HUKUM TENTANG ZAKAT
Mengetahui
jenis-jenis harta yang wajib dizakati adalah hal yang sangat penting bagi
setiap umat muslim. Tidak hanya dapat menyucikan harta, zakat juga dapat
membantu orang-orang yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dikarenakan
suatu alasan atau golongan lain yang berhak menerimanya (asnaf).
Lantas
apa saja jenis-jenis harta yang wajib untuk dizakati? Mari kita simak bersama
ulasan lengkapnya di bawah ini!
Menjelaskan
Pengertian
Zakat
Dilansir
dari baznaz.go.id, zakat sebagai salah
satu rukun Islam, mengacu pada bagian tertentu dari harta yang wajib
dikeluarkan oleh setiap umat muslim, khususnya apabila telah mencapai
syarat yang ditetapkan dalam aturan agama Islam.
Dalam
bahasa Arab, zakat berasal dari dari bentuk kata “zaka” yang memiliki arti suci, berkah, baik,
tumbuh, dan berkembang. Menurut Fikih
Sunnah, Sayyid Sabiq: 5, kata zakat mengandung makna harapan untuk
memperoleh berkah yang membersihkan jiwa dan memupuk berkah tersebut dengan
berbagai kebaikan.
Kata
“tumbuh” yang dimaksudkan dalam artian zakat menunjukkan bahwa zakat
dikeluarkan sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta yang harus
diiringi dengan pahala yang berlimpah. Lalu, kata “suci”
dalam artian zakat mengacu pada peran zakat untuk menyucikan jiwa dari
keburukan dan dosa-dosa. Hal ini sesuai dengan firman Allah di kitab suci Al-Qur’an
Surat at-Taubah [9]: 103 yang berbunyi:
“Ambilah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
menyucikan mereka.”
Al-Mawardi
dalam kitab
al-Hawi mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu dari harta
tertentu, menurut sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Adapun orang yang melaksanakan zakat disebut muzaki, sedangkan penerima zakat disebut
sebagai mustahik.
Definisi
dan aturan zakat juga telah diatur dalam Peraturan
Menteri Agama No. 52 Tahun 2014. Menurut peraturan ini, zakat mengacu pada
harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki
oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan
syariat Islam.
Tidak semua harta terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas
harta seseorang yakni:
ü
Harta tersebut merupakan barang halal, yang
diperoleh secara halal pula
ü
Harta dimiliki penuh oleh pemiliknya
ü
Harta tersebut merupakan harta yang dapat
berkembang
ü
Harta telah mencapai batasan minimal (nisab) sesuai dari jenis
hartanya
ü
Harta tersebut melewati haul
ü
Pemilik harta tidak memiliki utang jangka
pendek yang harus dilunasi
Asnaf (8
Golongan) Penerima Zakat
Sebagai
instrumen yang masuk dalam salah satu Rukun Islam, zakat tentu saja memiliki
aturan mengikat dari segi ilmu fiqihnya, salah satu diantaranya adalah kepada
siapa zakat diberikan.
Dalam QS. At-Taubah ayat 60, Allah
memberikan ketentuan ada delapan golongan orang yang menerima zakat yaitu
sebagai berikut [1]:
- Fakir, mereka yang hampir tidak
memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
- Miskin, mereka yang memiliki harta
namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.
- Amil, mereka yang mengumpulkan dan
mendistribusikan zakat.
- Mualaf, mereka yang baru masuk Islam
dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
- Riqab, budak atau hamba sahaya yang
ingin memerdekakan dirinya.
- Gharimin, mereka yang berhutang untuk
kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya.
- Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan
Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya.
- Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya
di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.
Jenis Zakat[2]
Secara umum zakat terbagi menjadi dua
jenis, yakni zakat
fitrah dan zakat
mal. Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang
diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan
pada bulan Ramadhan.
Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang
secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan
agama. Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga,
penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU
No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No.
52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan
Menteri Agama No. 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi
serta para ulama lainnya.
Zakat mal sebagaimana
dimaksud pada paragraf di atas meliputi:
1. Zakat emas[3], perak[4], dan logam mulia lainnya
Adalah zakat yang dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya
yang telah mencapai nisab dan haul.
2. Zakat atas uang dan
surat berharga lainnya[5]
Adalah zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan
dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
3. Zakat perniagaan[6]
Adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah
mencapai nisab dan haul.
4. Zakat pertanian,
perkebunan, dan kehutanan[7]
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan dan
hasil hutan pada saat panen.
5. Zakat peternakan dan
perikanan[8]
Adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil
perikanan yang telah mencapai nisab dan haul.
6. Zakat pertambangan[9]
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang
telah mencapai nisab dan haul.
7. Zakat perindustrian[10]
Adalah zakat atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang
dan jasa.
8. Zakat pendapatan dan
jasa[11]
Adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari
hasil profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini dikenal juga sebagai
zakat profesi atau zakat penghasilan.
9. Zakat rikaz[12]
Adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar
zakatnya adalah 20%.
Syarat Zakat Mal dan
Zakat Fitrah:
1. Harta yang dikenai zakat harus memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan syariat Islam.
2.
Syarat
harta yang dikenakan zakat mal sebagai berikut:
a. milik penuh
b. halal
c. cukup nisab
d. haul
3.
Hanya
saja, syarat haul tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan
kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, serta zakat rikaz.
Sedangkan
untuk syarat zakat fitrah
sebagai berikut:
- beragama
Islam
- hidup
pada saat bulan ramadhan;
- memiliki
kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul fitri;
(Sumber: Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 267, Peraturan
Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2019, Fatwa MUI Nomor 3 Tahun
2003, dan pendapat Shaikh
Yusuf Qardawi).
Sumber
:
Tentang
Zakat, Jenis Zakat dan Asnaf Penerima Zakat (baznas.go.id)
Lebih Jelasnya Tentang Zakat Silakan Klik Link di bawah ini :
2.
Ketahui Macam Macam Zakat &
Ketentuannya yang Ada di Indonesia
3. Ketahui
7 Harta yang Wajib Dizakati
4. Macam-Macam
Sedekah
5.
Asnaf
(8 Golongan) Penerima Zakat
6.
Kalkulator
Zakat
7.
Tunaikan
Zakat, Infak, Dan Sedekah
8.
Zakat;
Jenis-Jenis, Dan Cara Perhitungan
10.
Zakat
Maal
[1] Penjelasan tentang 8
kelompok penerima zakat silakan lihat link di bawah ini :
ü ص562 - كتاب الفقه على
المذاهب الأربعة - مصرف الزكاة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
ü مذهب
الشافعية في قسمة الزكاة على المصارف الثمانية
ü ويجب
أن يسوى بين الاصناف في السهام ولا يفضل صنفا علي صنف – المهذب وشرحه
ü
وَخَمْسَة
لَا يجوز دَفعهَا إِلَيْهِم الْغَنِيّ بِمَال أَو كسب وَالْعَبْد
وَبَنُو
هَاشم وَبَنُو الْمطلب وَمن
تلْزم الْمُزَكي نَفَقَته لَا تدفع إِلَيْهِم باسم الْفُقَرَاء أَو الْمَسَاكِين
وَالْكَافِر
ü
وَلَا يقْتَصر على أقل من
ثَلَاثَة من كل صنف إِلَّا الْعَامِل
ü ص60 - كتاب الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي -
مصارف الزكاة - المكتبة الشاملة
(shamela.ws)
ü حكم بناء مسكن
للطالبات من زكاة المال - الفتاوى - دار الإفتاء المصرية - دار الإفتاء (dar-alifta.org)
ü
ص383 - كتاب فقه السنة
- مصارف الزكاة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
[2] Tentang
macam – macam harta yang wajib dizakati silakan lihat pada link di bawah
ini :
ü
الأموال
التي تجب فيها الزكاة
ü
الأموال
التي تجب فيها الزكاة وأنصبتها
ü
ص339 - كتاب فقه
السنة - زكاة النقدين - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
[3] Lebih jelasnya tentang nishob zakat
mas lihat link di bawah ini :
ü
ص339 - كتاب فقه السنة
- زكاة النقدين - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
ü
نصاب
الذهب والفضة والأموال النقدية
ü
واختلفوا
في حلي المرأة، من الذهب والفضة
ü
ص256 - كتاب روضة
الطالبين وعمدة المفتين - باب زكاة الذهب والفضة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
[4]
Lebih
jelasnya tentang nishob zakat perak lihat link di bawah ini :
[5] Lebih jelasnya tentang
nishob zakat uang/ kertas berharga lihat link di bawah ini :
[6] Lebih jelasnya tentang
nishob zakat perniagaan lihat link di bawah ini :
ü
ص266 - كتاب روضة
الطالبين وعمدة المفتين - باب زكاة التجارة - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
[7] Lebih jelasnya tentang
nishob Zakat pertanian, perkebunan, dan
kehutanan lihat link di bawah ini :
ü
لم
يختلف أحد من العلماء في وجوب الزكاة في الزروع والثمار، وإنما اختلفوا في الاصناف
التي تجب فيها
[8] Lebih jelasnya tentang
nishob Zakat peternakan dan perikanan
lihat link di bawah ini :
ü
ص337 - كتاب المجموع
شرح المهذب ط المنيرية - باب صدقة المواشي - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
ü
ص151 - كتاب روضة
الطالبين وعمدة المفتين - باب زكاة النعم - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
[9]
Lebih
jelasnya tentang nishob Zakat pertambangan
lihat pada link nishob Zakat rikaz :
[10]
Lebih
jelasnya tentang nishob Zakat perindustrian
lihat link di bawah ini :
ü
كيفية زكاة مشاريع الإنتاج الحيواني والألبان والإنتاج الزراعي
والصناعي
(binbaz.org.sa)
ü
من أحكام زكاة المال وزكاة المصانع (islamweb.net)
ü
زكاة الشركات التجارية والصناعية (islamweb.net)
ü
هل تجب الزكاة في آلات المصانع ؟ - الإسلام سؤال وجواب (islamqa.info)
[11] Lebih jelasnya tentang
nishob Zakat pendapatan dan jasa lihat
link di bawah ini :
ü
الزكاة على الرواتب والأجور الأحكام والاجراءات (puskasbaznas.com)
[12] Lebih jelasnya tentang
nishob Zakat rikaz lihat link di
bawah ini :
ü
ص75 - كتاب المجموع
شرح المهذب ط المنيرية - باب زكاة المعدن والركاز - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
ü ص372 - كتاب فقه السنة - زكاة الركاز والمعدن - المكتبة الشاملة (shamela.ws)
ü
ص282 - كتاب روضة
الطالبين وعمدة المفتين - باب زكاة المعدن والركاز - المكتبة الشاملة (shamela.ws)