POKOK-POKOK AGAMA ISLAM
RUKUN IMAN (AQIDAH)
1. Iman kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab
4. Iman Kepada Nabi dan
Rasul
5. Iman Kepada Hari Akhir
6. Iman Kepada Qodo dan Qodar (Takdir)
RUKUN ISLAM (SYARIAT)
1. Mengucapkan Syahadat
2. Mendirikan Sholat
3. Berpuasa di Bulan
Ramadhan
4. Menunaikan Zakat
5. Ibadah Haji bagi yang mampu
IHSAN (AKHLAK)
Ihsan adalah Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika engkau tidak mampu melakukannya maka Allah pasti melihatmu.
Download
ü شرح مسائل أبي الليث -
محمد نووي بن عمر الجاوي البنتني
ü شرح مسائل أبي الليث -
محمد نووي بن عمر الجاوي البنتني
ü شرح مسائل أبي الليث -
محمد نووي بن عمر الجاوي البنتني
Link Video
ü Video 1 Belajar Ngaji
Sorogan Untuk Anak-Anak | Kitab Masail Abi al-Laits (youtube.com)
ü Video 2 Belajar Ngaji
Sorogan Untuk Anak-Anak | Kitab Masail Abi al-Laits (youtube.com)
ü Video 3 Belajar Ngaji
Sorogan Untuk Anak-Anak | Kitab Masail Abi al-Laits (youtube.com)
ü Video 4 Belajar Ngaji
Sorogan Untuk Anak-Anak | Kitab Masail Abi al-Laits (youtube.com)
ü Video 5 Belajar Ngaji
Sorogan Untuk Anak-Anak | Kitab Masail Abi al-Laits (youtube.com)
ü Video 6 Belajar Ngaji
Sorogan Untuk Anak-Anak | Kitab Masail Abi al-Laits (youtube.com)
مسائل أبي الليث
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدُ للهِ ربِّ
العالمينَ, والعاقبةُ للمتقينَ، والصلاةُ والسلامُ على سيدِنا محمدٍ وآلهِ
وأصحابِه.
Segala Puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, dan akibat
yang baik bagi orang yang bertakwa[1].
Shalawat[2] dan
Salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad beserta keluarga[3] dan para
sahabatnya[4].
مسألة: إذا قيلَ لك: ما
الإيمانُ
Permasalahan I : Apabila diucapkan
kepada mu : apa iman[5]
itu ?
فالجوابُ: آمنتُ باللهِ,
وملائكتهِ, وكتبهِ, ورسلهِ, واليومِ الآخرِ, والقدرِ خيرِه وشرِّه مِنَ اللهِ
تعالى.
Maka jawabannya : Saya beriman kepada Allah,
Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, dan Qodar (Takdir)
baik dan buruknya dari Allah Ta’ala.
مسألة: إذا قيل لك: وكيف
تؤمنُ باللهِ
Permasalahan II : Apabila diucapkan
kepada mu : bagaimana beriman kepada Allah ?
فالجوابُ: إنَّ اللهَ
تعالى أحدٌ, واحدٌ, حيٌّ, عالمٌ, قادرٌ, مريدٌ, سميعٌ, بصيرٌ, متكلمٌ, باقٍ,
خلاَّقٌ, رزَّاقٌ, ربٌّ, ومالكٌ بلا شريكٍ ولا ضدٍ ولا ندٍّ.
Maka jawabnya : Sesungguhnya Allah itu Esa (Satu),
Hidup (menghidupkan), Mengetahui, Kuasa, Berkehendak, Mendengar, Melihat,
Berbicara, Kekal, Tuhan (Yang Mengurus), Raja (Yang memiliki). Tidak ada sukutu
baginya, tidak ada yang membandinginnya, dan tidak ada yang mengunggulinya. [6]
مسألة: إذا قيل لك: وكيف
تؤمن بالملائكة
Permasalahan III : Apabila diucapkan
kepada mu : bagaimana beriman kepada para Malaikat ?
فالجواب: إنَّ الملائكةَ
أصنافٌ فمنهم: حملةُ العرشِ, ومنهم حافونَ, ومنهم رُوحانيون ومنهم كروبيونَ, ومنهم
سفرةٌ أي: جبريلَ وميكائيلَ وإسرافيلَ وعزرائيل ومنهم حفظةٌ ومنهم كتبةٌ وكلُّهم
مخلوقون, عبيدُ اللهِ, لا يوصفون بذكورةٍ ولا بأنوثةٍ وليس لهم شهوةٌ, ولا نفسٌ,
ولا أب ولا أمٌّ, ولا يشربون, ولا يأكلون, ولا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما
يؤمرون ومحبتُهم شرطُ الإيمانِ, وبغضهم كفرٌ.
Maka jawabannya : Sesungguhnya Malaikat itu
bermacam-macam. Sebagian dari dari mereka ada yang disebut Hamlatul Arsyi[7],
Hafun[8],
Ruhaniyyun[9],
Karubiyyun[10],
Safaroh[11]
yakni Jibril, Mikail, Isrofil dan Izroil, Hafadhah[12],
dan Katabah[13].
Mereka semua adalah makhluk (Ciptaan) Allah, hamba Allah, bukan laki-laki
atau perempuan, tidak memiliki syahwat[14],
tidak memiliki nafsu[15],
tidak memiliki ayah maupun ibu, tidak minum dan tidak makan,
tidak bernah bermaksiat (menentang) terhadap apa yang Allah perintahkan
kepadanya, dan melakukan apa yang diperintahkan.
Mencintai para Malaikat adalay syarat iman, dan
membencinya menjadi Kafir (Kufur)
مسألة: إذا قيل لك: وكيف
تؤمن بالكتب
Permasalahan IV : Apabila diucapkan
kepada mu : bagaimana beriman kepada Kitab-kitab Allah ?
فالجوابُ: إنَّ اللهَ أنزل
الكتبَ على أنبيائه, وهي منزلةٌ غيرُ مخلوقةٍ, قديمةٌ بغيرِ تناقضٍ ومَنْ شك فيها
من آية أو كلمة فقد كفر.
Maka jawabnya : Sesunggunya
Allah menurunkan kitab-kitab kepada Para Nabi-Nya. Kita itu diturunkan bukan
makhluk, tetapi ini dahulu (Qodim) tanpa ada kerusakan padanya.
Barangsiapa yang ragu atasnya satu ayat atau satu kalimat maka ia
menjadi kafir.
مسألة: إذا قيل لك: وكمْ
كتاباً أنزل على أنبيائه
Permasalahan V : Apabila diucapkan
kepada mu : ada berapa kitab yang diturunkan kepada para Nabi-Nya ?
فالجواب: مِائةُ كتابٍ
وأربعةُ كتبٍ, أنْزَل اللهُ منها عشرَ كتبٍ على آدم – عليه السلام – وأنزل اللهُ
تعالى منها خمسين كتاباً على شيث – عليه السلام – وأنزل اللهُ تعالى منها ثلاثين
كتاباً على إدريس – عليه السلام –, وأنزل اللهُ تعالى منها عشرَ كتبٍ على إبراهيم –
عليه السلام –, وأنزل اللهُ تعالى الإنجيل على عيسى – عليه السلام – وأنزل اللهُ
تعالى التوراةَ على موسى – عليه السلام – وأنزل اللهُ تعالى الزبورَ على داود –
عليه السلام – وأنزل اللهُ تعالى القرآنَ على محمدٍ المصطفى.
Maka jawabannya : kitab yang
Allah turunkan kepada para Nabi-Nya adalah 104 kitab, terdiri dari ; 10 Kitab
(shuhuf) kepada Nabi Adam alaihissalam, 50 kitab (Shuhuf) kepada kepada
Syits alaihissalam, 30 Kitab (shuhuf) kepada nabi Idris alaihissalam,
10 Kitab (shuhuf) kepada nabi Ibrahim alaihissalam, Kitab Injil
kepada Nabi Isa alaihissalam, Kitab Taurat kepada Nabi Musa alaihissalam,
Kitab Zabur kepada Nabi Daud alaihissalam, dan Kitab Al-Qur’an kepada
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam nabi yang terpilih.
مسألة: إذا قيل لك: وكيف
تؤمن بالأنبياء
Permasalahan VI : Apabila diucapkan
kepadamu : bagaimana beriman kepada para Nabi[16]
?
فالجوابُ: أنَّ أولَ
الأنبياءِ آدمُ – عليه السلام – وآخرَهم سيدُنا محمدٍ صلوات الله عليهم أجمعين
كلُّهم كانوا مخبرين, ناصحين, صادقين, مبلغين, آمرين ناهين, أمناءَ اللهِ تعالى,
معصومين من الزلل والكبائر ومحبتُهم شرطُ الإيمانِ, وبغضُهم كفرٌ.
Maka jawabannya : Sesungguhnya
permulaan para nabi adalah Nabi Adam alaihissalam dan penutup (akhir)
para nabi adalah Baginda Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam. Mereka
semua adalah pembawa berita, pemberi nasihat, orang-orang yang benar (jujur),
yang menyampaikan, yang menyampaikan perintah dan larangan Allah, yang
diberikan amanat oleh Allah ta’ala, yang terjaga dari keluputan (dosa
kecil) dan dosa besar.
Mencintai mereka adalah syarat
iman dan membencinya adalah kafir.
مسألة: إذا قيل لك: وكم من
أصحابِ الشرائعِ
Permasalahan VII : Apabila diucapkan
kepada mu : ada berapa para nabi yang memiliki syariat[17]
?
فالجوابُ: ستةٌ: آدمُ,
ونوحُ, وإبراهيمُ, وموسى, وعيسى, ومحمدٌ صلوات الله عليهم أجمعين وكلُّ شريعةٍ
منسوخةٌ بشريعةِ محمدٍ صلى اللهُ عليه وسلم.
Maka jawabannya : para nabi yang memiliki syariat ada 6 yaitu ; Nabi
Adam alaihissalam, Nabi Ibrahim alaihissalam, Nabi Musa alaihissalam¸Nabi
Isa alaihissalam, dan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
Semua syariat itu di
hapus kedalam syariat nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
مسألة: إذا قيل لك: وكم من
الأنبياء
Permasalahan VIII : Apabila diucapkan kepada mu
: ada berapa jumlah para nabi ?
فالجواب: مائة ألف وأربعة
وعشرون ألف نبي.
Maka jawabannya : Jumlah para nabi ada 124.000 nabi.
مسألة: إذا قيل لك: وكم
كانوا من الأنبياء المرسلين
Permasalahan IX : Apabila diucapkan kepada mu : ada berapa jumlah
para nabi yang menjadi utusan (Rasul) ?
فالجواب: ثلاثُ مائة
وثلاثةَ عشر مرسلاً.
Maka jawabannya : Jumlahnya ada 313 Rasul
مسألة: إذا قيل لك:
وأسماؤهم وعددهم شرط الإيمان أم لا
Permasalahan X : Apabila diucapkan kepada mu
: mengetahui nama-nama dan bilangan para Nabi Rasul apakah syarat iman atau
bukan ?
فالجواب: ليس عندنا بشرطِ
الإيمانِ لقوله تعالى: "ومنهم من قصصنا عليك ومنهم من لم نقصص عليك".
Maka jawabannya : bukan
termasuk syarat iman. Karena firman Allah ta’ala : sebagain mereka (nabi dan
rasul) ada yang kami ceritakan[18]
kepada mu (Muhammad), dan sebagian lainnya tidak kami ceritakan kepada mu.
مسألة: إذا قيل لك: وكيف
تؤمن باليوم الآخر
Permasalahan XI : Apabila diucapkan
kepada mu : bagaimana beriman kepada hari akhir ?
فالجواب: أنَّ اللهَ تعالى
يُميتُ الخلائقَ كلَّهم إلاَّ مَنْ كان في الجنة والنار ويُحييهم اللهُ تعالى
ويحشرُهم ويحاسبُهم ويَحكم بينهم بالعدل فمَنْ كان من الملائكة والجن والإنس فإنهم
يتلاشون فمنْ كان فاسقاً لم يبقَ في النار بعد الحساب. وأما المؤمنون ففي الجنة خالدون وأما الكافرون ففي النار خالدون, ولا تفنى
الجنةُ والنارُ ولا أهلُهما, ومن شك في شيء من هذه الأشياء فقد كفر.
Maka jawabannya : sesungguhnya
Allah ta’ala menghidupan seluruh makhluk (ciptaan Allah) kecuali yang
ada di surga dan neraka. Kemudian Allah menghidupkannya, mengumpulkannya di
padang mahsyar, menghisabnya (menghitung amal perbuatan), dan
memutuskan hukum yang adil antara makhluk. Para malaikat, jin, dan manusia
semua akan mati (dimatikan). Orang yang fasiq (melakukan
dosa besar) tidak akan kekal di dalam neraka setelah dihisab. Sedangkan orang
yang beriman mereka dalam surga selama-lamanya. Dan orang-orang kafir
mereka berada dineraka selama-lamanya. Surga, Neraka, dan penduduk keduanya
tidak akan punah. Barang siapa yang meragukan dari dari sesuatu
yang telah disebutkan maka ia menjadi kafir.
مسألة: إذا قيل لك: وكيف
تؤمن بالقدرِ خيرِه وشرِه من الله تعالى
Permasalahan XII : Apabila diucapkan
kepada mu : bagaimana engkau beriman kepada qodar (takdir) baik dan
buruknya dari Allah subhanahu wata’ala ?[19]
فالجواب: إنَّ اللهَ خلق
الخلائق وأمر ونهى وخلق اللوح والقلم وأمرهما أنْ يكتبا أعمال العباد فالطاعةُ
بقضاء الله تعالى وقدره في الأزل وإرادتِه وأمره ورضاه والعصيانُ بقضاء الله تعالى
وقدره وإرادته في الأزل وليس بأمره ولا برضاه وهم يثابون ويعاقبون وكلُّ ذلك بوعده
تعالى ووعيده.
Maka jawabannya : sesungguhnya
Allah menciptkan makhluk, dan memerintahkan (kepada kebaikan) dan mencegah
(kepada keburukan). Dan menciptakan Lauh, dan Qolam kemudian
memerintahkan keduanya untuk mencatata seluruh amal (perbuatan) hamba. Maka
keta’atan disebabkan karena qodo (ketentuan) Allah ta’ala dan kuasanya
pada zaman azali, atas kendak-Nya, dan Ridho-Nya.
Sedangkan kemaksiatan sebab qodo
Allah ta’ala dan kuasanya serta kehendak-Nya pada zaman azali
tetapi bukan sebab perintah dan Ridho-Nya.
Mereka semua mendapatkan
pahala (balasan baik) dan dosa (siksaan) atas perbuatannya. Dan semua itu atas
janji dan ancaman Allah ta’ala.
مسألة: إذا قيل لك:
الإيمان يتجزأ أم لا
Permasalahan XIII : Apabila diucapkan kepada mu : apakah iman diberikan pahala atau tidak
?
فالجواب: الإيمانُ لا
يتجزأ لأنه نور في القلبِ والعقلِ والروحِ من بني آدم إذْ هو هدايةُ اللهِ تعالى
عليه فمن أنكر شيئاً منها فقد كفر.
Maka jawabannya : iman tidak
diberikan pahala, karena iman adalah cahaya dalam hati, akal, dan ruh dari anak
cucu adam (manusia). Tetapi iman itu adalah hidayah (petunjuk) Allah ta’ala
atasnya.
Barang siapa yang inkar (tidak
meyakini/menolak) sesuatu yang telah disampaikan maka ia menjadi kafir.
مسألة: إذا قيل لك: ما
المراد بالإيمان
Permasalahan XIV : Apabila diucapkan kepada mu : apa yang dimaksud
(dikendaki) dengan iman ?
فالجواب: الإيمانُ عبارةٌ
عن التوحيدِ.
Maka jawabannya : iman itu
sebuah ibarat (gambaran) dari tauhid (mengesakan Allah)
مسألة: إذا قيل لك:
الصلاةُ والصومُ والزكاةُ وحبُّ الملائكةِ وحبُّ الكتبِ وحبُّ الرُّسُلِ وحبّ
القَدَرِ خيره وشره من الله تعالى وغيرُ ذلك من الأمرِ والنهْيِ واتِّباعِ سنة
النبيِّ صلى اللهِ عليه وسلم أهو من الإيمان أم لا
Permasalahan XV : Apabila diucapkan
kepada mu : apakah shalat, puasa, zakat, mencintai malaikat, mencintai
kitab-kitab, mencintai para rasul, mencintai qodar (takdir) baik dan
buruknya dari Alah ta’ala dan selain daripada itu dari perintah dan
larang Allah, dan mengikuti sunah (Perbuatan) Nabi Muhammad shalallahu
alaihi wasallam apakah termasuk iman atau bukan ?
فالجواب: لا, لأنَّ
الإيمانَ عبارةٌ عن التوحيدِ, وما سوى ذلك شرطٌ من شرائطِ الإيمانِ.
Maka jawabannya : bukan,
karena iman adalah ibarat (gambaran) dari tauhid (mengesakan
Allah), dan selain dari pada itu adalh syarat dari beberapa syarat iman.
مسألة: إذا قيل لك:
الإيمانُ بصفةِ الطهارةِ أم لا
Permasalahan XVI : Apabila diucapkan
kepada mu : apakah iman memiliki sifat suci atau tidak ?
فالجواب: الإيمانُ بصفةِ
الطهارةِ والكفرُ بصفةِ الحَدَثِ وينتقضُ به جميعُ الجوارحِ.
Maka jawabannya : iman memiliki sifat suci, dan kafir (kufur) memiliki
sifat najis (kotor) dan sebab kufur dapat merusak seluruh anggota tubuh.
مسألة: إذا قيل لك:
الإيمانُ مخلوقٌ أو غيرُ مخلوقٍ
Permasalahan XVII : Apabila diucapkan
kepada mu : iman itu makhluk (ciptaan Allah) atau bukan ?
فالجواب: الإيمانُ هدايةٌ
مِنَ اللهِ تعالى والتصدِّيقُ بالقلب بما جاء به النبي صلى الله عليه وسلم من عند
الله تعالى والإقرارُ باللسان فالهدايةُ صنعُ الرَّبِ وهو قديمٌ والتصديقُ
والإقرارُ فعلُ العبدِ وهو مُحْدَثٌ وكلُّ ما جاء من القديم يكون قديماً وكلُّ ما
جاء من المُحْدَثِ يكون محدثاً.ِ
Maka jawabannya : iman adalah hidayah
(petunjuk) dari Allah ta’ala serta membenarkan dengan hati terhadap
apa saja yang didatangkan oleh nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam
datangnya dari Allah ta’ala, mengikrarkan (mengucapkan) dengan
lisan. Maka hidayah adalah pekerjaan Allah dan ia qodim (dahulu).
serta membenarkan dan mengikrarkan perbuatan hamba adalah hadits (baru;
lawan qodim). Dan setiap yang datang dari dzat qodim (Allah)
adalah qodim, sedangkan setiap yang datang dari barang hadits (yang
baru ; makhluk) maka ia adalah hadits (baru).
[1] Takwa adalah melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya.
[2] Shalawat jika dari Allah namanya
Rahmat, jika dari Malaikat namanya Istighfar, dan jika dari manusia namanya
do’a.
[3] Keluarga Nabi Muhammad adalah orang
yeng beriman dari keturunan (nasab) Muhammad SAW. Sedangkan menurut Imam
Syafi’i yang dimaksud dengan Keluarga Nabi Muhammad SAW adalah semua umat nabi
Muhammad SAW yang beriman dan mengikuri ajarannya.
[4] Sahabat Nabi Muhammad adalah orang
pernah hidup semasa/sezaman dengan nabi Muhammad SAW dan menyaksikannya (baik
langsung maupun tidak langsung) serta beriman kepadanya.
[5] Iman adalah meyakini/membenarkan
sesuatu dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan perbuatan.
[6]
Iman terhadap Allah ada tiga macam. Yaitu: Iman
taqlidy, iman tahqiqy dan iman istidlaly.
Iman Taqlidy : Seseorang ber-i’tiqad (berkeyakinan) terhadap
ke-esa-an Allah dengan cara mengikuti perkataan ulama’ tanpa mengetahui
dalilnya. Iman seperti ini tidak akan terbebas dari keterombang-ambingan yang
disebabkan oleh adanya sesuatu yang mendatangkan keraguan.
Iman Tahqiqy : Sebuah bisikan atau kata hati seseorang terhadap
ke-esa-an Allah, dengan sekiranya seandainya penduduk alam berbeda dengannya
dalam apa yang telah dibisikan hatinya, niscaya tidak akan terdapat kegoyahan
dihatinya.
Iman Istidlaly : Seseorang menjadikan
dalil atau petunjuk dari sesuatu yang diciptakan terhadap yang menciptakan,
dari suatu bekas terhadap yang menjadikan bekas. Misalnya, adanya bekas pasti
menunjukkan terhadap adanya yang membekaskan, adanya bangunan tentu menunjukkan
adanya yang membangun, adanya suatu yang diciptakan pasti menandakan terhadap
adanya yang menciptakan, dan adanya ba’roh (kotoran unta) tentu menunjukkan
tehadap adanya ba’iir (unta), karena adanya bekas tanpa adanya yang membekaskan
adalah mustahil.
[7] Hamalatul Arsyi (para pemanggu Arsy)
Mereka adalah tingkatan tertinggi dari para malaikat dan yang pertama
diciptakan. Arsy adalah kiblat para penduduk langit sebagaimana
Ka’bah menjadi kiblat para penduduk bumi.
[8] Hafun (yang menglilingi)
Wahab bin Munabbih mengatakan, disekitar Arsy terdapat tujuh puluh ribu sof
yang terdiri dari para malaikat.
[9] Ruhaniyyun
(para kejiwaan) Telah dikatakan bahwasannya keberadaan mereka di Ardlul Baidla’
(bumi yang putih) adalah ibarat sebuah batu marmer yang mana lebar bumi
tersebut adalah empat puluh hari perjalanan matahari dan panjangnya tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Allah swt.
[10] Mereka adalah para
pemimpin malaikat dan merekalah para malaikat yang berada disekitar Arsy.
[11] Safarah
(para duta) Yaitu yang menjadi perantara antara Allah dan semua para Nabi-Nya
juga para Sholihin, yang menyampaikan risalah (pesan) Allah kepada mereka
dengan melalui wahyu, ilham dan mimpi yang baik, atau yang menjadi perantara
antara Allah dan makhluk-Nya.
[12] Hafadhah (para penjaga) Muhammad Khalil
mengatakan, telah diceritakan, bahwasannya Utsman bin Affan ra. bertanya pada
Nabi saw.: berapa jumlah para malaikat yang ada pada manusia?. Rasullah saw.
Menjawab: dua puluh malaikat, sebagian dari mereka adalah satu malaikat dari
sebelah kananmu terhadap kebaikan-kebaikanmu, dia adalah yang menjadi pemimpin
terhadap yang sebelah kirimu, jika kamu melakukan keburukan maka malaikat
sebelah kiri berkata pada yang dari sebelah kanan: “Apakah akan aku tulis?” Yang
dari sebelah kanan menjawab: “Jangan, siapa tahu ia akan bertaubat”, lalu yang
sebelah kiri bertanya lagi, “Apabila tidak bertaubat?” Yang dari sebelah kanan
menjawab, “Iya, tulislah, semoga Allah menyenangkan pada kita dari itu”.
[13] Katabah (para sekretaris)
Merekalah para malaikat yang menghapus dari lauhul mahfudh, mereka adalah para
malaikat yang mulia yang menjadi sekretaris.
Berikut
10 Malaikat
yang wajib diketahui berikut dengan tugas-tugasnya adalah ; 1) Jibril bertugas
menurunkan wahyu, Ilham, dan mimpi baik, 2) Mikail bertugas mengatur rizki dan
hujan, 3) Isrofil bertugas meniupkan ruh kepada makhluk dan meniup sangkakala
pada hari kiyamat, 4) Izrail bertugas mencabut nyawa, 5 dan 6 Munkar dan Nakir
bertugas memberikan pertanyaan di kubur, 7) Rakib bertugas mencatat perbuatan
baik makhluk, 8) Atid bertugas mencatat perbuatan buruk makhluk, 9) Malik
bertugas menjaga neraka, dan 10) Ridwan bertugas menjaga surga.
[14] Syahwat yaitu keinginan nafsu
[15]
Nafsu terbagi menjadi tujuh tingkatan, sebagaimana berikut:
Ammarah : Tempatnya di As-Shadr (dada), dan pasukannya adalah: bakhil (kikir),
hirshu (cinta dunia), hasad, kebodohan, takabur, syahwat, ghosab (menggunakan
milik orang lain tanpa idzin).
Lawwamah : Tempatnya di Al-Qalbu (hati), adapun hati letaknya dibawah buah dada
sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan. Pasukannya adalah: mencela,
prasangka, memaksa, ujub, ghibah (bergunjing), riya’, sewenang-wenang,
berbohong, lalai.
Mulhimah : Tempatnya di Ar-Ruh, adapun ruh letaknya dibawah buah dada sebelah kanan
perkiraan dua bentang jari tangan. Pasukannya adalah: dermawan, kerelaan,
tawadu’, taubat, sabar, lapang dada.
Muthmainnah : Tempanya di As-Sirru, yang mana letaknya disebelah
buah dada sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan hingga ke arah dada.
Pasukannya adalah: kemurahan hati, tawkkal, ibadah, bersyukur, ridla’,
khasyyah.
Rodliyah : Tempatnya di Sirrus Sirri, mungkin yang dimaksud
oleh mushannif dengan kata Sirrus Sirri adalah Qalab (dengan dibaca fathah
huruf lam-nya), yaitu seluruh jasad. Pasukannya adalah: kemurahan hati, zuhud,
ikhlas, wara’, riyadlah, kepercayaan.
Mardliyyah : Tempatnya di Al-Khafi yang terletak di sebelah buah
dada sebelah kanan perkiraan dua bentang jari tangan hingga kepertengahan dada.
Pasukannya adalah: baik budi pekerti, meninggalkan yang selain Allah,
halus/ramah terhadap manusia, membawa mereka pada kebaikan, memaafkan
kesalahan, cinta dan condong kepada mereka guna mengeluarkan mereka dari
kegelapan watak dan jiwa mereka menuju jiwa yang terang.
Kamilah : Tempatnya di
Al-akhfa, yaitu pertengahan dada. Pasukannya adalah: ilmul yaqin,
ainul yaqin dan haqqul yaqin.
[16] Nabi adalah manusia yang beri wahyu oleh
Allah ta’ala dan diberikan tuntunan agama dan berkewajiban untuk
melaksanakannya untuk dirinya saja dan tidak diperintahkan untuk
menyebarkan/menyampaikan kepada umat manusia. Sedangkan Rasul adalah
manusia yang beri wahyu oleh Allah ta’ala dan diberikan tuntunan agama
dan berkewajiban untuk melaksanakannya untuk dirinya saja dan diperintahkan
untuk menyebarkan/menyampaikan kepada umat manusia. Seorang Nabi belum tentu
seorang Rasul, tetapi seorang Rasul sudah pasti seorang Nabi.
[17] Syariat secara bahasa berarti jalan. Sedangkan
secara istilah adalah ajaran-ajaran agama yang dibebankan kepada hamba Allah
yang berisi perintah dan larangan Allah ta’ala.
Selain
Nabi yang mendapatkan syariat ada juga nabi yang mendapatkan gelar ulul
azmi (nabi yang memiliki keluhuran/keagungan lebih dibandingkan dengan
lainnya) yakni ; Nabi Muhammad, Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Nuh
alaihimussholatu wassalam
[18] dua puluh lima Rasul yang terdapat
dalam Al-Quran. Yaitu: Muhammad saw., Adam as., Nuh as., Idris as., Hud as.,
Shalih as., Yasa’ as., Dzulkifli as, Ilyas as., Yunus as., Ayyub as., Ibrahim
as., Ismail as., Ishaq as., Ya’qub as., Yusuf as., Luth as., Daud as., Sulaiman
as., Syu’aib as., Musa as., Harun as., Zakariyya as., Yahya as. dan Isa as.
[19] Qodo adalah ketentuan Allah yang telah
ditentukan pada zaman azali (zaman dimana makhluk belum diciptakan) dan
belum terjadi. Sedangkan Qodar atau takdir adalah ketentuan Allah yang
sudah/sedang terjadi.