Kisah Perjalanan Hidup As-Sayyid Dr. Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani Al-Makki
“Al-Muwaththa’ berjalan” Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki
Beliau juga sering di sebut dengan julukan “Al-Muwaththa’ berjalan”, karena beliau hafal kitab al-Muwaththa’ Imam Malik sejak umur 15 tahun.
Beliau adalah Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani. Beliau lahir di Mekkah pada tahun 1365 H. putra dari ulama besar yang mengajar di Masjidil Haram, Sayyid Alawi Abbas al-Maliki. Tidak di sangsikan lagi, beliau masih keturunan Rasulallah dan nasab beliau masih terkait dengan Sayyidina Hasan, cucu Rasulallah.
Kecerdasan Sayyid Mahammad Alawi sudah ketara mulai masih kecil. Sudah dapat menghafal al-Qur’an ketika masih berusia 7 tahun dan sudah menghafal kitab hadits al-Muwaththa karya Imam Malik saat beliau berumur 15 tahun. Dan pada saat beliau berumur 25 tahun, beliau meraih gelar doktor ilmu hadits dengan predikat mumtaz (excellent) di bawah bimbingan ulama besar Mesir, Prof. Dr. Muhammad Abu Zahrah. Rihlah ilmiyyah beliau cukup panjang dan luas di bawah bimbingan ulama-ulama shalihin yang amilin.
Usia ke-26, beliau di kukuhkan sebagai guru besar ilmu hadits pada Universitas Ummul Qura, Makkah, Arab Saudi. Dan pada tanggal 2 Shafar 1421/ 6 Mei 2000 beliau di anugrahi gelar ustadziyyah atau professor dari Universitas al-Azhar asy-Syarif Kairo Mesir. Dan ini semua adalah prestasi luar biasa dan kebanggaan bagi pendudukk Kerajaan Arab Saudi, yang memang layak di capai putra ulama besar se keliber Sayyid Alawi al-Maliki.
Pada tahun 1974, setahun setelah ayahandanya wafat, Sayyid Muhammad Alawi membuka pesantrennya di Utaibiyyah bersama dengan adik kandungnya, Sayyid Abbas. Namun pesantren tersebut akhirnya di pindah ke kawasan yang lebih luas tapi agak jauh dari Masjidil Haram, di pinggiran selatan kota Makkah di daerah Rusyaifah, yang kemudian di beri nama jalan al-Maliki.
Sebagai ulama besar, perjalanan hidupnya juga di penuhi onak dan duri ujian hidup seperti jejak ulama-ulama shalih pendahulunya. Pada tahun 80-an terjadi perselisihan antara beliau dengan beberapa ulama Wahhabi yang di sokong oleh Kerajaan Arab Saudi. Beliau di tuduh sesat, penyebar bid’ah dan khurafat. Beliau kemudian di kucilkan, hingga pernah mengungsi ke Madinah selama bulan Ramadhan.
Perselisihan tersebut semakin meruncing, namun akhirnya berhasil di cari jalan tengah dengan melakukan dialog atas rekomendasi atau saran dari Mufti Wahhabi yang kebetulan berseberangan pemikiran dan sangat membenci Sayyid Muhammad Alawi, yaitu Syaikh Abdul Aziz bin Baz . Dalam dialognya, Sayyid Muhammad Alawi beradu argumen dengan kuat saat berhadapan dengan ulama mantan Hakim Agung Arab Saudi, Syaikh Abdullah bin Mani’.
Dalam dialog atau perdebatan dengan ulama Wahhabi yang di tayangkan TV setempat DIMENANGKAN oleh Sayyid Muhammad Alawi dan beliau kian mendapat simpati. Konon, diam-diam keluarga Kerajaan Arab Saudi pun sebenarnya berpihak pada Sayyid Muhammad Alawi, namun takut jika di ketahui mayoritas penganut Wahhabi.
Syaikh Abdullah bin Mani’ kemudian menerbitkan catatan dialognya dalam bentuk kitab yang di beri judul Hiwar Ma’a al-Maliki Liraddi Munkaratihi wa Dhalalatihi (Dialog dengan al-Maliki untuk menolak kemungkaran dan kesesatannya), sebuah kitab yang sekarang di ‘gandrungi’ dan di jadikan referensi penganut Wahhabi di Indonesia untuk mencabik-cabik Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki dan pengiku-pengikutnya, terutama dari keluarga Pondok Pesantren Wahhabi, Al-Furqon, Sedayu Gresik Jatim.
Sayyid Muhammad kemudian juga menerbitkan kitab terkenalnya, Mafahim Yajibu an Tushahhah (Faham-Faham Yang Harus Di Luruskan). Kitab beliau ini mendapat sambuatan dan pengakuan luar biasa dari ulama-ulama besar di seluruh pelosok penjuru dunia. Lebih dari 40 ulama besar dunia ikut memberikan kata sambutan pada kitab tersebut. Selain dari pada itu, ulama-ulama Mesir, Tunisia, Kuwait dan sebagainya telah membuat pembelaan terhadap Sayyid Muhammad baik dengan tulisan maupun lisan. Kitab populer tersebut kemudian menjadi andalan segenap pengikut Ahlussunnah dalam mempertahankan pluralitas aliran di Tanah Suci Mekkah.
Namun ulama Wahhabi ternyata tidak berhenti begitu saja. Setelah Sayyid Muhammad Alawi menerbitkan kitabnya, Mafahim, ulama Wahhabi lain yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama Arab Saudi, Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh menulis kitab yang menghantam pemikiran Sayyid Muhammad Alawi tersebut dengan judul Hadzihi Mafahimuna (Ini adalah Faham-Faham Kami). Kitab ini juga menjadi referensi utama kelompok Wahhabi di Indonesia. Di Pondok Pesantren Wahhabi al-Furqan Sedayu Gresik, di terbitkan buku yang tidak selayaknya di tulis dengan judul Mengenal Lebih Dekat ‘Syaikh’nya Nahdhatul Ulama, sebuah buku yang mengkritik dan menjelek-jelekkan keturunan Rasulallah Saw, yaitu Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki dan sangat melukai hati warga Nahdhiyyin.
Kemudian, sebagai ulama yang ikhlas dan selalu berharap ridha dari Allah, Sayyid Muhammad Alawi pun mengajak kembali berdialog untuk mempersatukan persepsi dan pemahaman, namun ajakan tersebut tak tersambut. Hanya selang 10 tahun berikutnya, di laksanakan dialog Nasional ke-2 di Makkah Mukarramah tepat pada tanggal 5-9 Dzul Qa’dah 1424 H. yang di prakarsai oleh Amir Abdullah bin Abdul Aziz. Dialog tersebut di adakan untuk mencari solusi tepat pasca terjadinya serangan pengeboman oleh kelompok teroris di Riyadh yang di sinyalir akibat dari buah melegalkan ektrimisme takfir dari kelompok-kelompok yang menisbatkan dirinya Salafiyyah. Meski di anggap terlambat oleh Sayyid Muhammad Alawi, namun beliau tetap menyambut gembira ajakan di alog tersebut.
Prilaku dzalim lain yang dialami Sayyid Muhammad Alawi adalah beliau pernah di keluarkan dari mengajar di Masjidil Haram oleh kelompok-kelompok Wahhabi. Namun semua itu di hadapi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Dan setelah di keluarkan dari mengajar di Masjidil Haram tersebut, beliau mengajar di kediaman beliau di jalan Alawi, Rushaifah, Makkah.
Selain beliau adalah ulama panutan segenap muslimin ahlussunnah wal jama’ah, beliau juga aktif di bidang dakwah yang di gelar Rabithah Alam al-Islami (Liga Dunia Islam) dan Muktamar Alam Islami (Organisasi Konferensi Islam atau OKI). Beliau juga termasuk salah satu ulama Islam yang aktif dan produktif dalam hal menulis kitab dalam berbagai tema, baik yang bermuatan da’wah, hadits, nasehat, sirah Nabawiyyah dan lain-lain. Berikut adalah daftar kitab-kitab yang di tulis oleh beliau:
1. Al-Dzakhair
al-Muhammadiyyah
2. Al-Fiqhul
Al-Maliky Fi Dhilli Al-Fiqhil Al-Hambali Fi Al-Makkah Al-Mukarromah
3. Al-Mukhtar
min Kalam al-Akhyar
4. Fadl
al-Muwaththa’ wa ‘inayah al-Ummah al-Islamiyyah bih
5. Imamu Dharil
Hijroh Malik Bin Anas
7. Al-Manhal
al-Lathif fi Mushthalah al-Hadits
8. Al-Qawaid
al-Asasiyyah fi Mushthalah al-Hadits
9. Al-Qawaid
al-Asasiyyah fi Ulum al-Qur’an
10. Al-Qowaid
al-Asasiyah Fi Ushulil Fiqh
11. Al-Hajj
12. Al-Muslimun Baina
al-Waqi’ wa al-Tajribah
14. Al-Musytasyriqun
Baina al-Inshaf wa al-’Ashabiyyah
17. Nidham al-Usrah
21. Zubdah
al-Itqan fi Ulum al-Qur’an
23. Fi
Sabili al-Hadyi wa Rasyad
25. Kasyf
al-Ghummah
27. Mafhum
at-Thathawwur wa at-Tajdid fi as-Syari’ah al-Islamiyyah
28. Haula
al-Ihtifal bi al-Maulid an-Nabawi
30. Az-Ziyarotun
Nabawiyah Baina Al-Bidiyyah Wa As-Syariyyah
31. Khashaish
al-Ummah al-Muhammadiyyah
32. At-Tahdzir min
al-Mujazafah bi at-Takfir
33. Adzkar Nabawiyyah wa
Ad’iyyah Salafiyyah.
35. Dzakariyyat wa
Munasabat
37. Shilatu
Ar-Riyadloh Biddain
38. Tarikh
al-Hawadits wa al-Ahwal an-Nabawiyyah
39. Mukhtashar Sirah
ar-Rasul
40. Syari’ah
Allah al-Khalidah
41. Tahqiqul Amal
Fi Ma Yanfaul Mayyit
42. Syarah
Mandlumah al-Waraqat fi Ushul al-Fiqh
43. Fath
al-Qarib al-Mujib ‘ala Tahdzib at-Targhib wa at-Tarhib
44. Ma La ‘Ainun Ra’at
45. Anwar
al-Masalik
46. Waqi’iyyat at-Tarbiyah
al-Islamiyyah
47. Syaraf
al-Ummah al-Muhammadiyyah
48. Al-Muwaththa’
bi Riwayat Ibn al-Qasim
49. Mafahim Yajib
an Tushahhah
51. Huwa Allah
52. Abwab
al-Faraj
53. Manhaj
as-Salaf fi Fahm an-Nushush
54. Jala’ul Afham
Syarah Aqidatul ‘Awam
55. Al-Ghuluw
(makalah pada debat Nasional ke-2 di Makkah Mukarramah)
57. Duruu’ul
Wiqoyah Bi Ahzabil Himayah
58. Syifaul
Fuad Biziyaroti Khoiril Ibad
59. Syaroful Ummah
Al- Muhammadiyah
60. Al- Islam Bifatawa Aimmatil Islam Haula Maulidihi ‘Alaihis Salam
Banyak orang yang menyebut Sayyid Muhammad Alawi sebagai al-allamah (seorang yang sangat mengetahui ilmu agama) atau ulama besar. Bahkan, Syaikh Muhammad Sulaiman Faraj, seorang ulama Makkah, menyebutnya al-arif billah (wali). Beliau juga sering di sebut dengan julukan ‘Al-Muwaththa’ berjalan’ kerena beliau hafal kitab al-Muwaththa’ Imam Malik sejak umur 15 tahun.
Akhlak beliau juga patut di tiru oleh segenap muslimin. Di tengah derasnya cacian, hinaan, pengkafiran, hujatan dan pensesatan dari ulama Wahhabi dan pengikutnya, beliau dengan tetap sabar dan tegar menerimanya, bahkan tak satupun kata beliau menghina balik terhadap musuh-musuhnya yang amat kejam dan tidak bertata krama Islam sama sekali, baik lewat lisan atau tulisan. Lihatlah kitab Mafahim Yajibu an Tushahah yang dengan hati ikhlas dan mengharap ridha dari Allah, beliau dengan santun dan tak satupun mencantumkan tulisan yang berbau menghina seseorang. Bahkan dalam mukaddimahnya, beliau menulis “Kami berlindung kepada Allah dari apabila kami termasuk dari orang-orang yang belajar ilmu karena tujuan beredebat dengan sombong atau mujadalah, sebagaimana sabda Rasulallah Saw. “Barang siapa mencari ilmu yang ilmunya akan di gunakan untuk mendebat orang-orang bodoh dengan sombong atau menyombongi ulama atau supaya orang-orang datang berduyun-duyun kepadanya, niscaya Allah akan memasukkan dia ke neraka” (HR. at-Tirmidzi dan lain-lain). Dan kitabku ini sama dengan kitab-kitab lain yang menerima untuk di perbaiki dan di murajaah kembali. Dan aku –dengan anugrah dari Allah– mengakui hal itu di setiap karya-karyaku yang sudah aku tulis. Dan aku juga menulis di setiap akhir tulisan kitabku (sungguh aku memohon taufiq dan kebenaran dari Allah dalam setiap yang aku tulis. Apabila isinya benar, maka itu semata-mata dari Allah, dan jika salah, maka itu dari aku pribadi dan ijtihadku. Dan aku berharap dari setiap orang yang melihat tulisanku untuk memberikan petunjuk (irsyad) dan menunjukkan kesalahan-kesalahku)” Sungguh sebuah sikap tawadhu’, inshaf dan penuh keikhlasan yang di tunjukkan ulama besar panutan Islam. Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki. Semoga Allah meridhainya!
Beliau wafat tepat pada hari Jum’at yang barakah, tanggal 15 Ramadhan 1425 H. dan di makamkan di Jannataul Ma’la dekat dengan makam Sayyidah Khadijah al-Kubra, istri Rasulallah.
Dan alhamdulillah, sebelum beliau wafat, Allah
telah memperlihatkan kejayaan dakwah dan tarbiyah beliau dengan lunturnya
sedikit demi sedikit faham ekstrim Wahhabi dan beliau mendapat pengakuan yang
selayaknya dari Kerajaan Saudi
ü
Perspektif
Jernih: Kisah Perjalanan Hidup As-Sayyid Dr. Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani
Al-Makki
Oleh: Ustaz Sya'roni As-Samfuriy
ü http://www.facebook.com/syaroni.assamfury
Sumber
Lain
ü
مكتبة محمد
علوي المالكي : matnawi : Free Download, Borrow, and
Streaming : Internet Archive
ü
كتب السيد محمد بن علوي المالكي - مكتبة نور
(noor-book.com)
ü
كتب محمد علوي المالكي - مكتبة نور (noor-book.com)
ü
مؤلفات
فضيلة العلامة المحدث السيد محمد بن علوي المالكي
(booksoufi.blogspot.com)
ü
كتب محمد علوي المالكي : Free Download, Borrow, and
Streaming : Internet Archive
ü
تحميل جميع
كتب الشيخ محمد علوي المالكي كاملة pdf | مكتبة تجديد للكتب (tagdid.com)
ü
روابط تحميل السيد محمد بن علوي المالكي pdf - كتابلينك (ketablink.com)
ü
الإنكار على محمد علوي المالكي وبيان عقيدته
(binbaz.org.sa)
ü
السيد محمد بن
علوي المالكي - YouTube
ü
Nasab Prof.
Dr. Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki (Abuya Maliki) (youtube.com)
ü
شيخنا السيد
محمد علوي المالكي هل أثنى على ابن عبد الوهاب مؤسس الفرقة الحشوية (youtube.com)
ü
السيد محمد
بن علوي المالكي يتحدث عن التصوف (youtube.com)
ü
مفاهيم يجب
أن تصحح (التوسل).mp4 (youtube.com)
ü
اختبر دمعتك وأين أنت
من نبيك صلى الله عليه وسلم (youtube.com)
ü
BIOGRAFI SAYYID MUHAMMAD BIN
ALAWI AL MALIKI - YouTube
ü Biografi
Prof. Dr. Abuya As Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani (youtube.com)
ü
Silsilah
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki › LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan
Keislaman
ü
Muhammad bin
Alawi al-Maliki - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
ü
Muhammad Alawi
al-Maliki - Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas
ü
Abuya
Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki – Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Purwokerto
ü
Biografi
Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki Al Hasani | Blog Karuhun
ü
Manakib
Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi AlMaliki AlHasani | kehidupan baru
(nurisaomar.blogspot.com)
ü
https://jatim.nu.or.id/opini/klan-al-maliki-keluarga-ulama-makkah-jujugan-ulama-indonesia-H1Si7
ü
Maulid
Nabi menurut Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki
ü
Biografi
Abuya Muhammad Sayyyid Alawi Al-Maliki (nwdionline.com)
ü
nasab
sayyid alwi almaliki & silsilah nasab sayyid ...| Kwai
ü
Biografi
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki (alkhoirot.com)
ü
Facebook
ü
Sekilas
Profil dan Silsilah Keluarga Sayyid Al-Maliki (santripos.com)
ü
Re:
[assunnah] Tanya :Sayyid Muhammad alawi al maliki al hasani (mail-archive.com)
ü
Sayyid Muhammad ibn Alwi
Al-Maliki | Kumpulan Artikel dan Karya Ilmiah (wordpress.com)
ü
Bahaya
Keangkuhan Sikap Dan Keganasan Vonis Ulama Wahhâbi-Salafi! | Abu Salafy
(wordpress.com)
ü
KETUA
URUSAN ULAMA HULU LANGAT: Ulama Wahabi Memusuhi Beliau
(urusanulama-hl.blogspot.com)
ü
Sayyid
Muhammad Bin Alawi Al-Maliki: Membaca Al-Qur'an di Kuburan Bukan Bid'ah
(sanadmedia.com)
ü
Tokoh-tokoh
Tasawuf dan Ajarannya TEJO lengkap.pdf (syekhnurjati.ac.id)
ü
Sayyid
Muhammad bin 'Alawi al-Maliki al-Hasani: A Biography — Imam Ghazali Institute
ü
Mengenal
Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, Guru Para Ulama (langit7.id)
ü
Biografi
Singkat Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki - MAHAD ALY ASSUNNIYYAH
ü
السيد محمد بن علوي المالكي 1365-1425هـ - قبلة الدنيا (makkawi.azurewebsites.net)