HIDUP ADALAH UJIAN

SELAMAT DATANG DI BLOG " KHAIRUL IKSAN "- Phone : +6281359198799- e-mail : khairul.iksan123@gmail.com

Rabu, 13 Desember 2023

AMIN ABDULLAH dan PARADIGMA INTEGRASI- INTERKONEKSI





AMIN ABDULLAH dan PARADIGMA INTEGRASI- INTERKONEKSI

Dewi Masyitoh1, Rahma Dewi Mustika2, Ahilla Salma Alfaza3, A F Hidayatullah4

UIN Walisongo

Email : 1masyitoh_1808086021@student.walisongo.ac.id, 2rahma_dm_1808086002@student.walisongo.ac.id, 3salma_1808086028@student.walisongo.ac.id, 4afhidayatullah@walisongo.ac.id

Abstrak. Lahirnya pemikiran Amin Abdullah di latar belakangi oleh fenomena-fenomena dikotomis antara agama dan ilmu pengetahuan tidak dapat bersatu atau berdiri sendiri, seperti terdapat dinding pembatas diantara keduanya. Untuk menyelesaikan permasalahan dikotomis keilmuan, Amin Abdullah mencetuskan Paradigma Integras-interkoneksi yang sekarang digunakan oleh UIN Sunan Kalijaga untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Paradigma Integras-interkoneksi yang mana antara agama dan ilmu pengetahuan saling berkaitan. Dengan mengintegrasikan segitiga keilmuan yaitu: hadlarah an-nash, hadlarah al-ilm, dan hadlaroh al-falsafah. Agama dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang relevan bagi pendidikan perguruan tinggi. Paradigma Integrasi-Interkoneksi menjadi solusi terhadap dikotomis antara agama dan ilmu pengetahan. Metode yang digunakan adalah telaah perpustakaan dengan menggunakan jurnal, artikel, dan lainnya. Pembuatan jurnal ditujukan untuk mengetahui pemikiran Amin Abdullah dan Paradigma Integrasi- Interkoneksi.

I.     PENDAHULUAN

Masa modern adalah suatu tonggak peradaban manusia, ditandai dengan adanya pandangan hidup sekuler. Berawal dari historis pertarungan antar kaum gereja dan ilmuan Eropa Barat, menurut kaum sekuler : agama adalah urusan gereja, sedangkan politik merupakan urusan negara. Agama sebagai suatu hal yang harus dibedakan dari aspek kehidupan lain. Karena agama merupakan urusan pribadi yang bersifat sakral dan hanya berhubungan dengan Tuhan. Pandangan yang seperti itu berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, baik sosial, budaya, ekonomi, bahkan pendidikan. Sehingga, modernisasi yang ditandai sekulerisme dianggap mengancam eksistensi agama. (Minhaji, 2007)

Masyarakat modern mengalami kehampaan spiritual, dikarenakan pemikiran yang bersifat dikotomis antara agama dan sains. Maka perlu adanya transformasi dari pandangan dikotomis ke non dikotomis. Agar terwujudnya integrasi, interkoneksi, holistik (berpikir secara    menyeluruh  dengan mempertimbangkan segala aspek), terpadu dan tidak terjadi pemisahan, bercerai berai, runtuh, dan hal hal lain yang memisahkan yg menyebabkan keruntuhan. Jadi, pendidikan agama dan sains non dikotomik sesuai prinsip dasar teologis- dogmatis dan filosofis-metodologis (Maksudin, 2015).

Masa modern sekarang banyak ilmu yang berkembang, paradigm berpikir salah satunya. Ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis membuat adanya hal hal baru yang muncul setiap masanya. Salah satu berkembangnya ilmu tentang integrase dan interkoneksi yang dicetuskan oleh Prof. Dr. M. Amin Abdullah, profesor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pendekatan integrasi- interkoneksi dibutuhkan supaya tidak ada pemisah antar ilmu atau dikotomis. Karena,   setiap   bidang   keilmuan membutuhkan bidang keilmuan lainnya untuk saling melengkapi . Seperti halnya ilmu agama yang membutuhkan ilmu lain untuk memahaminya, karena ilmu dan agama saling terkait dan melengkapi. Pendekatan integrasi-interkoneksi digunakan untuk memandang suatu ilmu islam maupun umum, seperti politik, fikih, hadis dan kajian sosiologi. Jadi, memandang hal dualistik secara holistik atau berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan beberapa aspek sangat penting sehingga dapat bersifat fleksibel. Contohnya ilmu fikih yang bersifat sakral dan normatif tetapi dilihat sudut pandang integrasi dan interkoneksi akan terlihat dinamis (Saftri and Sa’dudin, 2019).

Abad ke-21 saat ini telah mencapai kemajuan yang luar biasa, tetapi antara agama dan ilmu relasinya masih bercorak dikotomi. Sehingga tampak saling tidak membutuhkan, tidak berhubungan, dan berjalan sendiri sendiri. Tidak sedikit masyarakat era sekarang berpandangan bahwa sains dan agama merupakan hal yang terpisah. Upaya menyatukan dianggap mengurangi objektivitas sains dan sakralitas agama. Karena asumsi sains berasal dari sesuatu yang bersifat ragu, yang menggunakan metode ilmiah sebagai landasan mencari kebenaran. Sedangkan agama berasal dari keyakinan dengan metode dogmatis dan menggunakan teori kebenaran yang bersifat doktriner. Untuk merujuk kembali sains dan agama, ilmuwan muslim ataupun intelektual Indonesia maupun dari belahan bumi lainnya membuat jembatan epistimologis. Salah satu ilmuan tersebut adalah M. Amin Abdullah yang menawarkan paradigm integrasi interkoneksi keilmuan (Waston, 2016).

Muhammad Amin Abdullah merupakan seorang intelektual islam Indonesia yang cukup cekatan melawan dikotomisasi  pendidikan  di  Indonesia. Usahanya dalam membangkitkan ajaran islam dari keterpurukan agar umat islam tidak tertinggal dari peradaban. Karena salah satu factor kemunduran keilmuan islam adalah pandangan bahwa ilmu keislaman dan umum suatu hal yang berbeda, sehingga ilmu umum dianggap tidak penting. Amin Abdullah mengajarkan agama dan ilmu umum melalui pendekatan integrasi dan interkoneksi (Anwari, 2018).

 

II.       METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah library research dan di kategorikan sebagai penelitian kualitatif dimana dalam penelitian ini menekankan pada pendeskripsian pemikiran M. Amin Abdullah tentang paradigma integrasi- interkoneksi di UIN Sunan Kalijaga. Dalam pengumpulan data penelitian ini di pergunakan sumber-sumber berupa jurnal- jurnal penelitian nasional maupun internasional yang terkait (Waston, 2016).

 

III.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam memahami tentang pemikiran Amin Abdullah dan paradigm integrasi interkoneksi di Uin Sunan Kalijaga, di peroleh hasil pada beberapa jurnal terkait, antara lain:

1.    Jurnal Eka Safitri dkk. Vol. V nomor 1 tahun 2019 yang berjudul “Aplikasi Integrasi-Interkoneksi Keilmuan Di Lembaga Pendidikan Tinggi” jurnal ini membahas tentang penggunaan paradigm integrasi-interkoneksi dalam merespon permasalahan- permasalahan keilmuan di Indonesia.

2.    Jurnal waston, vol. 17, No. 1 tahun 2016 yang berjudul “Pemikiran Amin Abdullah Dan Relevansinya Bagi Pendidikan Tinggi Di Indonesia” jurnal ini membahas tentang epistimologi   pemikiran   Amin Abdullah mengenai konsep paradigma integrasi-interkoneksi dan relevansinya bagi pendidikan tinggi di Indonesia.

3.    Jurnal Ahmad Najib Burhani volume 41 no. 1 tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh al-Jabiri Terhadap Pemikiran Keagamaan Di NU Dan Muhammadiyah” jurnal ini membahas tentang pemikiran al-jabiri yang mendapat respon positif bagi Nahdatul Ulama dan respon yang kurang baik dari kalangan Muhammadiyah.

4.    Jurnal Maksudin volume IV, nomor 2, tahun 2015 yang berjudul “Transformasi Pendidikan Agama Dan Sains Dikotomik Ke Pendidikan Nondikotomik”. Jurnal ini membahas tentang perubahan paradigma dikotomik menjadi nondikotomik bagi pendidikan di Indonesia yang di harapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan pendidikan di Indonesia.

5.    Jurnal Abdullah Diu, volume 3, nomor 1, tahun 2018 yang berjudul “Pemikiran Amin Abdullah Tentang Pendidikan Islam Dalam Pendekatan Integrasi-Interkoneksi”. Jurnal ini membahas tentang penerapan paradigma integrasi-interkoneksi bagi pendidikan di Indonesia yang diharapkan dapat melahirkan keilmuan dalam islam yang mumpuni guna menyongsong peradaban islam di masa depan.

6.    Jurnal luthfi Hadi Aminuddin, volume 4, nomor 1, tahun 2010 yang berjudul “integrasi ilmu dan agama: studi atas paradigm integrasi-interkonektif UIN Sunan Kalijaga”. Jurnal ini membahas mengenai implementasi paradigm integrasi-interkonektif        dalam penyusunan kurikulum dan sebagai paying keilmuan UIN Sunan Kalijaga.

7.    Jurnal Abu Darda, volume 10, nomor 1, tahun 2015 yang berjudul “Integrasi Ilmu Dan Agama: Perkembangan Konseptual Di Indonesia”. Jurnal ini membahas tentang hakikat agama yang perlu adanya pemahaman mendalam tentangnya. Pentingnya integrasi antara ilmu dan agama guna mencetak generasi professional, berbobot, dan mampu mewujudkan kebebasan akademis dalam kehidupan bermasyarakat.

8.    Jurnal siswanto, volume 3, nomor 2, tahun 2013 yang berjudul “Prespektif Amin Abdullah Tentang Integrasi Interkoneksi Dalam Kajian Islam”. Jurnal ini membahas tentang dikotomi antara agama dan sains yang merugikan dunia islam dan dapat menyebabkan kemunduran keilmuan islam. Dan kemudian problematika itu di pecahkan melalui paradigma yang di gagas oleh Amin Abdullah yaitu paradigma integrasi-interkoneksi.

9.    Jurnal Zulfata, volume 15, nomor 2, tahun 2016 yang berjudul “Gagasan Formasi Nalar Arab Al-Jabiri Dan Signifikansinya Untuk Rekonstruksi Nalar Aceh”. jurnal ini membahas mengenai pemikiran Muhammad Abid Al-Jabiri dan segala yang mempengaruhi konsep berfikirnya yang kemudian dijadikan landasan untuk membentuk peradaban masyrakat Aceh.

10.                                                       Jurnal Nurlaelah Abbas tahun 2007 yang berjudul “Al-Jabiri dan Kritik Nalar: Sebuah Reformasi Pemikiran Islam”. Jurnal ini membahas mengenaik biografi Al-jabiri dan lahirnya gagasan kritik nalar Arab.

11.                                                       Jurnal H. Akh. Minhaji, volume 2, nomor 2, tahun 2007 yang berjudul “Masa Depan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia: perspektif sejarah- sosial”. Jurnal ini membahas mengenai orientasi  pengajaran  dalam  dunia pendidikan yang cenderung kebaratan yang perlu diubah dengan menerapkan dua pendekatan yaitu: normative and empirical approaches yang akan menjadikan UIN berbeda dengan perguruan tinggi lainnya.

12.                                                       Jurnal Irzum Farihah, volume 3, nomor 2, tahun 2015 yang berjudul “Filsafat Materialisme Karl Marx: Epistemologi Dialectical          and     Historical Materialism”. Jurnal ini membahas mengenai pemikiran Karl Marx mengenai materialism historis yang menitikberatkan bahwa sejarah dikaitkan dengan materi dan Manusia yang membuat agama bukan agama yang membuat manusia.

13.                                                       Jurnal Ahmad Izudin, volume 13, nomor 1, tahun 2017 yang berjudul “Penggunaan Paradigma Integrasi- Interkoneksi  Dalam            Proses Pembelajaran Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga”. Jurnal ini membahas mengenai paradigm integrasi-interkoneksi yang dapat dijadikan solusi untuk pengembangan ilmu dan aplikasi pemanfaatannya bagi Program Pascasarjana.

14.                                                       Jurnal Muhammad Muslih, Volume 12, Nomor 1, tahun 2017 yang berjudul “Tren Pengembangan Ilmu Di UIN Sunan Kalijaga yogyakarta”. Jurnal ini membahas tentang model kajian yang dapat dijadikan teknis metodelogis paradigm       integrasi-interkoneksi. Termasuk informasi mengenai karya- karya pendukung maupun penentang paradigma integrasi-interkoneksi.

15.                                                       Dalam jurnal A Genealogycal Study Of Islamic Education Science at The Faculty Of Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Vol. 56, No. 1. Uyadi fan Sutrisno, menejelaskan bagaimana silsilah pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah  dan  Keguruan  serta pendekatan Genealogis yang digunakan.

16.                                                       Dalam jurnal Islamic Course Program in the Integration-Interconection of Science and Religion in Faculty of Science and Technology UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. 13 , No. 1 . Laras Mawarti, menjelaskan bahwa perubahan dari IAIN menjadi UIN menyatakan Paradigma baru yakni Integrasi-Interkoneksi yang mana dengan paradigma ini diharapkan mampu menjawab permasalah dikotom ilmu dan agama yang berdiri sendiri.

17.                                                       Dalam jurnal al-Hikmah yang berjudul Muhammad Abid Al-Jabiri. Vol, 1. No,2. Nurliana Damanik menjelaskan bahwa al-Jabiri memiliki epistimologi yakni: Bayani, berdasarkan teks (al- Qur’an dan Hadis), ‘Irfani, berdasarkan pada pengalaman, dan Bayani, berdasarkan pada akal dan rasio.

 

DISKUSI

Dikotomi ilmu atau terjadinya pemisahan agama dari ilmu pengetahuan terjadi pada abad pertengahan, yaitu ketika umat Islam belum terlalu memperdulikan ilmu pengetahuan. Pada saat itu, tokoh yang paling berpengaruh dimasyarakat adalah ulama tarekat dan ulama fiqih. Keduanya mendoktrin paham taklid dan membatasi kajian agama hanya dalam bidang, seperti tafsir, fiqih, tauhid, dan lain sebagainya (Aminuddin, no date).

Sementara itu, ulama tidak tertarik mempelajari alam dan kehidupan manusia secara objektif, bahkan ada yang mengharamkan untuk mempelajari filsafat. Salah satu masalah paling mendasar dialami oleh umat Islam adalah lemahnya epistimologi       ilmu    pengetahuan. Kelemahan tidak hanya terjadi pada ilmu pengetahuan yang kontemporer tetapi juga pada pengembangan ilmu-ilmu klasik yang sejalan dengan pemikiran (Ilmu, no date).

Pada abad ke-19 terjadi perubahan dimana ilmu dan agama dapat diterima oleh sebagian umat. Banyak ilmuan yang mengkritik pengembangan IPTEK yang dipisahkan dari agama, salah satunya yakni M. Amin Abdullah. Amin Abdullah merupakan seorang pemikir prolifik dalam cendekiawan Muslim Indonesia. Amin Abdullah mampu mengkritik banyak argumen yang bertentangan, tetapi juga mampu melahirkan konsep cerdas yang dapat menjawab permasalahan dikotom ilmu (Ushuluddin, 2013).

Amin Abdullah lahir pada 28 Juli 1953 di Margomulyo, Tayu, Pati, Jawa Tengah. Pada 1972 beliau tamat dari pendidikan menengah di Kulliyat al-Mu’alimin al- Islamiyah (KMI), Pesantren Gontoor, Ponorogo, Jawa Timur. Pada tahun 1981 Amin Abdullah menyelesaikan kuliah S1 dengan Prodi Perbandingan Agama di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga akhirnya pada tahun 2000 Amin Abdullah kembali ke UIN Sunan Klaijaga Yogyakarta sebagai Guru Besar Filsafat Islam. Pada tahun selanjutnya, yakni 2001 hingga tahun 2010, Amin Abdullah diberi kepercayaan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk menjabat sebagai Rektor (Ushuluddin, 2013).

Fenomena dikotom ilmu telah mengusik pikiran Amin Abdullah terhadap persoalan masyarakat, untuk meluruskan dan membenahi persoalan tersebut Amin Abdullah mengemukakan prespektifnya dalam Paradigma Integrasi-Interkonektif yang mana pemikiran Amin Abdullah sangat dipengaruhi oleh Muhammad ‘Abid al-Jabiri yang mengemukakan epistimologi menjadi tiga bagian (Ushuluddin, 2013).

Muhammad ‘Abid al-Jabiri adalah seorang cendekiawan muslim kreatif dalam melontarkan          kritik-kritik   untuk menyadarkan umat. Beliau lahir di Feji, Maroko pada tahun 1936 M. Beliau meraih gelar doktor di Universitas Muhammad V Rabat-Maroko, yang kemudian pada kampus yang sama beliau menjadi dosen filsafat dan pemikiran Islam (‘GAGASAN FORMASI NALAR ARAB ĀBID AL- JĀBIRĪ DAN SIGNIFIKANSINYA UNTUK REKONSTRUKSI NALAR ACEH.pdf’, no

date).

Al-Jabiri menekankan epistimologi pemikiran Arab kontemporer untuk menyelesaikan persoalan dikotom yakni: Pertama, epistimologi bayani adalah pemikiran yang menekankan pada teks, nas sebagai sumber pengetahuan bayani adalah al-Qur’an dan Hadis. Kedua, epistimologi Irfani adalah pemikiran berdasarkan pengalaman atau proses nalar berdasarkan pada ilham dan kasyf sebagai sumber pengetahuan, pengetahuan ruhani diperoleh melalui tiga tahap, yaitu persiapan, penerimaan dan pengungkapan baik secara lukisan maupun tulisan. Ketiga, epistimologi burhani adalah pemikiran berdasarkan kepada rasio, akal yang dilakukan lewat dalil-dalil logika (‘Dewan Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam , cet 4 (Jakarta : Ikhtiar Baru Van Houve, 1997), h. 228.’, 1997)

Pemikiran al-Jabiri banyak dilatar belakangi oleh ajaran Marxime yang mashyur pada masanya. Al-Jabiri sebagai seorang yang lahir di negara bekas protektoriat Prancis, al-Jabiri tidak mengalami kesulitan untuk memahami buku atau pemikiran berbahasa Prancis, oleh karena itu al-Jabiri banyak menggunakan        pemikiran         kaum strukturalis maupun kaum post-modernis yang sebgaian besar lahir di Prancis (Theosofi and Islam, no date).

Karl Heinrich Marx lahir pada tahun 1818 di Trier, Prussia (sekarang Jerman). Marx merupakan seorang filosof dan ahli ekonomi Jerman. Ciri khas Karl Marx yaitu meterialisme  historis,  hal  ini  berarti keberadaaan menentukan kesadaran dimana kondisi-kondisi kehidupan materiil menentukan tingkat kesadaran normative seseorang. Pemikiran Marx ini sangat dipengaruhi oleh Hegel. Hanya saja berbeda dengan Hegel yang menjadikan ide sebagai pusatnya, sedangkan Marx menjadikan materi sebagai sumber utama (Farihah, 2015).

IAIN Sunan Kalijaga telah mengalami pergantian menjadi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berdasarkan keputusan Presiden No. 50 Tahun 2004. Perubahan tersebut melahirkan paradigma baru dalam mengkaji studi tentang ilmu agama dan umum, yakni paradigma integrasi- interkoneksi. Paradigma ini diharapkan mampu menjawab persoalan yang dialami oleh kedua ilmu (agama dan ilmu) dalam peradaban Islam (Mawarti, 2015).

Pengaruh                     pemikiran                  tokoh cendekiawan sebelumnya, menjadikan Amin Abdullah menggagas Paradigma Integrasi-Interkoneksi, Integrasi secara bahasa berasal kata (To Integrate) yang mana muncul kata Integration. Sedangkan, Interkoneksi secara bahasa berasal dari kata (Inter dan Connect) menjadi kata Connection. Sehingga, Integrasi dapat diartikan dengan “menghubungkan dan sekaligus menyatukan antara dua hal atau lebih”,            Interkoneksi  adalah “mempertemukan atau menghubungkan dua hal atau lebih” (Sejarah-sosial, 2007).

Kajian di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta akan menghubungkan, mengaitkan, atau jika memungkinkan menyatukan kedua ilmu yakni ilmu agama dan ilmu umum, melalui dialek segitiga: tradisi teks (hadarah al-nas), tradisi akademik-ilmiah (hadarah al-‘ilm), dan tradisi etik-kritis (hadarah al-falsafah). Istilah interkoneksi diajukan mungkin karena adanya kritik tentang tidak mungkinnya integrasi antara kedua ilmu (ilmu dan agama). Karena, integrasi bisa dimengerti dan dilaksanakan, jika antara kedua ilmu tidak diperlukan interkoneksi (Muslih, 2017).

Pendidikan        Islam         bertujuan mengeksplorasi dan menganalisis konsep tertentu dalam bidang pendidikan dan membandingkannya dengan konsep- konsep dalam disiplin ilmu lain. Kata Integrasi dinilai baik daripada dialog karena tujuannya menyatukan lebih dari satu disiplin ilmu (State, 2018).

Lahirnya         konsep         integrasi- interkoneksi ini membawa suasana baru bagi perkembangan pemikiran Islam, khususnya bagi civitas akademik UIN Sunan Kalijaga yang akan membawa agama dan ilmu pengetahuan ke arah kemajuan. Meskipun, awalnya tidak berjalan sesuai keinginan dan terdapat banyak cacian, seiring berjalannya waktu UIN Sunan Kalijaga mampu membuktikan bahwa nilai-nilai ke-Islaman sebagai dasar pengembangan keilmuan, mampu dikembangkan oleh semua staf pengajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan perilaku dosen yang memberikan materi kuliah dengan melihat dua aspek penting yaitu teori yang disampaikan dengan aplikasi praktik di lapangan yang memperhatikan esensi nilai dari konsep integrasi- interkoneksi (Sunan and Yogyakarta, 2017).

 

IV.    KESIMPULAN

Dikotomi ilmu yang terjadi di masyarakat menimbulkan dampak besar terhadap kedua ilmu. Ilmu agama dianggap tidak penting oleh bangsa Barat, begitupula sebaliknya. Dengan adanya fenomena ini, Amin Abdullah menggagas Paradigma Integrasi-Interkoneksi yang mana tujuannya untuk menyatukan kembali atau menjadikan kedua ilmu ini saling berkaitan satu sama lain tidak berdiri sendiri. Pemikiran Amin Abdullah sangat dipengaruhi oleh M. Abid al-Jabiri yang mencetuskan trilogi epistimologi , yakni: epistimologi bayani, epistimologi ‘Irfani, dan epistimologi burhani. Al-Jabiri merupakan filosof mashyur pada masanya. Pemikiran al-Jabiri dipengaruhi oleh Marxime. Paradigma integrasi-interkonesi digunakan oleh IAIN Sunan Kalijaga untuk transformasi menjadi UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2004. Diharapkan UIN Sunan Kalijaga mampu bersaing dengan Univ netral atau umum, seperti UGM, UNY, dan sebagainya dalam mengembangkan pendidikan yang lebih baik lagi berbasis agama dan ilmu pengetahuan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aminuddin, L. H. (no date). Integrasi Ilmu dan Agama : Studi Atas Paradigma Integratif- Interkonektif UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, pp. 181–214.

Anwari,   misbakhul.  2018.  NoTitle市民科学の可能性と課。市民調査体への聞き取り調,                                    3(September),

pp. 160–164.

Dewan Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam , cet 4 (Jakarta : Ikhtiar Baru Van Houve, 1997), h. 228.’ (1997), 4,

pp. 1–22.

Farihah, I.                 2015.         FILSAFAT MATERIALISME KARL MARX (

Epistimologi Dialectical and Historical Materialism   ) Pendahuluan Karl Marx adalah seorang filosof , sosiolog , ekonom , mewarnai dalam pemikirannya adalah Das Kapital . Pada dasarnya Das Kapital menjelaskan tentang pemahaman filosofi keadilan sosial dengan mengambil kasus ketidakadilan dalam ekonomi . Pemikiran Marx dan analisis sangat terkenal yaitu dialectical and historical materialism, 3(2).

GAGASAN FORMASI NALAR ARAB ĀBID    AL-JĀBIRĪ                 DAN SIGNIFIKANSINYA                                             UNTUK REKONSTRUKSI  NALAR

ACEH.pdf (no date).

Ilmu, I. (no date) Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia.

Maksudin, M. 2015. Transformasi Pendidikan Agama dan Sains Dikotomik ke Pendidikan Nondikotomik. Jurnal Pendidikan Islam, 4(2), p. 277. doi: 10.14421/jpi.2015.42.277-298.

Mawarti, L. 2015. Islamic Course Program ( Program Pendamping Keagamaan ) in the Integration-Interconnection of Science and Religion in Faculty of Science and Technology UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Minhaji, A. 2007. Masa Depan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia; Perspektif Sejarah-Sosial. Tadris Jurnal Pendidikan Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan, 2(2), p. 154.

Muslih, M. 2017. Tren pengembangan ilmu di uin sunan kalijaga yogyakarta. doi: 10.21274/epis.2017.12.1.103-139.

Saftri, E. and Sa’dudin, I. 2019. Aplikasi Integrasi Interkoneksi Keilmuan Di Lembaga Pendidikan Tinggi. Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(1), pp. 122–137.         doi: 10.19109/tadrib.v5i1.2731.

Sejarah-sosial, P. 2007. MASA DEPAN PERGURUAN TINGGI ISLAM DI

INDONESIA (Perspektif Sejarah- Sosial) H. Akh. Minhaji’.

State, S. K. 2018. A GENEALOGYCAL STUDY OF ISLAMIC EDUCATION SCIENCE AT THE FACULTY OF. 56(1),    pp.    29–58.    doi:

10.14421/ajis.2018.561.29-58.

Sunan, U. I. N. and Yogyakarta, K. 2017. Penggunaan Paradigma Integrasi- Interkoneksi dalam Proses Pembelajaran di Program Pascasarjana.  13(1).   doi: 10.18196/AIIJIS.2017.0069.110-140.

Theosofi, J. and Islam, P. (no date) ‘AL- HIKMAH’.

Ushuluddin, F. 2013. TENTANG INTEGRASI INTERKONEKSI DALAM. 3.

Waston, W. 2016. Pemikiran Epistemologi Amin Abdullah Dan Relevansinya Bagi Pendidikan Tinggi Di Indonesia. Profetika: Jurnal Studi Islam, 17(01), p. 80. doi: 10.23917/profetika.v17i01.2102.

 

Sumber :

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 4 Nomor 1, Maret 2020 | Dewi, Rahma, Ahilla, Hidayatullah 81 88 --- 9

 

Link Artikel Jurnal Tentang Paradigma Integrasi – Interkoneksi

v  Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (uin-suka.ac.id)

v  implementasi paradigma integrasi-interkoneksi 

v  Praksis Paradigma Integrasi-Interkoneksi_ISI.pdf (uin-suka.ac.id)

v  Paradigma Integrasi-Interkoneksi Islamisasi Ilmu 

v  Epistemologi Keilmuan Integratif-Interkonektif M. Amin

v  083111098_BAB3.pdf (walisongo.ac.id)

v  (99+) Paradigma Integrasi-Interkoneksi Amin Abdullah | Zaimatuz Zakiyah - Academia.edu

v  (99+) Pemikiran M. Amin Abdullah tentang Pendidikan Islam dalam Pendekatan Integrasi-Interkoneksi | Jurnal AL-Jauhari - Academia.edu

v  (99+) Islam, Agama-agama, dan Nilai Kemanusiaan: Festchrift untuk M. Amin Abdullah (ed. Moch Nur Ichwan & Ahmad Muttaqin) | alim roswantoro and Moch Nur Ichwan - Academia.edu

v  (99+) INTEGRASI ILMU-ILMU KEISLAMAN DALAM PERSPEKTIF M. AMIN ABDULLAH | MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman - Academia.edu

v  (99+) Pemetaan Ayat-Ayat al-Qur'an tentang Rumpun Ilmu Agama dalam Perspektif Paradigma Integrasi-Interkoneksi | Toto Suharto - Academia.edu

v  (99+) AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG RUMPUN ILMU AGAMA Perspektif Epistemologi Integrasi- Interkoneksi | Toto Suharto - Academia.edu

v  (99+) Gunungan Ilmu: Paradigma dan Kerangka Kurikulum IAIN Surakarta | Toto Suharto - Academia.edu

v  (99+) Paradigma Islam dalam Pembangunan Ilmu Integralistik : Membaca Pemikiran Kuntowijoyo | Muhammad Zainal Abidin - Academia.edu

v  (99+) FILSAFAT ILMU-ILMU KEISLAMAN INTEGRALISTIK: STUDI PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO | Muhammad Zainal Abidin - Academia.edu

v  (99+) POSITIONING OF ISLAMIC PHILOSOPHY AS THE BASIS OF ESTABLISHMENT OF INTEGRALISTIC VIEW OF SCIENCE | Muhammad Zainal Abidin - Academia.edu

v  (99+) PARADIGMA QURANI UNTUK PENGEMBANGAN ILMU INTEGRALISTIK | Muhammad Zainal Abidin - Academia.edu

v  (99+) KEPENTINGAN INTEGRASI ILMU NAQLI DAN ILMU AQLI DALAM | imam awaludin - Academia.edu

v  (99+) AKHLAK TASAWUF INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS | Nurainun Pasaribu - Academia.edu

v  (99+) POSISI AL-QUR`AN DALAM INTEGRASI ILMU: TELAAH TERHADAP PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO DAN M. DAWAM RAHARDJO | Wardani (Professor) - Academia.edu

v  (99+) Konsep Kesenian Profetik dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam | Wawan Kardiyanto - Academia.edu

v  (99+) Islamization of Science Perspective Ismail Raji Al-Faruqi | Al-Fikra: Jurnal Ilmah Keislaman - Academia.edu

v  (99+) Islamisasi Ilmu Pengetahuan (Konsep Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi dan Syed Muhammad Naquib Al-Attas) | Sholeh Sholeh - Academia.edu

v  (99+) Konsep Islamisasi Ilmu Pengetahuan | kusuma dewi - Academia.edu

v  (99+) Pandangan Syed Muhammad Naquib Al-Attas Tentang Islamisasi Ilmu | ghazi abdullah muttaqien - Academia.edu

v  (99+) WORLDVIEW ISLAM DAN BARAT (Study Komparatif) | Dedy Irawan - Academia.edu

v  (99+) SUMBER ILMU PENGETAHUAN STUDI KOMPERATIF ISLAM DAN BARAT | Didin Qonytha - Academia.edu

v  (99+) ISLAM VS BARAT (Studi Komparatif tentang Sains Islam dan Barat | Baharuddin AR Abd. Rahman - Academia.edu

v  (99+) LAPORAN HASIL PENELITIAN INDIVIDUAL EPISTEMOLOGI UNITY OF SCIENCE IBN SINA KAJIAN INTEGRASI KEILMUAN IBN SINA DALAM KITAB ASY-SYIFA JUZ I DAN RELEVANSINYA DENGAN UNITY OF SCIENCE IAIN WALISONGO | Fauziyyah Larissa Larissa - Academia.edu

v  (99+) NALAR ISLAM | Abdul Mukti - Academia.edu

v  (99+) The Paradigm of Islamization of Knowledge According to SMN Al-Attas (From Islamization of Science to Islamic Science) | Mohammad Muslih - Academia.edu

v  (99+) Mendudukkan Kembali Makna Ilmu dan Sains dalam Islam | Ari Ashari - Academia.edu

v  (99+) Perbedaan Sains dan Knowledge | Sofian Hadi - Academia.edu

v  (99+) Hubungan Agama dan Sains: Telaah Kritis Sejarah Filsafat Sains Islam dan Modern | Usmanul Khakim - Academia.edu

v  (99+) Filsafat Sains Dalam Al-Qur'An: Melacak Kerangka Dasar Integrasi Ilmu Dan Agama | Hadi Masruri - Academia.edu

v  (99+) KONVERGENSI ISLAM DAN SAINS DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT | MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman - Academia.edu

v  (99+) Perkembangan Filsafat Dan Sains Pada Zaman Islam Terhadap Kemajuan Bidang Keilmuan Modern | Ega Diana - Academia.edu

v  (99+) Posisi Umat Islam Dalam Perkembangan Ilmu Dan Filsafat | Ahmad Fadhil - Academia.edu

v  (99+) Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam | Maman Suratman - Academia.edu

v  (99+) Sains Islam Dalam Diskursus Filsafat Ilmu | Mohammad Muslih - Academia.edu

v  (99+) Filsafat Ilmu Imre Lakatos dan Metodologi Pengembangan Sains Islam | Mohammad Muslih - Academia.edu

v  (99+) Signifikansi Teori-Teori Popper, Kuhn, dan Lakatos terhadap Pengembangan Ilmu-Ilmu Keislaman | Ahmad Choirul Rofiq - Academia.edu

v  (99+) Rekonstruksi Metodologi Pengembangan Sains berbasis Agama | Muhd Muslih - Academia.edu

v  (99+) PENGEMBANGAN ILMU BERPARADIGMA INTEGRATIF; Kaya Semangat tapi Miskin Dukungan Metodologi | Muhd Muslih - Academia.edu

v  (99+) FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Sambutan Ketua Panitia | Alvin Qodri L A Z U A R D Y (alfuwisdoms) - Academia.edu

v  (99+) KONSTRUKSI KURIKULUM SAINS ISLAM KEINDONESIAAN (INTEGRASI ISLAM, SAINS KEALAMAN, SAINS HUMANIORA DAN KEINDONESIAAN) | Ahmad Muttaqin - Academia.edu

v  (99+) INTEGRITASI DAN INTERKONEKSITAS ILMU-ILMU AGAMA DAN SAINS MENUJU PENDIDIKAN TINGGI ISLAM CENTER OF EXCELLENCES | Andik Wahyun Muqoyyidin - Academia.edu

v  (99+) Rekonsiliasi Epistemologi Antara Agama dengan Sains (Telaah tentang Pemikiran Filsafat Seyyed Hossein Nasr) | Dr. Ali Maksum M.Ag., M.Si - Academia.edu

v  (99+) Sains Islam Berbasis Nalar Ayat-ayat Semesta | Azaki Khoirudin - Academia.edu

v  (99+) Paradigma Sains Islam (Sebuah Reintegrasi Keilmuan | Mahram Mubarak M - Academia.edu

v  (99+) Reformulasi Pendidikan Sains pada Perguruan Tinggi Islam | Edy Chandra - Academia.edu

v  (99+) AXIOLOGI_ISLAM_TERHADAP_KEBUDAYAAN.pdf | Muis Iman - Academia.edu

v  (99+) KONSEP EPISTEMOLOGI ISLAM | Puspita Lestari - Academia.edu

v  (99+) BAYANI, BURHANI DAN IRFANI | Rahmathias Jusuf - Academia.edu

v  (99+) Hubungan Islam dan Sains: Tawaran Syed Muhammad Naquib Al-Attas | Muhammad Taqiyuddin - Academia.edu

v  (99+) TITIK TEMU ISLAM DAN SAINS (Kajian atas Pemikiran Naquib Al-Attas dan Amin Abdullah | nailul muna hidayati - Academia.edu

v  (99+) Konsep Ilmu Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas (Analisis buku Islam Dan Filsafat Sains) | lailah alfi - Academia.edu

v  (99+) WORLDVIEW DALAM PERSPEKTIF BARAT, KRISTEN & ISLAM | Muhammad A L - M I N A N G K A B A W I II - Academia.edu

v  (99+) MENCARI BENTUK METODOLOGI STUDI ISLAM BERBASIS EPISTEMOLOGI DAN ISLAMIC WORLDVIEW | Nafis Irkhami - Academia.edu

v  (99+) PENATAAN ILMU DALAM LINGKUNGAN UIN BANDUNG | MMR UIN Bandung - Academia.edu

v  (99+) Mengenal Para Pemimpin Pascasarjana (Directors of Post-graduate Faculty of Sunan Kalijaga) | al makin and Fahruddin Faiz - Academia.edu

v  (99+) PEMIKIRAN TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI ISLAM: TELAAH KRITIS ATAS PERUBAHAN STAIN/IAIN MENJADI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI | fridiyanto yanto - Academia.edu

v  (99+) Kritik Nalar Integrasi Keilmuan Pada Karya Disertasi Mahasiswa Berlatar Belakang Non-Agama Universitas Islam Negeri (Uin) | muhammad shodiq - Academia.edu

v  (99+) Persepsi mahasiswa dan dosen terhadap konsep integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan dan implementasinya dalam struktur kurikulum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta | Fika Ekayanti - Academia.edu

v  (99+) UPAYA INTEGRASI DIKOTOMI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM (Telaah Terhadap Islamisasi Ilmu Pengetahuan dalam Transformasi IAIN Menuju UIN) | Jurnal At-Tajdid - Academia.edu

v  (99+) BUNGA_RAMPAI_SEJARAH_KEBUDAYAAN_PEMIKIRA.pdf | Muhamad Berkah - Academia.edu

v  (99+) Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer (Konsep Integrasi Keilmuan di Universitas-Universitas Islam Indonesia | Umi Hanifah - Academia.edu

v  (99+) Islamisasi Ilmu Dalam Konteks Pendidikan Islam Kontemporer DI Indonesia | Ahmad Arifin - Academia.edu

v  (99+) Islamisasi Ilmu Pengetahuan Menjawab Tantangan Sekularisme Barat | Winda Roini - Academia.edu

v  (99+) Islamisasi Ilmu Pengetahuan (Metodologi Islamisasi) | Moch A L F I Syahrin - Academia.edu

v  (99+) TREN PENGEMBANGAN ILMU DI UIN MALANG | Muhd Muslih - Academia.edu

v  (99+) Model Pengembangan Keilmuan Uin Malang & Uin Jogja | SMP QUEEN AL FALAH 2 - Academia.edu

v  (99+) Paradigma Integrasi Ilmu Pengetahuan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang | abdul muhyi - Academia.edu

v  (99+) Model-Model Integrasi Ilmu Menurut Prof. Imam Suprayogo (Pohon Ilmu) | Abdurrahman Shobirin, M.Pd., C.ME., C.Tr Q. - Academia.edu

v  (99+) Interkoneksi-Integrasi Agama dan Ilmu | anugrah arifin - Academia.edu

v  (99+) Interkoneksi-Integrasi Agama dan Ilmu | anugrah arifin - Academia.edu

v  (99+) WAHYU MEMANDU ILMU | Irawan I Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum. - Academia.edu

v  (99+) Kimia dan islam Kuncoro Hadi | Kuncoro Hadi - Academia.edu

v  (99+) METODOLOGI STUDI ISLAM Suatu Kajian Integratif | Muh Arif - Academia.edu

v  (99+) Gagasan Islamisasi Ilmu(Studi tentang kerangka metodologi Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS)) | Imron Mustofa - Academia.edu

v  (99+) Islamisasi Ilmu: Sebuah Tantangan Sekularisasi Ilmu di Filsafat Barat | Najmi Wahyughifary - Academia.edu

v  (99+) Islamisasi Ilmu Pengetahuan: Pergulatan Pemikiran Cendekiawan Kontemporer | Mustofa Hilmi - Academia.edu

v  (99+) Islam dan Isu-isu Ilmu Kontemporer | IDWAR ST - Academia.edu

v  (99+) Pandangan Islam tentang Teori Asal usul kehidupan oleh Charles Darwin | laras meyrianna - Academia.edu

v  (99+) Asal Usul Kejadian Manusia Menurut Teori Darwin dan AlQuran | Faszly Rahim - Academia.edu

v  (99+) HARUN YAHYA DAN KRITIKANNYA TERHADAP TEO | Hafizatul Ilma - Academia.edu

v  (99+) HARUN YAHYA DAN KRITIKANNYA TERHADAP TEORI EVOLUSI DARWINISME %28IGC100003% | Natashah Shah - Academia.edu

v  (99+) HARUN YAHYA | Ramdan Nugraha - Academia.edu

v  (99+) BEBERAPA RAHASIA AL-QUR'AN - Harun Yahya. Pdf.PDF | Asriadi Accy - Academia.edu

v  (99+) Harun Yahya - Suara Hati dan Al Qur'an (2003).pdf | Robbie Balboa - Academia.edu

v  (99+) Harun Yahya - Keajaiban Penciptaan Manusia.pdf | Robbie Balboa - Academia.edu

v  (99+) Dunia Semut - Harun Yahya | Asfar Syafar - Academia.edu

v  (99+) Bagaimana Seorang Muslim Berfikir - Harun Yahya. Pdf.pdf | Asriadi Accy - Academia.edu

v  (99+) Panorama Pemikiran Islam --- Dr ABDUL MUKTI.pdf | Abdul Mukti - Academia.edu

v  (99+) KEAJAIBAN FLORA DAN FAUNA | Lestari Rumah Hijab - Academia.edu

v  (99+) ALLAH SANG TABIB | Diki Maulana ديكي مولانا - Academia.edu

v  (99+) Lebah Madu dalam Alquran: Inspirasi Hidup Beriman dalam Pendekatan Ilmu Pengetahuan | Ahmad Wachidul Kohar - Academia.edu

v  (99+) buku integrasi islam | Vikki Ainuzzakki - Academia.edu

v  (99+) sains dalam islam | Vikki Ainuzzakki - Academia.edu

v  (99+) sains dan kejuruteraan Islam | Asnuurien Najma - Academia.edu

v  (99+) Wacana Integrasi Ilmu-Ilmu Naqli Dan Aqli Dalam Muqaddimah Ibn Khaldun | Wan Mohd Fazrul Azdi Wan Razali - Academia.edu

v  (99+) SAINS DALAM ALQUR'AN | Wildan Fadhlillah - Academia.edu

v  (99+) TEKNOLOGI DALAM Al-QUR'AN | Muhammad Ghazali - Academia.edu

v  (99+) KONSEP CAHAYA DALAM AL-QUR'AN DAN SAINS | Yuni Ningshi - Academia.edu

v  (99+) PARAMETER KEBENARAN ILMU PENGETAHUAN (SAINS) DALAM AL-QUR'AN | salwa manna - Academia.edu

v  (99+) GEMPA MENURUT AL-QUR'AN DAN SAINS | Jojo Bbb - Academia.edu

v  (99+) Proses Terjadinya Hari Kiamat Menurut Al-Qur'an Dan Iptek Proses Terjadinya Hari Kiamat Menurut Al-Qur'an Dan IPTEK Kiamat Menurut Al-Qur'an | sugeng wahyudi - Academia.edu

v  (99+) AIR DALAM PERSEFEKTIF ALQUR'AN DAN SAIN.pdf | sawaluddin regar - Academia.edu

v  (99+) BATAS DUA LAUT. AlQuran Menyibak Rahasia Lautan. | Agus S Djamil - Academia.edu

v  (99+) Ayat-ayat Laut | Agus S Djamil - Academia.edu

v  (99+) Kegelapan Dasar Laut dalam Perspektif Al-Qur’an | Moh Lutfi Salim Al Hanani - Academia.edu

v  (99+) Al-Qur`Ân Sebagai Dasar Dan Sumber Pendidikan | Mahlail Syakur Sf. - Academia.edu

v  (99+) Keruntuhan Teori Revolusi - Harun Yahya | Asfar Syafar - Academia.edu

v  (99+) Kosmologi Harun Yahya Dan Kritiknya Terhadap Materialisme: Integrasi Agama Dan Sains | Lilis Suci Rahmasari - Academia.edu

v  (99+) Penciptaan alam semesta menurut Harun Yahya: studi kritis perspektif Kosmologi Modern, Kosmologi Islam, dan Teologi Natural | Gigih dwi Saputra - Academia.edu

v  (99+) Penciptaan dan Pemeliharaan Alam dalam Perspektif Al-Qur’an | muhammad sam - Academia.edu

v  (99+) Alquran dan Konservasi Lingkungan: Telaah Ayat-Ayat Ekologis | Dede Rodin - Academia.edu

v  (99+) HARUN YAHYA - MELIHAT KEBAIKAN DI SEGALA HAL | Faisal Hanif Hafizh - Academia.edu

v  (99+) Buku Multi Perspektif Surat Al Mulk | Ahmad Goniawan - Academia.edu

v  (99+) ZAMAN BATU: SATU PEMBOHONGAN SEJARAH | Saibie Saiba - Academia.edu

v  (99+) Asal Usul Kejadian Manusia Menurut Teori Darwin dan AlQuran | Faszly Rahim - Academia.edu

v  (99+) ENSIKLOPEDI ISLAM NUSANTARA | Fathul Hilal - Academia.edu

v  View of PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI: Analisis Epistemologi Pemikiran Keislaman M. Amin Abdullah (ipmafa.ac.id)

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: