dan Sunnah” – Sufi Muda

ü  Banyak Jalan "Kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah" | GEOTIMES

ü  Buku Pintar Salafi Wahabi

ü  Jurnal nasional 3 (slogan peganglah ).pdf (radenfatah.ac.id)

ü  Paradoks Jargon “Kembali kepada Alquran dan Sunnah” – Catatan Cak Nadi (wordpress.com)

ü  respon nu.pdf (iainponorogo.ac.id)

ü  KEBERSAMAAN DALAM KERAGAMAN (Perspektif Al Quran) (kemenag.go.id)

ü  Mengkaji Slogan Kembali Kepada Al-Quran dan Al-Hadits (tafsiralquran.id)

ü  Menyikapi Seruan Kembali Kepada Al-Qur'an dan Hadits (pcnucilacap.com)

ü  Dampak Fatal Akibat Salah Tafsir Alquran dan Hadits   | Republika Online

ü  Bahasa dan Sastra Arab (S2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (uin-suka.ac.id)

ü  Slogan Kembali Kepada Al Qur’an dan Sunnah, Meski Benar Tapi Berbahaya - Pecihitam.org

ü  Tiga Model Umat Islam dalam Kembali Pada Al-Quran dan Sunnah - (tanwir.id)

ü  https://www.nyantriyuk.id/2017/12/jargon-kembali-kepada-al-quran-dan-as-sunnah/

ü  Bisakah Kita Beragama tanpa Mazhab? (tawazun.id)

ü  Apa itu Salafisme? KH. Ahmad Dahlan, Muhammad Abduh dan Abdul Wahab - Muhammadiyah

ü  Muchammad Mudhoffar_E01216018.pdf (uinsa.ac.id)

ü  Di Balik Jargon 'Kembali kepada Alquran dan Sunah' | Republika Online

ü  Tahrif Kitab Kitab Ulama Klasik Yang Dilakukan Salafi Wahabi

ü  WASPADA ! WAHABI -KHAWARIJ - SALAFIYAH : JpnMuslim : Free Download, Borrow, and Streaming : Internet Archive

ü  peringatan keras tokoh ulama sunni dunia pada ormas wahabi HTI.pdf (archive.org)

ü  kitab dakwah wahabi.compressed.pdf (archive.org)

ü  BUKTI Umat Wahabi Ternyata BERAQIDAH YAHUDI.pdf (archive.org)

ü  Indonesia Darurat Wahabi dan PENCERAHANNYA.pdf (archive.org)

ü  HIMPUNAN Fatwa Bejad bin Mesum Umat Wahabi.pdf (archive.org)

ü  persamaan aqidah wahabi dengan yahudi,syiah dan nasrani.pdf (archive.org)

ü  MUI ACEH FATWAKAN SESATNYA AJARAN WAHABI SALAFY PALSU.pdf (archive.org)

ü  Mengapa Slogan "Kembali Ke Alquran dan As Sunnah", Dinilai Berbahaya? ~ JUMRAH ONLINE MEDIA | JUMRAH.COM

ü  Bermadzhab Adalah Tradisi Ulama Salaf.pdf (archive.org)

ü  359-Sunnah Dalam Berbagai Disiplin Ilmu.pdf (archive.org)

ü  Hakekat Sufi Dalam Perspektif Al-Quran Dan Sunnah.pdf (archive.org)

ü  Sudah Ada Quran Sunnah Mengapa Harus Ijtihad.pdf (archive.org)

ü  Apakah Dalil Semata al-Quran dan Sunnah.pdf (archive.org)

SYAIKH IDAHRAM MEMBANTAH FIRANDA (DUSTA FIRANDA KE-1): SEJARAH BERDARAH SALAFI WAHABI (youtube.com)

BID’AH & PROPAGANDA WAHABI MENGACAU UMAT ISLAM… (youtube.com)



[1] Penjelasan tentang ungkapan ini silakan lihat di link di bawah ini :

ü ص672 - كتاب مسائل أبي الوليد ابن رشد - حول العبارة السائرة الحديث مضله الا للفقهاء - المكتبة الشاملة (shamela.ws)

ü نهج السنة: الحديث مضلة الا للفقهاء (ismailahsani.blogspot.com)

ü Hadits Nabi Bisa Jadi Menyesatkan (rumahfiqih.com)

ü Urgensi Bermazhab – NU Online Sumenep (pcnusumenep.or.id)

ü PERINGATAN BAGI YANG BELAJAR HADITS - Jalan Damai

ü Apakah Hadits Shahih Kita Harus Amalkan Semuanya? - Aktual.com

ü Membela Hadis Daif dan Kitab Ihya' Ulumiddin - Abdul Muid, dkk - Google Buku

ü b69.docx (live.com)

ü الحديث مضلة إلا للفقهاء

ü قال الإمام ابن أبي زيد القيرواني

ü قال سفيان بن عيينة

ü فقه الحديث 3و4.pdf (uit.ac.ma)

ü ص263 - أرشيف ملتقى أهل الحديث - ما أقل الفقه في أهل الحديث - المكتبة الشاملة الحديثة (al-maktaba.org)

ü ص76 - كتاب إصلاح الفقيه فصول في الإصلاح الفقهي - الفصل الثاني صناعة الفقه ووظائف الفقيه - المكتبة الشاملة (shamela.ws)

ü قول سفيان بن عيينة الفقيه (( الحديث مضلة إلا للفقهاء )) | موقع الشيخ الدكتور عِيد الكيال (alkaial.com)

ü علاقة وثيقه بين علم الفقه وعلم الحديث (alukah.net)

ü دعوة الحق - سد الفجوة بين المشتغلين بالفقه والمشتغلين بالسنة. (habous.gov.ma)

ü Untitled Document (free.fr)

ü الحديث مضلة إلا للفقهاء | شبكة بينونة للعلوم الشرعية (baynoona.net)

ü ص99 - أرشيف ملتقى أهل الحديث - فوئد منهجية في التفقه - المكتبة الشاملة الحديثة (al-maktaba.org)

ü وزارة الأوقاف والشؤون الإسلامية (habous.gov.ma)

ü المَنَارُ المُنِيفْ فِي اخْتِصَارِ [أَثَرِ الحَدِيثِ الشَّرِيفِ] للشيخ/ محمَّد عوامة (saaid.org)

ü الحديث مضلة إلا للفقهاء

ü رد الحديث من جهة المتن: مناهج أهل الرأي وأهل الحديث | الملتقى الفقهي (feqhweb.com)

ü حول العبارة السائرة: الحديث مضله الا للفقهاء

ü المكتبة الإسلامية - خطبه الكتاب المؤمل للرد الي الامر الاول (islam-db.com)

ü الحديث مضلة إلا للفقهاء

ü الحديث مضلة إلا للعلماء

ü كل صاحب حديث ليس له إمام في الفقه فهو ضال

ü  الاجتهاد الفقهي عند الشناقطة بين القبول والرفض – مجلة العلوم الإنسانية والطبيعية (hnjournal.net)

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: