HIDUP ADALAH UJIAN

SELAMAT DATANG DI BLOG " KHAIRUL IKSAN "- Phone : +6281359198799- e-mail : khairul.iksan123@gmail.com

Minggu, 30 Juni 2013

Cara Pendaftaran/Pengajuan NUPTK Baru 2013 Online Melalui Padamu Negeri

Share on :

Assalamu'alaikum, rekan rodajaman. Alhamdulillah bisa berjumpa kembali, setelah pulang liburan. Kali ini saya ingin sampaikan kabar gembira bagi PTK, Guru, Pengawas yang belum memiliki NUPTK, bahwa BPSDMPK-PMP telah membuka pendaftaran atau registrasi PTK secara online melalui Padamu Negeri http://padamu.kemdikbud.go.id.  Pada situs Padamu Negeri dikabarkan bahwa sesuai dengan jadwal mulai hari Senin tanggal 24 Juni 2013 pk. 13.00 WIB proses Registrasi PTK sebagai syarat proses pengajuan NUPTK Barusudah bisa dilaksanakan.



Setiap PTK yang belum memiliki NUPTK bisa melakukan proses Registrasi PTK terlebih dahulu untuk mendapatkan PegID (Pegawai Register ID). Silakan unduh FORMULIR A05 atau FORMULIR A06 untuk memulai proses Registrasi PTK. Bagi Pendidik (Guru), Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah yang memenuhi syarat dapat meneruskan proses Registrasi PTK nantinya untuk proses pengajuan NUPTK Baru. Alur prosedur Registrasi PTK dan Pengajuan NUPTK Baru termasuk persyaratannya dapat dipelajari lebih lanjut di http://padamu.kemdikbud.go.id/#!/alur#alur6.

Namun, sebelum melakukan pengajuan dan pendaftaran NUPTK baru 2013, PTK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  1. Bertugas sebagai Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas pada jenjang TK,SD, SMP, SLB, SMA, dan SMK di sekolah dalam binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Memiliki status kepegawaian PNS/CPNS maupun Non PNS.
  2. Bagi PTK yang Non PNS harus memenuhi syarat: Bila bertugas di sekolah negeri dibuktikan dengan SK pengangkatan dari Bupati/Walikota.
  3. Bila bertugas di sekolah swasta memiliki SK pengangkatan guru tetap yayasan (GTY) selama 4 tahun berturut-turut (terhitung mulai 1 Januari 2009) yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan.
Kalau  sudah memenuhi syarat tersebut, selanjutnya PTK dapat memulai pendaftaran atau registrasi NUPTK baru 2013 secara online dengan cara sebagai berikut ...
  1. Download Formulir A05 Untuk Guru di http://118.98.222.83/statik/pdf/formulir-a05.pdf  atau 
    Formulir A06 Untuk Pengawas di  http://118.98.222.83/statik/pdf/formulir-a06.pdf
  2. Untuk pengawas, lengkapi Formulir A06 yang telah di download dan juga meminta tanda tangan dan stempel Kepala Dinas yang menerbitkan SK Pengawas. Kemudian serahkan formulir beserta persyaratan ke Operator/admin Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
  3. Untuk Guru, setelah mendownload Formulir A05, kemudian isi formulir dan meminta tanda tangan kepala sekolah dan cap stempel dari sekolah induk dan lampirkan berkas persyaratan, lalu menyerahkan pada operator sekolah. Setelah data di terima oleh operator sekolah, lalu operator sekolah melakukan login di padamu.siap.web.id menggunakan akun sekolah selanjutnya pilih menu pengajuan NUPTK, isi data guru sesuai dengan formulir yang diberikan oleh PTK. Kemudian operator sekolah mencetak Tanda Bukti Registrasi Lv1 (Surat S02c) dan di serahkan ke PTK yang bersangkutan.
  4. Pada Tanda Bukti Registrasi Lv1 (Surat S02c) terdapat Peg Id atau User Id dan kode aktivasi. PTK yang mengajukan NUPTK tersebut lalu mengunjungi http://padamu.siap.web.id/  untuk melakukan aktivasi akun dan login di Padamu Negeri.
  5. PTK mengisi Formulir dan Kuisioner dan Melengkapai berkas
  6. PTK Mencetak Pengajuan VerVal Registrasi Lv2 (Surat S03a), lalu menyerahkan kembali surat tersebut ke admin sekolah dan menunggu proses dan menerima tanda bukti registrasi PTK Lv2 (surat S05a).

Untuk Lebih jelasnya lihat baca alur pengajuan NUPTK baru di bawah ini..





Demikianlah, Cara Pendaftaran Pengajuan Online NUPTK Baru 2013 Padamu Negeri, semoga bermanfaat. terima kasih, dan salam persahabatan.

Sabtu, 15 Juni 2013

The Influence Perceptions About Student Teacher Competency and Learning Achievement Motivation Against Social Sciences V Grade Elementary School in Gugus IV Palengaan District of Pamekasan

Teachers have a very important role because it is a facilitator of education and teaching in the school so it can determine the success of students. In Social Science subjects taught material that covers most of the cognitive and affective aspects of the course. So that students are required to be able to remember even memorize what the teacher described or memorize what is in the book. Therefore, it takes a professional teacher. Because of the learning process in the classroom is a series of experiences that students experience, the students will make sense of this experience through the process of perception and perceptual outcomes affect subsequent mental activity. Perceptions of students in this case is the perception of teacher competence as a teacher in the classroom. In order for a teacher's competence is good, then a teacher role also requires students to provide assessment, feedback and correction of teacher competence.
The study was conducted in elementary schools in Gugus IV Palengaan District of Pamekasan to determine (1) the influence of Student Perceptions to teachers competence to achievement of Social Sciences, (2) the influence of motivation on learning achievement of students of Social Sciences, (3) the influence students' perceptions of teachers competence and motivation for student achievement.
The population in this research were students of class V in gugus  IV Elementary School Palengaan District  of Pamekasan totaling 150 students of each grade in each school is different student numbers. Samples taken in this research are 45 students drawn randomly with random sampling technique. The instrument used in this research was a questionnaire and documentation. Questionnaire completed by the student and documentation obtained from the result of odd Semester Examination year 2012/2013.
The data analysis technique used in this research is Multi-Linear Regression computerized SPSS 18.00 program for windows. The results of the analysis can be seen that perceptions of the student teacher's competence (X1) has thitung = -0.886 and ttabel = 2.021. So thitung< ttable or significance t = 0.000 on student achievement fifth grade Social Studies subjects. Variable X2 has thitung = 0.777 and ttabel = 2.021. So  thitung< ttable or significance of t = 5%. Variables X1 and X2 has tcount 0.551 with TTable = 3.23. So thitung< ttable or significance 5%.
From these results it can be concluded that 1) there was no significant effect on students' perception of teacher competence on learning achievement of Social Sciences, 2) there is no significant effect on learning achievement motivation Social Sciences, and 3) no significant effect students' perceptions of teacher competence and motivation toward achievement of Social Sciences of class V in gugus  IV Elementary School Palengaan District  of Pamekasan. The results were not significant in this study is most likely due to sampling error and error analysis techniques.

Advice can be given are (1) the teacher should always strive to maintain and improve their competence so that students have a positive perception of him. Thus, students will be motivated to study Social Sciences, so that the goal can be achieved with optimal learning, (2) students are expected to always improve learning motivation as having high motivation to learn will affect his achievements in learning. Since motivation has a very important role in improving student achievement, (3) for other researchers who will conduct similar research is recommended to add a variable to be studied so that it can reveal more problems and provide results of research findings more meaningful and more useful for many parties.

Jumat, 07 Juni 2013

SINOPSIS TESIS_Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Di Gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan

SINOPSIS  TESIS

Khairul Iksan, 2012. Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang. Program Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa  Kelas V  Sekolah Dasar Negeri  Di Gugus IV Kecamatan Palengaan  Kabupaten Pamekasan ; Komisi Pembimbing, Ketua : Prof. Dr.  Bambang Swasto, ME. Anggota : Dr. Hadi Sriwiyana, MM.


 BAB I PENDAHULUAN 

Semua proses belajar selalu dimulai dengan persepsi, yaitu setelah siswa menerima stimulus atau suatu pola stimuli dari lingkungannya.  Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya. Persepsi dianggap sebagai kegiatan awal struktur kognitif seseorang. Persepsi bersifat relative, selektif, dan teratur. Karena itu, sejak dini kepada siswa perlu ditanamkan rasa memiliki persepsi yang baik dan akurat mengenai apa yang akan dipelajari. Kalau persepsi siswa terhadap apa yang akan dipelajari salah maka akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kegiatan belajar yang akan ditempuh. Sekali siswa memiliki persepsi yang salah mengenai apa yang dipelajari maka untuk selanjutnya akan sukar diubah persepsi yang sudah melekat tadi, sehingga dengan demikian ia akan mempunyai struktur kognitif yang salah..
Dalam proses belajar mengajar kemampuan siswa dalam menerima atau menangkap pelajaran berbeda-beda. Semuanya dipengaruhi tingkat kepandaian yang dimiliki setiap siswa dan juga persepsi yang dimiliki siswa terhadap guru dan pelajaran tertentu. Adanya perbedaan persepsi yang dimiliki oleh siswa akan berpengaruh pada perbedaan prestasi belajar pada masing-masing siswa di kelas. Siswa yang mempunyai persepsi yang baik terhadap guru dan pelajaran tertentu maka dia akan aktif dan bersemangat mengikuti dan mendalami pelajarannya, sehingga menyebabkan prestasi belajarnya akan meningkat. sedangkan siswa yang tidak memiliki persepsi yang baik tentang guru dan pelajaran tertentu, maka keaktifan dan semangat mengikuti dan mendalami pelajarannya cenderung akan menurun. Sehingga menyebabkan prestasi belajarnya akan menurun.
Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peranan yang sangat penting. Guru sebagai pengajar diharapkan mampu menciptakan suasana belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu guru juga dituntut untuk mampu mengelola pembelajaran secara profesional di dalam kelasnya.
Guru sebagai jabatan profesional juga perlu memilki kompetensi dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikannya. Guru yang berkompeten akan mentransfer pengetahuan dan mendidik serta membimbing siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar. Untuk itu diperlukan guru yang berkompeten yang bisa menguasai kelas dan siswanya.
Selain hal diatas masih tedapat faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap prestasinya belajar siswa, yaitu motivasi. Motivasi adalah pendorongan; suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsure yang mendukung. Motivasi belajar sangat penting peranannya bagi siswa dalam usaha mencapai prestasi belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran, mereka biasanya kelihatan lebih menaruh perhatian bersungguh-sungguh dalam belajar dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan lebih tekun, bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan dengan siswa yang kurang atau tidak memiliki motivasi belajar. Mereka yang tidak memiliki motivasi belajar akan kelihatan kurang atau tidak bergairah dalam belajar maupun mengikuti pembelajaran di kelas, tidak menaruh perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari, apatis dan tidak berpartisipasi aktif dalam belajar. Kondisi siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sudah tentu tidak mampu menghasilkan prestasi yang memuaskan.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahawa persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran IPS pada  siswa kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini bertujuan untuk : 
1.    Mengetahui pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru  terhadap Prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan.
2.    Mengetahui pengaruh yang signifikan motivasi belajar  terhadap Prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan  
3.    Mengetahui secara bersama-sama pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap Prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan
Dalam penelitian yang penulis laksanakan dengan judul tersebut di atas dapat dimanfaatkan sebagai berikut : 
1. Manfaat yang bersifat teoritis adalah kegunaan bagi ilmu pengetahuan,  yaitu memberikan kontribusi dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial .
2. Manfaat yang bersifat praktis adalah :
a.    Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru yang professional, terutama dalam mengatur strategi memotivasi peserta didik agar belajar dan meningkatkan prestasi belajar.
b.    Bagi siswa agar meningkatkan motivasi belajar IPS, sehingga prestasi belajarnya meningkat .
c.    Bagi orang tua siswa dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan dalam membimbing putra-putrinya dalam meningkatkan prestasi belajarnya.
d.    Bagi SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan ,sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dan motivasi belajar siswa dengan cara para pendidik agar meningkatkan perhatiannya terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa sehingga prestasi belajarnya semakin meningkat .
e.    Temuan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah referensi bagi peneliti berikutnya untuk dikembangkan lebih lanjut dalam hal yang sama.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA 

Beberapa hasil penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini,  diantaranya ; 1) Annisa Fitri Rangkuti dan Filia Dina Anggaraeni (  PSIKOLOGIA , Volume I No. 2 Desember 2005 ) dalam penelitian yang berjudul “ Hubungan Persepsi siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Matematika dengan Motivasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Negeri 1 Medan “. Diantara kesimpulannya adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap hasil (prestasi) belajar siswa.  2) Zulfa, Novisana Rahmawati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru ekonomi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Tumpang Malang ” menyimpulkan bahwa ada pengaruh secara langsung dan positif antara presepsi siswa tentang kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi, terdapat pengaruh secara langsung dan positif tentang motivasi belajar terhadap prestasi belajar , ada pengaruh secara langsung dan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa, ada pengaruhtidak langsung persepsi siswa tentang kompentensi guru terhadap prestasi siswa melalui motivasi belajar.  3) Aditya Dewi Mujianto (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Di Kontrol dengan Motivasi Belajar (Studi pada Siswa kelas VIII C dan VIII D pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 17 Malang ” menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif secara langsung antara persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa juga berpengaruh positif secara langsung terhadap prestasi belajar. Persepsi siswa berpengaruh positif secara langsung terhadap motivasi belajar. Sedangkan persepsi siswa tentang kompetensi guru berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap prestasi belajar melalui motivasi belajar.  4) Fitri.Pangestuti (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2010/2011”  menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI program keahlian akuntansi di SMK YPPM Boja tahun ajaran 2010/2011 baik secara simultan maupun parsial. 5) Isni Dwi Rahma (    ) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dan Antusiasme Belajar Terhadap Prestasi Belajar Sosiologi pada Siswa Kelas X SMAN 4 Surakarta “ menyimpulkan bahwa: (a) Persepsi siswa tentang kompetensi guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar sosiologi  , (b) Ada hubungan positif yang signifikan antara antusiasme belajar dengan prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas X SMAN 4 Surakarta (c) Persepsi siswa tentang kompetensi guru dan antusiasme belajar secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar sosiologi. 6) Hendrik Kristian ( 2010 ) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Dimediasi oleh Motivasi Belajar Siswa (Studi pada siswa Kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Islam Malang Tahun Ajaran 2009/2010 “ menyimpulkan bahwa : (a) ada pengaruh positif secara langsung antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa , (b) ada pengaruh positif secara langsung antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, (c) ada pengaruh positif secara langsung persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar, (4) Terdapat pengaruh positif tidak langsung persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar melalui motivasi belajar. 7) Eko Pujiastuti, Tri Joko Raharjo, A. Tri Widodo (2012)  dalam penelitiannya yang berjudul “Kompetensi Profesional, Pedagogik Guru IPA, persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran, dan Kontribusinya terhadap Hasil Belajar IPA di SMP/MTS                    KotaBanjarbaru” menyimpulkan bahwa ada kontribusi langsung dari kompetensi profesional kepada siswa guru-guru ilmu persepsi tentang proses belajar, besarnya adalah 52,7% sebesar 5% dari tingkat signifikansi 0,576 dengan koefisien trace analysis. Ada kontribusi langsung dari kompetensi profesional kepada siswa guru-guru ilmu hasil belajar, jumlahnya 54,5% sebesar 5% dari tingkat signifikansi 0,504 dengan koefisien analisis jejak. Kompetensi pedagogis memberikan 36,2% menjadi persepsi siswa dan 39,1% menjadi subjek ilmu skor belajar peduli hasil. Persepsi siswa memberikan nilai 39%.  8) Mei L, Soraya (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Fasilitas Belajar dan Kompetensi Guru Ekonomi Kelas XI IS SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang” menyimpulkan bahwa fasilitas belajar, kompetensi guru ekonomi berpengaruh terhadap prestasi belajar. 9) Noviana Fitriya (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Motivasi Berprestasi Siswa dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Akuntansi di SMA Negeri 1 Pabelan” menyimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi berprestasi siswa dan persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa secara parsial maupun simultan. 10) Helmy, Nasrullah D. P. (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kemampuan (Kompetensi) Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI  Jurusan  Akuntansi SMK Negeri 1 Turen menyimpulkan bahwa kompetensi guru dan motivasibelajar  mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Turen sebesar 52,4% sedangkan sisanya sebesar sisanya 47,6% dipengaruhi oleh variablelain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.  
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar sangat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar di sekolah, tanpa persepsi siswa tentang kompetensi guru yang baik dan motivasi belajar aktivitas belajar siswa akan menurun dan hal inilah yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa secara umum di lembaga pendidikan. Toha. M (2009:141) berpendapat, bahwa: “Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”. Lebih tegas lagi Lawther (1977) (dalam Muhaimin, 2008:142) mengemukakan, bahwa  “sekali siswa memiliki persepsi yang salah mengenai apa yang dipelajari maka untuk selanjutnya akan sukar diubah persepsi yang sudah melekat tadi, sehingga dengan demikian ia akan mempunyai struktur kognitif yang salah”.  Selanjutnya dalam melakukan  kewenangan  profesionalnya,  guru  dituntut memiliki    seperangkat    kemampuan   (competency)    yang    menunjuk    pada performance atau perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Dengan demikian, seorang guru harus  memiliki   kompetensi   profesional   sehingga   dapat   menjalankan   tugas  keprofesionalannya  sebagai   seorang  tenaga  pendidik. Pengertian  kompetensi profesional  adalah  kemampuan  guru  dalam  penguasaan  materi  pembelajaran  secara  luas  dan  mendalam  yang  memungkinkan  mereka  membimbing  peserta  didik dalam menguasai materi yang diajarkan.  Menurut  Undang-undang  No.  14  tahun  2005  tentang  Guru  dan  Dosen, kompetensi  profesional  adalah “kemampuan  menguasai  materi  pelajaran  secara luas dan mendalam”. Selanjutnya Surya (2003:138) mengemukakan “kompetensi profesional adalah  berbagai  kemampuan  yang  diperlukan  agar  dapat  mewujudkan  dirinya sebagai  guru  professional”.  Kompetensi  profesional  meliputi  kepakaran  atau keahlian  dalam  bidangnya  yaitu  penguasaan  bahan  yang  harus  diajarkannya beserta metodenya,  rasa tanggung jawab  dalam tugasnya dan  rasa  kebersamaan dengan rekan guru  yang lainnya. Adapun tentang masalah motivasi Purwanto (1996:72) mengemukakan, bahwa “Motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu”. Pada penjelasan yang lain Hamzah ( 2010:3) menerangkan, istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motiv tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Bertolak dari hasil penelitian dan pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar  siswa pada mata pelajaran yang telah di pelajari di sekolah. Oleh karena itu prestasi belajar penekanannya pada hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau aktivitas. Prestasi belajar sebagai suatu hasil pendukung yang diperoleh siswa setelah melewati proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu.  Sebagai kesimpulan dari prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah ia melakukan proses pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun dalam suatu cakupan kurikulum sekolah dengan menggunakan tes standar ukur untuk mengetahui adanya perubahan dalam aspek kecakapan, tingkah laku dan ketrampilan yang dimiliki oleh siswa bersangkutan. Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang tertib dan teratur, yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar di sekolah, maka perlu adanya usaha di masing-masing pihak yang berkompeten di bidang pendidikan unttuk meningkatkan persepsi siswa tentang kompetensi guru yang baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah, selain perihal diatas siswa juga dituntut memiliki motivasi belajar sangat tinggi, tanpa motivasi belajar, siswa tidak akan mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, sehingga anak yang sebenarnya cerdas, memiliki kemampuan menjadi bodoh karena malas belajar. Berdasarkan hasil kajian teori dan studi penjajakan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : a) ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang kompetensi guru  terhadap Prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri Segugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. b) ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap Prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. c) ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap Prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. 


 BAB III METODE PENELITIAN 

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel terikat, yaitu prestasi belajar IPS, bila nilai variabel bebas yang mencakup persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan motivasi belajar siswa dimanipulasi /dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Oleh karena itu maka penelitian ini  termasuk penelitian pengembangan (developmental research), yakni peneltian yang bermaksud untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan, tindakan dan produk yang telah ada (Sugiono, 2011:5). 
Ditinjau dari tempat penelitian maka penelitian ini tergolong sebagai penelitian kancah atau penelitian lapangan sesuai dengan bidangnya maka kancah peneliti akan berbeda-beda tempatnya (Arikunto, 2006 : 10). Penelitian ini dilakukan dengan meyebarkan angket secara langsung kepada siswa di Sekolah Dasar Negeri Kelas V di Gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Sehingga jenis data yang diperoleh berbentuk kualitatif yang diangkakan (kuantitatif) serta dianalisa dengan regresi ganda menggunakan program SPSS. (Statistical Product and Service Solution versi 20)
Dalam penelitian ini populasinya adalah semua siswa Sekolah Dasar Negeri Kelas V di gugus IV kecamatan Palengaan kabupaten Pamekasan, yang telah mendapatkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.  Sedangkan sampel yang diambil adalah 30 % dari populasi, yaitu berjumlah 45 siswa dengan cara random sampling. Pengambilan sampel sebanyak 45 orang didasari oleh pendapat Arikunto (2006:134). yang menyatakan “Jika jumlah subjek penelitian besar (lebih dari 100), sampel dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% dari jumlah populasi”. Sehingga dapat dibuatkan table seperti di bawah ini ;
Tabel 3.2.1: Data Jumlah Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Di Gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2011/2012

NO
Nama Lembaga
Populasi
Siswa
Kelas  V
Prosentase 
Hitungan
Sampel
 ( 30 % )
Jumlah Sampel
Siswa
Kelas  V
1.     
SD Negeri Kacok  01
30
30/100 x 30 = 9
9
2.     
SD Negeri  Kacok 02
30
30/100 x 30 = 9
9
3.     
SD Negeri  Rek-kerrek 01
30
30/100 x 30 = 9
9
4.     
SD Negeri  Rek-kerrek 02
20
30/100 x 20 = 6
6
5.     
SD Negeri  Rek-kerrek 04
20
30/100 x 20 = 6
6
6.     
SD Negeri  Rombuh  01
20
30/100 x 20 = 6
6
Jumlah
150

45

Guna memperoleh data yang diharapkan yaitu data tentang persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar digunakan metode angket, sedangkan untuk memperoleh data tentang  prestasi belajar siswa digunakan meode dokumentasi. Untuk menguji pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas secara terpisah, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa digunakan analisis Regresi linear. Sedangkan untuk menguji pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara kedua variabel bebas, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa dilakukan dengan analisa regresi ganda menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution versi 20). Adapun untuk mengetahui validitas dan reliabilitas perangkat tes dilakukan dengan menggunakan komputer program Microsoft Office Excell 2007. Tes yang diuji cobakan pada penelitian pendahuluan ini sebanyak 30 butir soal tes kepada siswa yang tidak dipilih sebagai sampel penelitian. Prosedur dan perhitungan  disajikan lampiran. Tes yang diuji cobakan dapat dianggap sebagai tes yang valid dan reliable (andal) apabila r hitung lebih tinggi daripada r tabel. Ini berarti tes sudah dianggap memiliki validitas dan reabilitas cukup dan baik untuk digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan kausal antara tiga variabel yaitu : persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas V  Sekolah Dasar Negeri di gugus IV kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Sebagai variable kreterium adalah prestasi belajar siswa, sedangkan variable predictor adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru dan moivasi belajar, sehingga keseluruhan ada dua variable predictor dan satu variable kriterium. Untuk menguji hipotesa yang telah dikemukakan pada bab II, digunakan analisa sebagai berikut : a. Untuk menguji pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas secara terpisah, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa digunakan analisis regresi linear dengan persamaan : (Sugiono, 2010:261), Dimana Ŷ =     Subyek dalam variable dependen yang diprediksi, yaitu prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, a = Harga Y ketika harga X = 0  (harga konstanta), b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada perubahan variable independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun, X = Subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu (persepsi siswa tentang kompetensi guru, atau motivasi belajar), Analisa regresi linear dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution Versi 20). b. Untuk menguji pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara kedua variabel bebas, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa dilakukan dengan analisa regresi ganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + b1.x1 + b2.x2 (Sudjana, 2001 : 163) Dimana : Y = Prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu .x1 = persepsi siswa tentang kompetensi guru .x2 = Motivasi belajar .a = Konstanta .b1. b2 = Koefisien regresi parsial Analisa regresi linier berganda dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution Versi 20)


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosentase perolehan nilai angket “motivasi belajar” adalah 76.289% lebih tinggi daripada prosentase perolehan nilai angket  “persepsi siswa tentang kompetensi guru”, yaitu 73.972%. Oleh karena itu variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru seharusnya mendapat perhatian lebih serius dibanding motivasi belajar. Hal tersebut didasari pada kenyataan bahwa walaupun persepsi siswa tentang kompetensi guru sudah cukup bagus tetapi apabila tidak diikuti motivasi belajar yang tinggi siswa akan cepat jenuh yang berakibat rendah pula konsentrasi belajarnya, sehingga prestasi belajarnya akan rendah.  
            Berdasarkan hasil uji bantuan komputer program SPSS versi 20 pada lampiran “hasil analisis regresi ganda”,  uji asumsi regresi, sesuai dengan pendapat Santoso (2000: 203-219) terlihat bahwa tidak ada masalah, yang berarti data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dianalisis sesuai dengan rancangan analisis penelitian yang disiapkan yaitu regresi ganda.
Dari hasil uji hipotesis baik dengan uji analisis secara parsial maupun uji analisis bersama-sama (simultan) dengan regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel bebas X1 (persepsi siswa tentang kompetensi guru), tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa). Hal ini tidak berarti bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru kurang  penting dalam mendukung pelaksanaan proes pembelajaran, tetapi dalam kenyataannya agar penggunaan persepsi siswa tentang kompetensi guru dapat optimal, maka perlu diikuti peningkatan motivasi belajar secara serius dan secara terus-menerus. Untuk itu diperlukan penelitian yang mendalam tentang hal tersebut, agar upaya pengembangan persepsi siswa tentang kompetensi guru dapat tepat sasaran dan dapat meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan untuk variabel X2  (motivasi belajar), juga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa). Tetapi tidak berarti motivasi belajar tidak penting untuk membantu terlaksananya proses pembelajaran. Oleh karena itu agar proses pembelajaran tersebut dapat lebih optimal (efektif dan efisien), maka dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan motivasi belajar agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Demikian juga perlu sekali adanya peningkatan peran serta guru dalam peningkatan motivasi belajar, dengan lebih meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar.
Koefisien konstanta 7.493 cukup tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan awal siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran, sebab bagaimanapun hebatnya persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar, tanpa didukung kemampuan awal yang cukup, bagi guru sangat sulit untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sepintas dapat dilihat dalam kenyataan di lapangan bahwa sekolah yang mempunyai siswa dengan kemampuan awal yang cukup baik (dapat dilihat dari hasil evaluasi pada sekolah sebelumnya), maka keberhasilan siswa di sekolah tersebut (dapat dilihat dari evaluasi akhir pada sekolah tersebut) juga tinggi. Namun sebaliknya bagi sekolah yang memiliki siswa yang kemampuan awal rendah, sangat sulit untuk melaksanakan proses pembelajaran yang optimal, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Koefisien determinasi berganda (R square) = 0.26, berarti kontribusi teori dalam penelitian ini adalah sebesar 2.6% dan sisanya 97.4% dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti, artinya bahwa prestasi belajar siswa 2.6% dipengaruhi secara positif oleh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar, sedangkan yang 97.4% dipengaruhi oleh hal-hal diluar variabel bebas tersebut seperti guru, kemampuan siswa, kondisi keluarga, kurikulum, sarana-prasarana dan sebagainya.
Hali ini dapat dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa tidak mungkin hanya dipengaruhi oleh variabel bebas tersebut (persepsi siswa tentang kompetensi guru dan motivasi belajar), karena sesedikit apapun kemampuan siswa, kondisi keluarga, sarana prasarana dan sebagainya tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Perlu diketahui bahwa kondisi sekarang akibat adanya reformasi, banyak pihak yang ingin campur tangan dalam berbagai kalangan termasuk bidang pendidikan, dengan alasan untuk kepentingan hak azasi manusia, siswa harus dilayani secara maksimal. Kurangnya perhatian terhadap kemampuan penyelenggara pendidikan terutama yang diselenggarakan masyarakat. Oleh karena itu apabila hal tersebut tidak diatur secara transparan akan mengurangi produktifitas sekolah, karena terlalu banyak hal-hal yang harus ditangani di luar akademis.
Bertolak dari uraian tersebut perlu adanya pemikiran dan upaya secara maksimal, penyelenggara pendidikan yang memungkinkan perkembangan kemampuan guru baik yang berkaitan dari hasil penelitian ini maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kepentingan pendidikan pada umumnya. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan adanya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang menekankan pemberian kepercayaan lebih banyak untuk mengambil keputusan kepada sekolah. Untuk itu perlu adanya keputusan yang bersifat partisitif dalam upaya melibatkan komponen yang ada. Dengan demikian agar kebijakan pemerintah tersebut dapat dilaksanakan secara optimal perlu adanya peningkatan kemampuan input pendidikan termasuk di dalamnya guru, karyawan dan komponen sekolah lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode ilmiah, maka  tentu saja memiliki toleransi terhadap keraguan yang muncul atas sebuah pernyataan atau kesimpulan, memiliki kemauan untuk mempertanyakan segala sesuatu, keinginan untuk melakukan berbagai pengujian dan membuka kesempatan atas adanya pertentangan satu sama lain. Dengan demikian, hasil penelitian ini terbuka untuk saling berbeda, saling mengkritik, bahkan saling bertentangan.
Dalam hipotesis statistik inferensial, pengujian hipotesis pada prinsipnya adalah pengujian signifikansi. Signifikansi sendiri merupakan taraf kesalahan yang didapatkan/diharapkan ketika peneliti hendak menggenalisasi sampel penelitiannya. Atau dengan kata lain, peneliti melakukan penaksiran parameter populasi berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari parameter sampel penelitian.
Jika hasilnya tidak signifikan, maka artinya adalah data yang dikumpulkan tidak berhasil membuktikan keterkaitan antara X dan Y, dan bukan berarti X tidak berpengaruh terhadap Y. Atau dengan kata lain, sampel tidak bisa digeneralisasi terhadap populasi penelitian. Pertanyaannya adalah Mengapa bisa terjadi ?
Ada dua penyebab, pertama adalah memang data yang dikumpulkan tidak berhasil membuktikan hipotesis, dan kedua adalah kesalahan dari peneliti sendiri. Untuk kesalahan pertama, maka tidak ada jalan lain kecuali melaporkan hasil penelitian apa adanya. Sedangkan kesalahan kedua adalah kesalahan pengambilan sampel, kesalahan teknik analisis, kesalahan input data, kesalahan menginterpretasikan penolakan/penerimaan, dan lain sebagainya.
Dalam tesis ini peneliti punya kecenderungan bahwa pembuktian hipotesis yang tidak signifikan dalam penelitian ini adalah disebabkan oleh :
1.    Kesalahan pengambilan sampel
  Kesalahan pengambilan sampel mungkin terjadi ketika sampel yang digunakan peneliti tidak mempertimbangkan aspek-aspek  pendidikan, pengalaman, jenis kelamin dan lain sebagainya. Hal-hal sederhana seperti ini sering kali di abaikan sehingga menghasilkan jawaban kuesioner memiliki tingkat variabilitas tinggi.

2.    Kesalahan teknik analisis
Kesalahan teknik analisis terjadi dimungkinkan ketika data yang digunakan peneliti “dipaksakan: untuk menggunakan teknik tertentu. Sebenarnya, dalam statistik, prinsip parsimony (kesederhanaan) adalah penting. Semakin sederhana maka akan semakin baik.



BAB V PENUTUP

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Deskripsi data penelitian pada variabel X 1 , yaitu pada skor perolehan nilai angket “persepsi siswa tentang kompetensi guru” termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 73.972%  dari 100% skor prosentase ideal yang diharapkan. 2) Deskripsi data penelitian pada variabel X 2 , yaitu pada skor perolehan nilai angket “motivasi belajar” termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 76.289%  dari 100% skor prosentase ideal yang diharapkan. 3) Deskripsi data penelitian pada variabel Y tentang prestasi belajar IPS menunjukan bahwa tingkat prestasi belajar siswa kelas V di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan termasuk dalam kategori tinggi yaitu 74.495% dari 100% prosentase ideal yang diharapkan. 4) Persepsi siswa tentang kompetensi guru tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang menghasilkan nilai t hitung (-0.886) lebih kecil dari t table (2.021). 5) Motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang menghasilkan nilai t hitung (0.777) < t table (2.021). 6) Persepsi tentang kompetensi guru dan motivasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri di gugus IV Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi berganda yang menghasilkan nilai F hitung 0.551 lebih kecil dari F tabel sebesar 3.23. 7) Hipotesis yang tidak signifikan dalam penelitian ini kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan pengambilan sampel dan Kesalahan teknik analisis.




DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun dan Sriwiyana,Hadi. (2011) Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran IPS, Cetakan kedua, Cipta Media, Yogyakarta.

Arifin, Zainal. (2011) Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Cetakan pertama, Pt Remaja Rosdakarya, Bandung.

Ariflumintang, (2010)  Menggunakan MS Excel 2007

(http://ssista.wordpress.com/2010/04/20/analisis-regresi-sederhana-menggunakan-ms-excel-2007/) (online)  di akses pada tanggal, 7 Juni 2012, jam  09.35  WIB

Arikunto, Suharsimi. (2010) Manajemen Penelitian, Cetakan Kesebelas, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan ketigabelas, Rineka Cipta, Jakarta.

Asmani,Jamal Ma’mur. (2011) Tips Sukses PLPG Pendidikan dan Latihan Profesi Guru, Cetakan Pertama, DIVA Press, Jogyakarta.

Azwar, Saifuddin. (2004), Reliabilitas dan Validitas, Cetakan V, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Belalangtue, (2010) Regresi / Regression menggunakan Excel (http://belalangtue.wordpress.com/2010/07/18/regresi-regression-menggunakan-excel/) (Online) diakses pada tgl  23 Juni 2012  Jam 22.11 WIB


Dahar, Ratna Wilis. (2011) Teori-teori Belajar & Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.

Danim, Sudarwan H. (2010) Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru: Alfabeta, Bandung.

Daradjat, Zakiyah, dkk. (2009) Ilmu Pendidikan Islam, Cetakan kedelapan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Darmadi, Hamid. (2011) Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan kedua, Alfabeta, Bandung.

Darmadi, Hamid. (2010) Kemampuan Dasar Mengajar Landasan Konsep dan Implementasinya, Cetakan kedua, Alfabeta, Bandung.

Degeng, I Nyoman Sudana. (1997) Strategi Pembelajaran Menganalisa isi Dengan Model Elaborasi, Cetakan I, Penerbit IKIP Malang, Malang.

Depdiknas. (2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004 – Kurikulum Berbasis Kompetensi : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.

Depdiknas. (2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004 – Kegiatan Belajar Mengajar Yang Efektif : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.

Depdiknas. (2009) Model Pembelajaran Terpadu IPS : Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional Pusat Kurikulum, Jakarta.

Depdiknas. (2007) Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPS : Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Jakarta.

Depdiknas. (2008) Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, : Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen PMPTK, Jakarta.

Desmita. (2011) Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Cetakan ketiga, Pt Remaja Rosdakarya, Bandung.

Dimyati dan Mudjiono.(2009) Belajar dan Pembelajaran, Cetakan keempat, Rineka Cipta, Jakarta.

Ditjen Dikdasmen. (2003) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, : Bagian Proyek Penilaian Hasil Belajar Tahap Akhir Nasional, Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2010) Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Cetakan ketiga, Rineka Cipta, Jakarta


Djamarah, Syaiful Bahri. (2010)  Strategi Belajar Mengajar, Cetakan keempat, Rineka Cipta, Jakarta.

Ginting, Abdorrakhman. (2008) Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran, Cetakan kedua, Humaniora, Bandung.

Gujarati, Damodar N. (2006) Dasar-dasar Ekonometrika jilid 1, Pen. Julius A.Mulyadi (2007), Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.

Gujarati, Damodar N. (2006) Dasar-dasar Ekonometrika jilid 2, Pen. Julius A.Mulyadi (2007), Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.

Hadi, Sutrisno. (2004) Statistik Jilid 2, Edisi II, Andi, Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. (2010)  Proses Belajar Mengajar, Cetakan kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hamalik, Oemar. (2010) Psikologi Belajar Mengajar, Cetakan ketujuh, Sinar Baru Algesindo, Bandung.

Hasibuan, Lias. (2010) Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, Cetakan pertama, Gaung Persada Press, Jakarta.

Hendry, (2011) Aplikasi Analisis Faktor dengan SPSS Versi 15.0 Bagian 1

(http://teorionline.wordpress.com/2010/03/22/aplikasi-analisis-faktor-dengan-spss-versi-15-0-bagian-1/) (Online)  diakses pada hari Rabu, 11 Juli 2012 jam 15.06 WIB



Helmy, Nasrullah D. P. (2009) Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kemampuan(Kompetensi)Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Turen  Skripsi  (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/ article/view/6264) diakses pada hari Sabtu, tgl 30 Juni 2012 jam 23.10 WIB

Juliandi, Azuar, (2007) Teknik Pengujian Validitas dan Reliabilitas (http:/www.azuarjuliandi.com/elearning/) (Online)  diakses pada hari Minggu, tgl 30 Agustus  2012  jam 8.14 WIB

 

Junaidi, (2008) Analisis Regresi dengan Excel (http://junaidichaniago.com /2008/06/25/analisis-regresi-dengan-excel// ), (online),  di akses pada tanggal, 7 Juni 2012, jam  08.53 WIB.


Junaidi, (2008) Memahami output Regresi dari Excel, (http:// junaidi chaniago.com/2008/07/03/memahami-output-regresi-dari-excel/) (online), di akses pada tanggal, 7 Juni 2012, jam  08.55 WIB

Kamal, (2011) Cara Mudah Menghitung Validitas dengan Excel (http://www.igcomputer.com/cara-mudah-menghitung-validitas-dengan-excel.html) (Online) diakses pada hari Minggu, tgl 30 Agustus  2012 jam 03.58 WIB

Kemendiknas. (2010) Pembinaan dan Pengembangan profesi Guru-Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru ( PK Guru), Jakarta.

Kartono, Kartini. (1996) Psikologi Umum, Cetakan ketiga, Mandar Maju, Bandung.

Kristian, Hendrik. (2010) Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Dimediasi oleh Motivasi Belajar Siswa (Studi pada siswa Kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Islam Malang Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi (http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/pengaruh-persepsi-siswa-tentang-kompetensi-profesional-guru-terhadap-prestasi-belajar)  diakses pada hari Sabtu, tgl 30 Juni 2012 jam 23.10 WIB

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2012) Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berfikir, Cetakan pertama, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mariani. (2009) Sertifikasi Guru & Mutu Pendidikan, Cetakan I, Universitas Negeri Malang (UM PRESS), Malang.

Mei L, Soraya, (2011) Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar (http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/pengaruh-persepsi-siswa-tentang-kompetensi-profesional-guru-terhadap-prestasi-belajar)  diakses pada hari Sabtu, tgl 30 Juni 2012 jam 23.10 WIB


Michigan.gov Home, (2012) Social studies (http://www.michigan.gov/mde/0,4615,7-140-28753_38684_28761---,00.html) (Online)  diakses pada tanggal 12 Juni 2012, jam 10.35 WIB.

Muhaimin. (2008) Paradigma Pendidikan Islam, Cetakan keempat, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mujianto, Aditya Dewi, (2010) Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Di Kontrol dengan Motivasi Belajar (Studi pada Siswa kelas VIII C dan VIII D pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 17 Malang

(http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi pembangunan/article/view/5533) (Online)  Diakses pada hari Sabtu, tgl 30 Juni 2012 jam 22.59 WIB


Mujtahid. (2009) Pengembangan Profesi Guru, Cetakan I, UIN_Malang Press. Malang.

Mulyasa, E. (2012) Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Cetakan keenam,  PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Napitupulu, Ester Lince, (2011) Indeks Pendidikan Indonesia Menurun (http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555569/Indeks. Pendidikan.Indonesia.Menurun)  (Online) diakses pada  hari Sabtu, tgl  30 Juni 2012 jam 21.12 WIB.

Nasution, S. (2010) Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Cetakan keempat belas, PT Bumi Aksara, Jakarta.

National Council for the Social Studies , (2012) National Curriculum Standards for Social Studies: Chapter 2—The Themes of Social Studies

(http://www.socialstudies.org/standards/strands)(Online)  diakses pada tanggal 12 Juni 2012, jam 08.49 WIB.

National Council for the Social Studies , (2012) National Curriculum Standards for Social Studies: Introduction

(http://www.socialstudies.org/standards/introduction), diakses pada tanggal 12 Juni 2012, jam 09.00 WIB.

Nazir, Moh. (2009) Metode Penelitian, Cetakan ketujuh, Ghalia Indonesia, Bogor.

Nugroho, Yohanes Anton. (2011) It’s Easy.. Olah Data dengan SPSS, Cetakan Pertama, PT.Skripta Media Creative, Yogyakarta.

Pratomo, Wahyu, (2012) Analisis-Korelasi-dan-Regresi- (http://wahyupratomo.edublogs.org/.../Analisis-Korelasi-dan-Regresi-)  (online)  di.akses pada tanggal, 7 Juni 2012, jam  09.32 WIB.

Pujiastuti, Eko, Raharjo, TJ, Widodo, AT, (2012) Kompetensi Profesional, Pedagogik Guru IPA, Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran, dan Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar IPA di SMP/MTS Kota Banjarbaru (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/127) (Online)   diakses pada hari Kamis, 3  Juni 2012  Jam 01.46 WIB

Purwanto, Ngalim. (1996) Psikologi Pendidikan, Cetakan kesebelas, PT Remaja Rosdakarya , Jakarta.

Rahma, Isni Dwi , (2011) Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Antusiasme Belajar Terhadap Prestasi Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas X SMAN 4 Surakarta (http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=14203) diakses pada hari Sabtu, tgl 30 Juni 2012 jam 23.10 WIB
Rahmat, Jalaluddin. (2012) Psikologi Komunikasi, Cetakan keduapuluh delapan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Rasyid,Harun dan Mansur. (2007)  Penilaian Hasil Belajar, Cetakan pertama, CV Wacana Prima,  Bandung.

Rimang, Siti Suwadah. (2011) Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna, Cetakan kesatu, Alfabeta, Bandung. 

Rusman. (2011) Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Cetakan keempat, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, M Syaiful. (2011) Konsep dan Makna Pembelajaran, Cetakan ke-9, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, Wina. (2010) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cetakan ke-7, Prenada Media Group, Jakarta.

Sapriya. (2009) Pendidikan  IPS Konsep dan Pembelajaran, Cetakan pertama, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.


Sardiman. A.M. (2011) Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Cetakan ke-20, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Saud, Udin Syaefudin. (2010) Pengembangan Profesi Guru, Cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung.

Setiawan, Ebta. (2010-2011) Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.3, freeware@2010-2011.

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cet. 5, Rineka Cipta, Jakarta.

Sobur, Alex.  (2010) Psikologi Umum, Cetakan ke-3, CV Pustaka Setia, Bandung.

Soetjipto dan Kosasi, Raflis. (2009) Profesi Keguruan, Cetakan keempat, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudrajat, Akhmad, (2008) Teori-Teori Motivasi

 (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/) (online) di akses tanggal 31 Juni  2012  pada jam 10.20 WIB.

Sudrajat, Akhmad, (2008) Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/12/karakteristik-mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/) (Online) diakses pada tanggal 9 Juni 2012  jam 23.15 WIB


Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif  Kualitatif, dan R & D,: Cetakan ke-11, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif  Kualitatif dan R & D,: Cetakan kedelapan, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Cetakan ke-1, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2010)  Statistik Untuk Penelitian, Cetakan ke-17, Alfabeta, Bandung.

Sujana. (2002) Metode Statistika, Cet-6, Tarsito, Bandung.

Sujana, Nana. (2011) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cetakan keenambelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sujana, Nana dan Ibrahim. (2010) Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Cetakan keenam, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011) Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Cetakan keempatbelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suryabrata, Sumadi. (2008) Psikologi Pendidikan, Edisi 16, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suyono dan Hariyanto, MS. (2011) Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, Cetakan kedua, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syah, Muhibbin. (2009) Psikologi Belajar, Ed. Revisi-9, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syah, Muhibbin. (2011) Psikologi Pendidikan, Cetakan ketujuhbelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syam, Nur, (2011) INDEKS PENDIDIKAN INDONESIA (http://sunan-ampel.ac.id/in/ kolom-akademisi/1327-indeks-pendidikan-indonesia.html )(Online) diakses hari Sabtu, tgl 30 Juni 2012  jam 21.06 WIB


Thoha, Miftah. (2009) Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Ed-19, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

TIM Litbang LPKBM MADCOMS. (2007) Microsoft Excel 2007 Membangun Rumus dan Fungsi, Ed-1, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

TIM Litbang LPKBM MADCOMS. (2007) Microsoft Excel 2007 Mengoptimalkan Fasilitas & Fungsi Otomatisasi Pengolahan Data, Ed-1, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Trihendradi, Cornelius. (2010) Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statistik, Ed-1, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Uno, Hamzah B. (2011) Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, Cetakan kedelapan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Universitas Negeri Malang. (2010) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian, Edidi kelima, Malang.

Usman, Moh.Uzer.(2011) Menjadi Guru Profesional, Cetakan keduapuluh enam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Walgito,Bimo.(2010) Pengantar Psikologi Umum, Ed-V, Andi, Yogyakarta.

Winkel, W.S. (2007) Psikologi Pengajaran, Cetakan kesepuluh, PT Gramedia, Jakarta.

Yamin, Martinis.H. (2011) Paradigma Baru Pembelajaran, Cetakan pertama, Gaung Persada Press, Jakarta.

Yamin, Martinis,H. (2011) Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Cetakan kelima, Cet-I, Gaung Persada Press, Jakarta.

Yamin, Martinis.H  dan Maisah. (2010) Standarisasi Kinerja Guru, Gaung Persada Press, Jakarta.
Yusuf LN, Syamsu. (2011) Perkembangan Peserta Didik, Ed-I, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Zulfa, Novisana Rahmawati, (2011) Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru ekonomi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Tumpang Malang




Teks asli
Sumbangkan terjemahan yang lebih baik