SINOPSIS
TESIS
Khairul Iksan, 2012. Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang. Program
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Siswa Kelas
V Sekolah Dasar Negeri Di Gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan ; Komisi Pembimbing,
Ketua : Prof. Dr.
Bambang Swasto, ME. Anggota : Dr. Hadi Sriwiyana, MM.
BAB I PENDAHULUAN
Semua proses
belajar selalu dimulai dengan persepsi, yaitu setelah siswa menerima stimulus
atau suatu pola stimuli dari lingkungannya.
Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya. Persepsi dianggap
sebagai kegiatan awal struktur kognitif seseorang. Persepsi bersifat relative,
selektif, dan teratur. Karena itu, sejak dini kepada siswa perlu ditanamkan
rasa memiliki persepsi yang baik dan akurat mengenai apa yang akan dipelajari.
Kalau persepsi siswa terhadap apa yang akan dipelajari salah maka akan
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kegiatan belajar yang akan ditempuh. Sekali
siswa memiliki persepsi yang salah mengenai apa yang dipelajari maka untuk
selanjutnya akan sukar diubah persepsi yang sudah melekat tadi, sehingga dengan
demikian ia akan mempunyai struktur kognitif yang salah..
Dalam proses
belajar mengajar kemampuan siswa dalam menerima atau menangkap pelajaran
berbeda-beda. Semuanya dipengaruhi tingkat kepandaian yang dimiliki setiap
siswa dan juga persepsi yang dimiliki siswa terhadap guru dan pelajaran
tertentu. Adanya perbedaan persepsi yang dimiliki oleh siswa akan berpengaruh
pada perbedaan prestasi belajar pada masing-masing siswa di kelas. Siswa yang mempunyai
persepsi yang baik terhadap guru dan pelajaran tertentu maka dia akan aktif dan
bersemangat mengikuti dan mendalami pelajarannya, sehingga menyebabkan prestasi
belajarnya akan meningkat. sedangkan siswa yang tidak memiliki persepsi yang
baik tentang guru dan pelajaran tertentu, maka keaktifan dan semangat mengikuti
dan mendalami pelajarannya cenderung akan menurun. Sehingga menyebabkan
prestasi belajarnya akan menurun.
Dalam proses
belajar mengajar guru memiliki peranan yang sangat penting. Guru sebagai
pengajar diharapkan mampu menciptakan suasana belajar mengajar menjadi menarik
dan menyenangkan. Selain itu guru juga dituntut untuk mampu mengelola
pembelajaran secara profesional di dalam kelasnya.
Guru sebagai jabatan
profesional juga perlu memilki kompetensi dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikannya. Guru yang berkompeten akan mentransfer pengetahuan dan
mendidik serta membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini
dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa untuk lebih berprestasi dalam
belajar. Untuk itu diperlukan guru yang berkompeten yang bisa menguasai kelas
dan siswanya.
Selain hal diatas masih tedapat faktor lain
yang sangat berpengaruh terhadap prestasinya belajar siswa,
yaitu motivasi. Motivasi adalah pendorongan; suatu usaha yang
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan
hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indicator atau
unsure yang mendukung. Motivasi belajar sangat penting peranannya bagi siswa
dalam usaha mencapai prestasi belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam
mengikuti pembelajaran, mereka biasanya kelihatan lebih menaruh perhatian
bersungguh-sungguh dalam belajar dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan
lebih tekun, bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi
dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan dengan siswa yang
kurang atau tidak memiliki motivasi belajar. Mereka yang tidak memiliki
motivasi belajar akan kelihatan kurang atau tidak bergairah dalam belajar
maupun mengikuti pembelajaran di kelas, tidak menaruh perhatian terhadap
pelajaran yang dipelajari, apatis dan tidak berpartisipasi aktif dalam belajar.
Kondisi siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sudah tentu tidak mampu
menghasilkan prestasi yang memuaskan.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat
disimpulkan bahawa persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar
dapat mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan
Palengaan Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui pengaruh yang signifikan persepsi siswa
tentang kompetensi guru terhadap
Prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Di gugus IV Kecamatan Palengaan
Kabupaten Pamekasan.
2.
Mengetahui pengaruh yang signifikan motivasi
belajar terhadap Prestasi belajar siswa
Kelas V SD Negeri Di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan
3. Mengetahui
secara bersama-sama pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
guru dan motivasi belajar terhadap Prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Di
gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan
Dalam
penelitian yang penulis laksanakan dengan judul tersebut di atas dapat dimanfaatkan
sebagai berikut :
1. Manfaat yang bersifat teoritis adalah kegunaan bagi ilmu
pengetahuan, yaitu memberikan kontribusi
dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial .
2. Manfaat yang bersifat praktis adalah :
a.
Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan
kompetensinya sebagai guru yang professional, terutama dalam mengatur strategi
memotivasi peserta didik agar belajar dan meningkatkan prestasi belajar.
b.
Bagi siswa agar meningkatkan
motivasi belajar
IPS, sehingga prestasi belajarnya meningkat .
c.
Bagi orang tua siswa dapat menjadi acuan dan
bahan pertimbangan dalam membimbing putra-putrinya dalam meningkatkan prestasi
belajarnya.
d.
Bagi SD Negeri di gugus IV Kecamatan
Palengaan Kabupaten Pamekasan ,sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru
dan motivasi belajar siswa dengan cara para pendidik agar meningkatkan
perhatiannya terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar
siswa sehingga prestasi belajarnya semakin meningkat .
e.
Temuan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah referensi bagi peneliti berikutnya untuk dikembangkan lebih lanjut
dalam hal yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa hasil
penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini, diantaranya ; 1) Annisa Fitri Rangkuti dan Filia Dina
Anggaraeni ( PSIKOLOGIA , Volume I No. 2
Desember 2005 ) dalam penelitian yang berjudul “ Hubungan Persepsi siswa tentang
Kompetensi Profesional Guru Matematika dengan Motivasi Belajar Matematika pada
Siswa SMA Negeri 1 Medan “. Diantara kesimpulannya adalah persepsi siswa
tentang kompetensi guru dan motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap hasil
(prestasi) belajar siswa. 2) Zulfa, Novisana Rahmawati (2011) dalam
penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru
ekonomi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMAN 1
Tumpang Malang ” menyimpulkan bahwa ada pengaruh secara langsung dan positif
antara presepsi siswa tentang kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar
siswa kelas X mata pelajaran ekonomi, terdapat pengaruh secara langsung dan
positif tentang motivasi belajar terhadap prestasi belajar , ada pengaruh
secara langsung dan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru
terhadap motivasi belajar siswa, ada pengaruhtidak langsung persepsi siswa
tentang kompentensi guru terhadap prestasi siswa melalui motivasi belajar. 3) Aditya Dewi Mujianto
(2010) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Di Kontrol dengan Motivasi
Belajar (Studi pada Siswa kelas VIII C dan VIII D pada Mata Pelajaran IPS di
SMPN 17 Malang ” menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif secara langsung antara
persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa.
Motivasi belajar siswa juga berpengaruh positif secara langsung terhadap
prestasi belajar. Persepsi siswa berpengaruh positif secara langsung terhadap
motivasi belajar. Sedangkan persepsi siswa tentang kompetensi guru berpengaruh
positif secara tidak langsung terhadap prestasi belajar melalui motivasi
belajar. 4) Fitri.Pangestuti (2012) dalam penelitiannya yang
berjudul “Persepsi
Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas
XI Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2010/2011” menyimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI program keahlian akuntansi di SMK
YPPM Boja tahun ajaran 2010/2011 baik secara simultan maupun parsial. 5) Isni Dwi Rahma ( )
dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa
tentang Kompetensi Guru dan Antusiasme Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Sosiologi pada Siswa Kelas X SMAN 4 Surakarta “ menyimpulkan bahwa:
(a) Persepsi siswa tentang kompetensi guru mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi belajar sosiologi , (b)
Ada hubungan positif yang signifikan antara antusiasme belajar dengan prestasi
belajar sosiologi pada siswa kelas X SMAN 4 Surakarta (c) Persepsi siswa
tentang kompetensi guru dan antusiasme belajar secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar sosiologi. 6) Hendrik Kristian ( 2010 ) dalam penelitiannya yang
berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap
Prestasi Belajar yang Dimediasi oleh Motivasi Belajar Siswa (Studi pada siswa
Kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Islam Malang Tahun Ajaran 2009/2010 “
menyimpulkan bahwa : (a) ada pengaruh positif secara langsung antara persepsi
siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa , (b)
ada pengaruh positif secara langsung antara motivasi belajar terhadap prestasi
belajar siswa, (c) ada pengaruh positif secara langsung persepsi siswa tentang
kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar, (4) Terdapat pengaruh
positif tidak langsung persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru
terhadap prestasi belajar melalui motivasi belajar. 7) Eko Pujiastuti, Tri
Joko Raharjo, A. Tri Widodo (2012) dalam
penelitiannya yang berjudul “Kompetensi
Profesional, Pedagogik Guru IPA, persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran,
dan Kontribusinya terhadap Hasil Belajar IPA di SMP/MTS KotaBanjarbaru”
menyimpulkan bahwa
ada kontribusi langsung dari kompetensi
profesional kepada siswa guru-guru ilmu persepsi tentang proses belajar,
besarnya adalah 52,7% sebesar 5% dari tingkat signifikansi 0,576 dengan
koefisien trace analysis. Ada kontribusi langsung dari kompetensi profesional
kepada siswa guru-guru ilmu hasil belajar, jumlahnya 54,5% sebesar 5% dari
tingkat signifikansi 0,504 dengan koefisien analisis jejak. Kompetensi
pedagogis memberikan 36,2% menjadi persepsi siswa dan 39,1% menjadi subjek ilmu
skor belajar peduli hasil. Persepsi siswa memberikan nilai 39%. 8) Mei L, Soraya (2010) dalam penelitiannya
yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Fasilitas Belajar dan Kompetensi
Guru Ekonomi Kelas XI IS SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang” menyimpulkan bahwa fasilitas
belajar, kompetensi guru ekonomi berpengaruh terhadap prestasi belajar. 9) Noviana Fitriya (2011) dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Motivasi Berprestasi Siswa dan Persepsi Siswa
Mengenai Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Akuntansi di SMA Negeri 1 Pabelan” menyimpulkan
bahwa ada pengaruh motivasi berprestasi siswa dan persepsi siswa
mengenai kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa secara
parsial maupun simultan. 10) Helmy, Nasrullah D. P. (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kemampuan
(Kompetensi) Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Turen ” menyimpulkan bahwa kompetensi guru dan motivasibelajar mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Turen sebesar 52,4% sedangkan sisanya sebesar sisanya 47,6% dipengaruhi oleh variablelain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil
penelitian tersebut diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa persepsi siswa
tentang kompetensi guru dan motivasi belajar sangat berpengaruh dalam
meningkatkan prestasi belajar di sekolah, tanpa persepsi siswa tentang
kompetensi guru yang baik dan motivasi belajar aktivitas belajar siswa akan
menurun dan hal inilah yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa secara
umum di lembaga pendidikan. Toha.
M (2009:141) berpendapat, bahwa: “Persepsi
pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam
memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan, dan penciuman”. Lebih tegas
lagi Lawther (1977) (dalam Muhaimin, 2008:142)
mengemukakan, bahwa “sekali siswa
memiliki persepsi yang salah mengenai apa yang dipelajari maka untuk
selanjutnya akan sukar diubah persepsi yang sudah melekat tadi, sehingga dengan
demikian ia akan mempunyai struktur kognitif yang salah”.
Selanjutnya
dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru
dituntut memiliki
seperangkat kemampuan (competency) yang
menunjuk pada performance
atau perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam
melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Dengan demikian, seorang guru harus memiliki
kompetensi profesional sehingga
dapat menjalankan tugas keprofesionalannya sebagai seorang
tenaga pendidik. Pengertian kompetensi profesional adalah
kemampuan guru dalam
penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam
yang memungkinkan mereka
membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang
diajarkan. Menurut Undang-undang
No. 14 tahun
2005 tentang Guru
dan Dosen, kompetensi profesional
adalah “kemampuan menguasai materi
pelajaran secara luas dan
mendalam”. Selanjutnya Surya (2003:138) mengemukakan “kompetensi profesional
adalah berbagai kemampuan
yang diperlukan agar
dapat mewujudkan dirinya sebagai guru
professional”. Kompetensi profesional
meliputi kepakaran atau keahlian
dalam bidangnya yaitu
penguasaan bahan yang
harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab dalam tugasnya dan rasa
kebersamaan dengan rekan guru
yang lainnya. Adapun tentang masalah motivasi Purwanto
(1996:72) mengemukakan,
bahwa “Motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu”. Pada penjelasan yang
lain Hamzah ( 2010:3) menerangkan, istilah motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motiv tidak dapat diamati
secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
tertentu. Bertolak dari hasil penelitian dan pengertian tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran yang telah di pelajari di sekolah. Oleh karena itu prestasi
belajar penekanannya pada hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau
aktivitas. Prestasi belajar sebagai suatu hasil pendukung yang diperoleh siswa
setelah melewati proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu. Sebagai kesimpulan dari prestasi belajar
adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah ia melakukan proses pembelajaran
baik dalam mata pelajaran tertentu maupun dalam suatu cakupan kurikulum sekolah
dengan menggunakan tes standar ukur untuk mengetahui adanya perubahan dalam
aspek kecakapan, tingkah laku dan ketrampilan yang dimiliki oleh siswa
bersangkutan. Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang tertib dan teratur,
yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar di sekolah, maka
perlu adanya usaha di masing-masing pihak yang berkompeten di bidang pendidikan
unttuk meningkatkan persepsi siswa tentang kompetensi guru yang baik. Sehingga
dapat dikatakan bahwa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa di
sekolah, selain perihal diatas siswa juga dituntut memiliki motivasi belajar
sangat tinggi, tanpa motivasi belajar, siswa tidak akan mampu mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya, sehingga anak yang sebenarnya cerdas, memiliki
kemampuan menjadi bodoh karena malas belajar. Berdasarkan hasil kajian
teori dan studi penjajakan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut : a) ada pengaruh yang signifikan persepsi
tentang kompetensi guru terhadap Prestasi
belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri Segugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten
Pamekasan. b) ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap Prestasi
belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten
Pamekasan. c) ada pengaruh yang signifikan
persepsi tentang kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap Prestasi belajar
IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten
Pamekasan.
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan seberapa jauh
perubahan nilai variabel terikat, yaitu prestasi belajar IPS, bila nilai variabel
bebas yang mencakup persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru,
kompetensi kepribadian, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan
motivasi belajar siswa dimanipulasi /dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Oleh
karena itu maka penelitian ini termasuk
penelitian pengembangan (developmental research), yakni peneltian yang
bermaksud untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan, tindakan dan produk
yang telah ada (Sugiono, 2011:5).
Ditinjau
dari tempat penelitian maka penelitian ini tergolong sebagai penelitian kancah
atau penelitian lapangan sesuai dengan bidangnya maka kancah peneliti akan
berbeda-beda tempatnya (Arikunto, 2006 : 10). Penelitian ini dilakukan dengan meyebarkan
angket secara langsung kepada siswa di Sekolah Dasar
Negeri Kelas V di Gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Sehingga jenis data yang diperoleh
berbentuk kualitatif yang diangkakan (kuantitatif) serta dianalisa dengan
regresi ganda menggunakan program SPSS. (Statistical Product and Service
Solution versi 20)
Dalam
penelitian ini populasinya adalah semua siswa Sekolah
Dasar Negeri Kelas V di gugus IV kecamatan Palengaan kabupaten Pamekasan, yang telah mendapatkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sedangkan sampel yang diambil adalah 30
% dari populasi, yaitu berjumlah 45 siswa dengan cara random sampling.
Pengambilan sampel sebanyak 45 orang didasari oleh pendapat Arikunto (2006:134).
yang menyatakan “Jika jumlah subjek penelitian besar (lebih dari 100), sampel
dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% dari jumlah populasi”. Sehingga dapat
dibuatkan table seperti di bawah ini ;
Tabel 3.2.1: Data Jumlah Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri
Di Gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2011/2012
NO
|
Nama
Lembaga
|
Populasi
Siswa
Kelas V
|
Prosentase
Hitungan
Sampel
( 30 % )
|
Jumlah
Sampel
Siswa
Kelas V
|
1.
|
SD Negeri Kacok 01
|
30
|
30/100
x 30 = 9
|
9
|
2.
|
SD Negeri Kacok 02
|
30
|
30/100
x 30 = 9
|
9
|
3.
|
SD Negeri
Rek-kerrek 01
|
30
|
30/100
x 30 = 9
|
9
|
4.
|
SD Negeri
Rek-kerrek 02
|
20
|
30/100
x 20 = 6
|
6
|
5.
|
SD Negeri
Rek-kerrek 04
|
20
|
30/100
x 20 = 6
|
6
|
6.
|
SD Negeri
Rombuh 01
|
20
|
30/100
x 20 = 6
|
6
|
Jumlah
|
150
|
|
45
|
Guna memperoleh data yang
diharapkan yaitu data tentang persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi
belajar digunakan metode angket, sedangkan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa digunakan meode
dokumentasi. Untuk menguji pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel
bebas secara terpisah, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi
belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa digunakan analisis Regresi
linear. Sedangkan untuk menguji pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
antara kedua variabel bebas, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi
belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa dilakukan dengan
analisa regresi ganda menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution versi 20). Adapun untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
perangkat tes dilakukan dengan menggunakan komputer program Microsoft
Office Excell 2007. Tes yang diuji cobakan pada penelitian pendahuluan ini sebanyak 30
butir soal tes kepada siswa yang tidak dipilih sebagai sampel penelitian.
Prosedur dan perhitungan disajikan
lampiran. Tes yang diuji cobakan dapat dianggap sebagai tes yang valid dan reliable
(andal) apabila r hitung lebih tinggi daripada r tabel. Ini berarti tes sudah
dianggap memiliki validitas dan reabilitas cukup dan baik untuk digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan kausal antara tiga
variabel yaitu : persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan
prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri di gugus IV kecamatan
Palengaan Kabupaten Pamekasan. Sebagai variable kreterium adalah prestasi belajar siswa,
sedangkan variable predictor adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru dan
moivasi belajar, sehingga keseluruhan ada dua variable predictor dan satu
variable kriterium. Untuk menguji hipotesa yang telah dikemukakan pada bab II,
digunakan analisa sebagai berikut : a. Untuk menguji pengaruh yang signifikan
antara masing-masing variabel bebas secara terpisah, persepsi siswa tentang
kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar
siswa digunakan analisis regresi linear dengan persamaan : (Sugiono, 2010:261), Dimana Ŷ = Subyek
dalam variable dependen yang diprediksi, yaitu prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial, a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstanta), b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada perubahan
variable independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis
turun, X = Subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu (persepsi
siswa tentang kompetensi guru, atau motivasi belajar), Analisa regresi linear
dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution Versi 20). b. Untuk menguji pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara kedua variabel bebas, persepsi siswa tentang kompetensi
guru dan motivasi belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa
dilakukan dengan analisa regresi ganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = a
+ b1.x1 + b2.x2 (Sudjana, 2001 : 163) Dimana : Y = Prestasi belajar mata
pelajaran IPS Terpadu .x1 = persepsi siswa tentang kompetensi guru .x2 =
Motivasi belajar .a = Konstanta .b1. b2 = Koefisien regresi parsial Analisa regresi
linier berganda dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistical
Product and Service Solution Versi 20)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosentase perolehan
nilai angket “motivasi belajar” adalah 76.289% lebih tinggi daripada prosentase perolehan nilai angket
“persepsi siswa tentang kompetensi guru”, yaitu 73.972%. Oleh karena itu
variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru seharusnya mendapat perhatian
lebih serius dibanding motivasi belajar. Hal tersebut didasari pada kenyataan
bahwa walaupun persepsi siswa tentang kompetensi guru sudah cukup bagus tetapi apabila
tidak diikuti motivasi belajar yang tinggi siswa akan cepat jenuh yang
berakibat rendah pula konsentrasi belajarnya, sehingga prestasi belajarnya akan
rendah.
Berdasarkan hasil uji bantuan
komputer program SPSS versi 20 pada lampiran
“hasil analisis regresi ganda”, uji asumsi regresi, sesuai dengan pendapat
Santoso (2000: 203-219) terlihat bahwa tidak ada masalah, yang berarti data
yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dianalisis sesuai dengan
rancangan analisis penelitian yang disiapkan yaitu regresi ganda.
Dari hasil uji hipotesis
baik dengan uji analisis secara parsial maupun uji analisis bersama-sama (simultan) dengan regresi linier
berganda dapat
diketahui bahwa variabel bebas X1 (persepsi
siswa tentang kompetensi guru), tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa). Hal ini tidak berarti bahwa persepsi
siswa tentang kompetensi guru kurang
penting dalam mendukung pelaksanaan proes pembelajaran, tetapi dalam
kenyataannya agar penggunaan persepsi siswa tentang kompetensi guru dapat
optimal, maka perlu diikuti peningkatan motivasi belajar secara serius dan
secara terus-menerus. Untuk itu diperlukan penelitian yang mendalam tentang hal
tersebut, agar upaya pengembangan persepsi siswa tentang kompetensi guru dapat
tepat sasaran dan dapat meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan
untuk variabel X2 (motivasi
belajar), juga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y
(prestasi belajar siswa). Tetapi tidak berarti
motivasi belajar tidak penting untuk membantu terlaksananya proses
pembelajaran. Oleh karena itu agar proses pembelajaran
tersebut dapat lebih optimal (efektif dan efisien), maka dalam proses
pembelajaran perlu diperhatikan motivasi belajar agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Demikian juga
perlu sekali adanya peningkatan peran
serta guru dalam peningkatan motivasi belajar, dengan lebih meningkatkan peran
serta dan keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar.
Koefisien konstanta 7.493 cukup tinggi. Hal ini
menggambarkan bahwa kemampuan awal siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran, sebab bagaimanapun
hebatnya persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar, tanpa
didukung kemampuan awal yang cukup, bagi guru sangat sulit untuk melaksanakan
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sepintas dapat dilihat dalam
kenyataan di lapangan bahwa sekolah yang mempunyai siswa dengan kemampuan awal
yang cukup baik (dapat dilihat dari hasil evaluasi pada sekolah sebelumnya),
maka keberhasilan siswa di sekolah tersebut (dapat dilihat dari evaluasi akhir
pada sekolah tersebut) juga tinggi. Namun sebaliknya bagi sekolah yang memiliki
siswa yang kemampuan awal rendah, sangat sulit untuk melaksanakan proses
pembelajaran yang optimal, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Koefisien determinasi
berganda (R square) = 0.26,
berarti kontribusi teori dalam penelitian ini adalah sebesar 2.6% dan
sisanya 97.4% dipengaruhi
oleh hal-hal lain yang tidak diteliti, artinya bahwa prestasi belajar siswa 2.6% dipengaruhi secara positif
oleh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar, sedangkan
yang 97.4% dipengaruhi
oleh hal-hal diluar variabel bebas tersebut seperti guru, kemampuan siswa,
kondisi keluarga, kurikulum, sarana-prasarana dan sebagainya.
Hali ini dapat
dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa tidak mungkin hanya
dipengaruhi oleh variabel bebas tersebut (persepsi siswa tentang kompetensi
guru dan motivasi belajar), karena sesedikit apapun kemampuan siswa, kondisi
keluarga, sarana prasarana dan sebagainya tersebut akan mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Perlu diketahui bahwa kondisi sekarang akibat adanya reformasi,
banyak pihak yang ingin campur tangan dalam berbagai kalangan termasuk bidang
pendidikan, dengan alasan untuk kepentingan hak azasi manusia, siswa harus
dilayani secara maksimal. Kurangnya perhatian terhadap kemampuan penyelenggara
pendidikan terutama yang diselenggarakan masyarakat. Oleh karena itu apabila
hal tersebut tidak diatur secara transparan akan mengurangi produktifitas
sekolah, karena terlalu banyak hal-hal yang harus ditangani di luar akademis.
Bertolak dari uraian
tersebut perlu adanya pemikiran dan upaya secara maksimal, penyelenggara
pendidikan yang memungkinkan perkembangan kemampuan guru baik yang berkaitan dari
hasil penelitian ini maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kepentingan
pendidikan pada umumnya. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan
adanya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang menekankan
pemberian kepercayaan lebih banyak untuk mengambil keputusan kepada sekolah.
Untuk itu perlu adanya keputusan yang bersifat partisitif dalam upaya
melibatkan komponen yang ada. Dengan demikian agar kebijakan pemerintah
tersebut dapat dilaksanakan secara optimal perlu adanya peningkatan kemampuan
input pendidikan termasuk di dalamnya guru, karyawan dan komponen sekolah
lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode ilmiah, maka tentu saja memiliki
toleransi terhadap keraguan yang muncul atas sebuah pernyataan atau kesimpulan,
memiliki kemauan untuk mempertanyakan segala sesuatu, keinginan untuk melakukan
berbagai pengujian dan membuka kesempatan atas adanya pertentangan satu sama
lain. Dengan demikian, hasil penelitian ini terbuka untuk saling berbeda,
saling mengkritik, bahkan saling bertentangan.
Dalam hipotesis statistik inferensial,
pengujian hipotesis pada prinsipnya adalah pengujian signifikansi. Signifikansi
sendiri merupakan taraf kesalahan yang didapatkan/diharapkan ketika peneliti
hendak menggenalisasi sampel penelitiannya. Atau dengan kata lain, peneliti
melakukan penaksiran parameter populasi berdasarkan data yang telah dikumpulkan
dari parameter sampel penelitian.
Jika hasilnya tidak signifikan, maka artinya
adalah data yang dikumpulkan tidak berhasil membuktikan keterkaitan antara X
dan Y, dan bukan berarti X tidak berpengaruh terhadap Y. Atau dengan kata lain,
sampel tidak bisa digeneralisasi terhadap populasi penelitian. Pertanyaannya
adalah Mengapa bisa terjadi ?
Ada dua penyebab, pertama adalah memang data
yang dikumpulkan tidak berhasil membuktikan hipotesis, dan kedua adalah
kesalahan dari peneliti sendiri. Untuk kesalahan pertama, maka tidak ada jalan
lain kecuali melaporkan hasil penelitian apa adanya. Sedangkan kesalahan kedua adalah
kesalahan pengambilan sampel, kesalahan teknik analisis, kesalahan input data,
kesalahan menginterpretasikan penolakan/penerimaan, dan lain sebagainya.
Dalam tesis ini peneliti punya kecenderungan
bahwa pembuktian hipotesis yang tidak signifikan dalam penelitian ini adalah disebabkan
oleh :
1.
Kesalahan pengambilan sampel
Kesalahan pengambilan sampel mungkin terjadi
ketika sampel yang digunakan peneliti tidak mempertimbangkan aspek-aspek pendidikan, pengalaman, jenis kelamin dan lain
sebagainya. Hal-hal sederhana seperti ini sering kali di abaikan sehingga
menghasilkan jawaban kuesioner memiliki tingkat variabilitas tinggi.
2.
Kesalahan teknik analisis
Kesalahan teknik analisis terjadi dimungkinkan
ketika data yang digunakan peneliti “dipaksakan: untuk menggunakan teknik tertentu.
Sebenarnya, dalam statistik, prinsip parsimony (kesederhanaan) adalah penting.
Semakin sederhana maka akan semakin baik.
BAB V PENUTUP
Dari uraian
diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Deskripsi data
penelitian pada variabel X
1 , yaitu pada skor perolehan nilai
angket “persepsi siswa tentang kompetensi guru”
termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 73.972% dari 100% skor prosentase ideal yang
diharapkan. 2) Deskripsi
data penelitian pada variabel X
2 , yaitu pada skor perolehan nilai
angket “motivasi belajar” termasuk
dalam kategori tinggi yaitu sebesar 76.289%
dari 100% skor prosentase ideal yang diharapkan.
3) Deskripsi data penelitian pada variabel Y tentang prestasi
belajar IPS menunjukan
bahwa tingkat prestasi belajar siswa kelas V di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten
Pamekasan termasuk dalam kategori tinggi yaitu 74.495% dari 100% prosentase ideal yang
diharapkan. 4) Persepsi siswa tentang kompetensi guru tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD
Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil analisis regresi yang menghasilkan nilai t hitung (-0.886) lebih kecil dari t table (2.021). 5)
Motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan
Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hal
ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang menghasilkan nilai t hitung (0.777) < t table
(2.021). 6) Persepsi tentang kompetensi guru dan
motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi belajar
IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten
Pamekasan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi berganda yang
menghasilkan nilai F hitung 0.551 lebih kecil dari F tabel sebesar 3.23. 7) Hipotesis
yang tidak signifikan dalam penelitian ini kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan pengambilan sampel dan Kesalahan teknik analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun
dan Sriwiyana,Hadi. (2011) Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran IPS, Cetakan
kedua, Cipta Media, Yogyakarta.
Arifin, Zainal.
(2011) Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Cetakan pertama,
Pt Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ariflumintang, (2010) Menggunakan
MS Excel 2007
(http://ssista.wordpress.com/2010/04/20/analisis-regresi-sederhana-menggunakan-ms-excel-2007/)
(online) di akses pada tanggal, 7 Juni 2012, jam 09.35 WIB
Arikunto,
Suharsimi. (2010) Manajemen Penelitian, Cetakan Kesebelas, Rineka Cipta,
Jakarta.
Arikunto,
Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan
ketigabelas, Rineka Cipta, Jakarta.
Asmani,Jamal
Ma’mur. (2011) Tips Sukses PLPG Pendidikan dan Latihan Profesi Guru, Cetakan
Pertama, DIVA Press, Jogyakarta.
Azwar,
Saifuddin. (2004), Reliabilitas dan Validitas, Cetakan V, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Dahar, Ratna
Wilis. (2011) Teori-teori Belajar & Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.
Danim,
Sudarwan H. (2010) Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru: Alfabeta, Bandung.
Daradjat, Zakiyah,
dkk. (2009) Ilmu
Pendidikan Islam, Cetakan kedelapan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Darmadi,
Hamid. (2011) Metode
Penelitian Pendidikan, Cetakan kedua, Alfabeta, Bandung.
Darmadi,
Hamid. (2010) Kemampuan
Dasar Mengajar Landasan Konsep dan Implementasinya, Cetakan kedua, Alfabeta,
Bandung.
Degeng, I
Nyoman Sudana. (1997) Strategi
Pembelajaran Menganalisa isi Dengan Model Elaborasi, Cetakan I,
Penerbit IKIP Malang, Malang.
Depdiknas.
(2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004 – Kurikulum Berbasis Kompetensi
: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Depdiknas.
(2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004 – Kegiatan Belajar Mengajar Yang
Efektif : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Depdiknas.
(2009) Model Pembelajaran Terpadu IPS : Badan Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan Nasional Pusat Kurikulum, Jakarta.
Depdiknas.
(2007) Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPS :
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Jakarta.
Depdiknas.
(2008) Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan
Sosial, : Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen PMPTK, Jakarta.
Desmita.
(2011) Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Cetakan ketiga, Pt Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Dimyati
dan Mudjiono.(2009) Belajar dan Pembelajaran, Cetakan keempat, Rineka Cipta, Jakarta.
Ditjen
Dikdasmen. (2003) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, : Bagian
Proyek Penilaian Hasil Belajar Tahap Akhir Nasional, Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010) Guru & Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Cetakan ketiga, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010) Strategi Belajar Mengajar, Cetakan keempat, Rineka
Cipta, Jakarta.
Ginting,
Abdorrakhman. (2008) Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran, Cetakan
kedua, Humaniora, Bandung.
Gujarati, Damodar
N. (2006) Dasar-dasar Ekonometrika jilid 1, Pen. Julius A.Mulyadi (2007),
Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.
Gujarati, Damodar
N. (2006) Dasar-dasar Ekonometrika jilid 2, Pen. Julius A.Mulyadi (2007),
Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.
Hadi,
Sutrisno. (2004) Statistik Jilid 2, Edisi II, Andi, Yogyakarta.
Hamalik,
Oemar. (2010) Proses Belajar Mengajar,
Cetakan kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hamalik,
Oemar. (2010) Psikologi Belajar Mengajar, Cetakan ketujuh, Sinar Baru
Algesindo, Bandung.
Hasibuan,
Lias. (2010) Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, Cetakan pertama, Gaung
Persada Press, Jakarta.
Hendry, (2011) Aplikasi Analisis Faktor dengan SPSS Versi
15.0 Bagian 1
Juliandi, Azuar, (2007) Teknik
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
(http:/www.azuarjuliandi.com/elearning/) (Online) diakses pada hari
Minggu, tgl 30 Agustus 2012 jam 8.14 WIB
Kemendiknas.
(2010) Pembinaan dan Pengembangan profesi Guru-Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Guru ( PK Guru), Jakarta.
Kartono,
Kartini. (1996) Psikologi Umum, Cetakan ketiga, Mandar Maju, Bandung.
Kuswana, Wowo Sunaryo.
(2012) Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berfikir, Cetakan pertama, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mariani. (2009) Sertifikasi Guru &
Mutu Pendidikan, Cetakan I, Universitas Negeri Malang (UM PRESS), Malang.
Muhaimin.
(2008) Paradigma Pendidikan Islam, Cetakan keempat, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Mujianto, Aditya Dewi, (2010) Pengaruh
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Di
Kontrol dengan Motivasi Belajar (Studi pada Siswa kelas VIII C dan VIII D pada
Mata Pelajaran IPS di SMPN 17 Malang
Mujtahid.
(2009) Pengembangan Profesi Guru, Cetakan I, UIN_Malang Press. Malang.
Mulyasa,
E. (2012) Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Cetakan keenam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasution, S. (2010) Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Cetakan keempat belas, PT
Bumi Aksara, Jakarta.
National
Council for the Social Studies , (2012) National
Curriculum Standards for Social Studies: Chapter 2—The Themes of Social Studies
National
Council for the Social Studies , (2012) National
Curriculum Standards for Social Studies: Introduction
Nazir, Moh. (2009) Metode Penelitian, Cetakan ketujuh, Ghalia Indonesia, Bogor.
Nugroho, Yohanes Anton.
(2011) It’s Easy.. Olah Data dengan SPSS, Cetakan Pertama, PT.Skripta
Media Creative, Yogyakarta.
Pujiastuti, Eko, Raharjo, TJ, Widodo, AT, (2012)
Kompetensi Profesional, Pedagogik Guru IPA, Persepsi
Siswa Tentang Proses Pembelajaran, dan Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar IPA
di SMP/MTS Kota Banjarbaru (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/127)
(Online) diakses pada hari Kamis,
3 Juni 2012 Jam 01.46 WIB
Purwanto, Ngalim. (1996) Psikologi Pendidikan, Cetakan kesebelas, PT
Remaja Rosdakarya , Jakarta.
Rahmat,
Jalaluddin. (2012) Psikologi Komunikasi, Cetakan keduapuluh delapan, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Rasyid,Harun
dan Mansur. (2007) Penilaian Hasil Belajar, Cetakan pertama, CV
Wacana Prima, Bandung.
Rimang,
Siti Suwadah. (2011) Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna, Cetakan
kesatu, Alfabeta, Bandung.
Rusman.
(2011) Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Cetakan
keempat, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sagala,
M Syaiful. (2011) Konsep dan Makna Pembelajaran, Cetakan ke-9, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, Wina. (2010) Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cetakan ke-7, Prenada Media Group, Jakarta.
Sapriya.
(2009) Pendidikan IPS Konsep dan
Pembelajaran, Cetakan pertama, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sardiman.
A.M. (2011) Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Cetakan ke-20, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Saud,
Udin Syaefudin.
(2010) Pengembangan Profesi Guru, Cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung.
Setiawan,
Ebta. (2010-2011) Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.3,
freeware@2010-2011.
Slameto. (2010)
Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cet. 5, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sobur,
Alex. (2010) Psikologi Umum, Cetakan ke-3, CV Pustaka
Setia, Bandung.
Soetjipto dan
Kosasi, Raflis. (2009) Profesi Keguruan, Cetakan keempat, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudrajat, Akhmad, (2008) Teori-Teori Motivasi
Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R & D,: Cetakan ke-11, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,: Cetakan kedelapan, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Cetakan ke-1, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. (2010) Statistik Untuk Penelitian, Cetakan ke-17, Alfabeta, Bandung.
Sujana. (2002) Metode Statistika, Cet-6, Tarsito, Bandung.
Sujana,
Nana. (2011) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cetakan keenambelas, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sujana,
Nana dan Ibrahim. (2010) Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Cetakan keenam, Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
Sukmadinata,
Nana Syaodih. (2011) Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Cetakan
keempatbelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suryabrata, Sumadi. (2008)
Psikologi Pendidikan, Edisi 16, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Suyono dan Hariyanto, MS.
(2011) Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, Cetakan kedua, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Syah,
Muhibbin. (2009) Psikologi Belajar, Ed. Revisi-9, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Syah,
Muhibbin. (2011) Psikologi Pendidikan, Cetakan ketujuhbelas, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Thoha, Miftah. (2009) Perilaku
Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Ed-19, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
TIM Litbang LPKBM MADCOMS.
(2007) Microsoft Excel 2007 Membangun Rumus dan Fungsi, Ed-1, CV ANDI
OFFSET, Yogyakarta.
TIM Litbang LPKBM MADCOMS.
(2007) Microsoft Excel 2007 Mengoptimalkan Fasilitas & Fungsi
Otomatisasi Pengolahan Data, Ed-1, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Trihendradi, Cornelius.
(2010) Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik, Ed-1, CV ANDI
OFFSET, Yogyakarta.
Uno,
Hamzah B. (2011) Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan, Cetakan kedelapan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Universitas Negeri Malang.
(2010) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel
Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian, Edidi kelima, Malang.
Usman,
Moh.Uzer.(2011) Menjadi Guru Profesional, Cetakan keduapuluh enam, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Walgito,Bimo.(2010)
Pengantar Psikologi Umum, Ed-V, Andi, Yogyakarta.
Winkel, W.S. (2007) Psikologi Pengajaran, Cetakan kesepuluh, PT Gramedia, Jakarta.
Yamin, Martinis.H. (2011) Paradigma Baru
Pembelajaran, Cetakan pertama, Gaung Persada Press, Jakarta.
Yamin, Martinis,H. (2011) Profesionalisasi Guru
& Implementasi KTSP, Cetakan kelima, Cet-I, Gaung Persada Press, Jakarta.
Yamin, Martinis.H dan Maisah. (2010) Standarisasi Kinerja Guru, Gaung Persada Press, Jakarta.
Yusuf LN, Syamsu. (2011) Perkembangan
Peserta Didik, Ed-I, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Zulfa, Novisana
Rahmawati, (2011) Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru ekonomi
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Tumpang
Malang
Teks asli
Sumbangkan
terjemahan yang lebih baik