HIDUP ADALAH UJIAN

SELAMAT DATANG DI BLOG " KHAIRUL IKSAN "- Phone : +6281359198799- e-mail : khairul.iksan123@gmail.com

Rabu, 13 Maret 2024

APA HUBUNGAN PUASA DENGAN TAQWA ?

 


APA HUBUNGAN PUASA DENGAN TAQWA ?

 

Dalam Islam, kewajiban berpuasa diperintahkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, tepatnya di tahun kedua Hijriyah. Adapun dalil terkait puasa Ramadhan yang Allah SWT abadikan dalam QS Al Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

 

Dikatakannya, dalam tafsir Ibnu katsir "kita diwajibkan puasa untuk membersihkan jasmani dan rohani dan untuk menjaga diri dari godaan setan agar menjadi orang yang bertaqwa". Agar puasa seorang muslim dapat mencapai ketaqwaan, dibutuhkan ilmu. sehingga puasanya dapat menjadi alat perubahan agar menjadi manusia yang lebih baik. Seyogyanya berpuasa dapat meningkatkan potensi jasmani dan rohani.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin dijelaskan bahwa puasa itu memiliki tiga tingkatan, yaitu : 1. puasa orang awam, 2. puasa orang khusus, 3. puasa orang lebih khusus. Untuk tingkatan pertama, puasa seorang muslim yang hanya menahan makan dan minum dan untuk tingkatan kedua, jika puasanya tidak hanya sekedar menahan makan dan minum semata tetapi juga dapat menahan pendengaran, penglihatan dari perbuatan dosa, puasa dalam tingkatan ini merupakan puasanya orang-orang saleh. Sedangkan untuk tingkatan puasa ketiga, yakni puasa seorang muslim yang tidak hanya sekedar menahan makan, minum, menahan pendengaran dan penglihatan dari perbuatan dosa tetapi hatinya juga berpuasa dari kesibukan-kesibukan dan hal-hal yang bersifat duniawi, (puasanya Anbiya, nabi dan para rosul), jelasnya.

Tiga tingkatan puasa diatas memiliki hubungan dengan tujuan taqwa itu sendiri, yakni adanya 3 tingkatan taqwa menurut Syaikh As-Showi dalam tafsirnya, 1. taqwa orang awam, 2. taqwa orang khusus, 3. taqwa orang lebih khusus.

Jika berpuasa tanpa ilmu, kita tidak dapat mencapai tujuan yang semestinya, (tidak dapat mencapai ketagwaan). Begitu pula ibadah-ibadah lainnya, oleh karenanya penting bagi kita umat muslim untuk senantiasa belajar tanpa henti baik untuk ilmu agama amaupun ilmu dunia, agar apapun yang kita kerjakan dapat mencapai tujuan sebagaimana mestinya, terakhir beliau mengajak para jamaah untuk terus meningkatkan amal ibadah di bulan yang penuh berkah, bulan suci Ramadhan.

10 Manfaat puasa Ramadan bagi kesehatan

Definisi Puasa

ü  Tafsir Ibn Katsir

ü  Tafsir Mafatihul Ghaib

ü  Tafsir Al-Qurtuby

ü  Tafsir Al-Jasshos

ü  Fathul Bary

ü  Al-Majmu Syarah Muhaddzab

ü  Al-Fiqhul Islamy Wa Adillatuhu 

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: