HIDUP ADALAH UJIAN

SELAMAT DATANG DI BLOG " KHAIRUL IKSAN "- Phone : +6281359198799- e-mail : khairul.iksan123@gmail.com

Sabtu, 25 Mei 2024

HUKUM TENTANG ZAKAT

 

HUKUM TENTANG ZAKAT

Mengetahui jenis-jenis harta yang wajib dizakati adalah hal yang sangat penting bagi setiap umat muslim. Tidak hanya dapat menyucikan harta, zakat juga dapat membantu orang-orang yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dikarenakan suatu alasan atau golongan lain yang berhak menerimanya (asnaf).

Lantas apa saja jenis-jenis harta yang wajib untuk dizakati? Mari kita simak bersama ulasan lengkapnya di bawah ini!

Menjelaskan Pengertian Zakat

Dilansir dari baznaz.go.id, zakat sebagai salah satu rukun Islam, mengacu pada bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap umat muslim, khususnya apabila  telah mencapai syarat yang ditetapkan dalam aturan agama Islam.

Dalam bahasa Arab, zakat berasal dari dari bentuk kata “zaka” yang memiliki arti suci, berkah, baik, tumbuh, dan berkembang. Menurut Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5, kata zakat mengandung makna harapan untuk memperoleh berkah yang membersihkan jiwa dan memupuk berkah tersebut dengan berbagai kebaikan.

Kata “tumbuh” yang dimaksudkan dalam artian zakat menunjukkan bahwa zakat dikeluarkan sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta yang harus diiringi dengan pahala yang berlimpah. Lalu, kata “suci” dalam artian zakat mengacu pada peran zakat untuk menyucikan jiwa dari keburukan dan dosa-dosa. Hal ini sesuai dengan firman Allah di kitab suci Al-Qur’an Surat at-Taubah [9]: 103 yang berbunyi:

“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”

Al-Mawardi dalam kitab al-Hawi mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu dari harta tertentu, menurut sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Adapun orang yang melaksanakan zakat disebut muzaki, sedangkan penerima zakat disebut sebagai mustahik.

Definisi dan aturan zakat juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014. Menurut peraturan ini, zakat mengacu pada harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

Tidak semua harta terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta seseorang yakni:

ü  Harta tersebut merupakan barang halal, yang diperoleh secara halal pula

ü  Harta dimiliki penuh oleh pemiliknya

ü  Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang

ü  Harta telah mencapai batasan minimal (nisab) sesuai dari jenis hartanya

ü  Harta tersebut melewati haul

ü  Pemilik harta tidak memiliki utang jangka pendek yang harus dilunasi

Asnaf (8 Golongan) Penerima Zakat

Sebagai instrumen yang masuk dalam salah satu Rukun Islam, zakat tentu saja memiliki aturan mengikat dari segi ilmu fiqihnya, salah satu diantaranya adalah kepada siapa zakat diberikan.

Dalam QS. At-Taubah ayat 60, Allah memberikan ketentuan ada delapan golongan orang yang menerima zakat yaitu sebagai berikut  [1]:

  1. Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
  2. Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.
  3. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
  4. Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
  5. Riqab, budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.
  6. Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya.
  7. Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya.
  8. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.
Jenis Zakat[2]

Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan.

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan Menteri Agama No. 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi serta para ulama lainnya.

Zakat mal sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas meliputi:

1. Zakat emas[3], perak[4], dan logam mulia lainnya

   Adalah zakat yang dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.

2. Zakat atas uang dan surat berharga lainnya[5]

   Adalah zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.

3. Zakat perniagaan[6]

   Adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai nisab dan haul.

4. Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan[7]

   Adalah zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan pada saat panen.

5. Zakat peternakan dan perikanan[8]

   Adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nisab dan haul.

6. Zakat pertambangan[9]

   Adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang telah mencapai nisab dan haul.

7. Zakat perindustrian[10]

   Adalah zakat atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa.

8. Zakat pendapatan dan jasa[11]

   Adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan.

9. Zakat rikaz[12]

   Adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar zakatnya adalah 20%.

Syarat Zakat Mal dan Zakat Fitrah:

1.    Harta yang dikenai zakat harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

2.    Syarat harta yang dikenakan zakat mal sebagai berikut:

a.    milik penuh   

b.    halal  

c.     cukup nisab  

d.    haul   

3.    Hanya saja, syarat haul tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, serta zakat rikaz.                                                                                   

Sedangkan untuk syarat zakat fitrah sebagai berikut:

  1. beragama Islam
  2. hidup pada saat bulan ramadhan;
  3. memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul fitri;

(Sumber: Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 267, Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2019, Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2003, dan pendapat Shaikh Yusuf Qardawi).

Sumber :

Tentang Zakat, Jenis Zakat dan Asnaf Penerima Zakat (baznas.go.id)

Lebih Jelasnya Tentang Zakat Silakan Klik Link di bawah ini :

1.    TABEL HAUL DAN NISAB ZAKAT

2.    Ketahui Macam Macam Zakat & Ketentuannya yang Ada di Indonesia

3.    Ketahui 7 Harta yang Wajib Dizakati

4.    Macam-Macam Sedekah

5.    Asnaf (8 Golongan) Penerima Zakat

6.    Kalkulator Zakat

7.    Tunaikan Zakat, Infak, Dan Sedekah

8.    Zakat; Jenis-Jenis, Dan Cara Perhitungan

9.    Tentang Zakat Penghasilan

10. Zakat Maal



[1] Penjelasan tentang 8 kelompok penerima zakat silakan lihat link di bawah ini :

ü   ص562 - كتاب الفقه على المذاهب الأربعة - مصرف الزكاة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)

ü   ص1949 - كتاب الفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي - المبحث السابع مصارف الزكاة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)

ü   مذهب الشافعية في قسمة الزكاة على المصارف الثمانية

ü   ويجب أن يسوى بين الاصناف في السهام ولا يفضل صنفا علي صنف – المهذب وشرحه

ü   وَخَمْسَة لَا يجوز دَفعهَا إِلَيْهِم الْغَنِيّ بِمَال أَو كسب وَالْعَبْد وَبَنُو هَاشم وَبَنُو الْمطلب وَمن تلْزم الْمُزَكي نَفَقَته لَا تدفع إِلَيْهِم باسم الْفُقَرَاء أَو الْمَسَاكِين وَالْكَافِر

ü   وَلَا يقْتَصر على أقل من ثَلَاثَة من كل صنف إِلَّا الْعَامِل

ü   ص64 - كتاب الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي - شروط استحقاق الزكاة ومن لا تدفع إليهم - المكتبة الشاملة (shamela.ws)

ü   ص60 - كتاب الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي - مصارف الزكاة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)

ü   حكم دفع الزكاة لبناء المدارس والمعاهد التعليمية - الفتاوى - دار الإفتاء المصرية - دار الإفتاء (dar-alifta.org)   

ü   حكم بناء مسكن للطالبات من زكاة المال - الفتاوى - دار الإفتاء المصرية - دار الإفتاء (dar-alifta.org)

ü   حكم الزكاة للمعهد القومي للجهاز الحركي والعصبي - الفتاوى - دار الإفتاء المصرية - دار الإفتاء (dar-alifta.org)

ü   ص383 - كتاب فقه السنة - مصارف الزكاة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)

ü   مذاهب الفقهاء في خصم الدين عند حساب الزكاة - الفتاوى - دار الإفتاء المصرية - دار الإفتاء (dar-alifta.org)

[4] Lebih jelasnya tentang nishob zakat perak lihat link di bawah ini :

ü   ونصاب الفضة

ü   نصاب الفضة ومقدار الواجب

[5] Lebih jelasnya tentang nishob zakat uang/ kertas berharga lihat link di bawah ini :

ü   نِصاب الأوراق النقديَّة

ü   زكاة أوراق البنكنوت والسندات

[9] Lebih jelasnya tentang nishob Zakat pertambangan lihat pada link nishob Zakat rikaz  :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: